2/2 - Arc Hall of Immortality

177 17 29
                                    

Tom Riddle sudah mengetahui dalang dari semua hal ini, dia dan para Pelahap Maut sudah mengepung mereka. Cahaya remang-remang menerpa wajah Tom Riddle yang terlihat tenang di tengah kekacauan. Di hadapannya, Umbridge mengamuk, wajahnya memerah menahan amarah. Bartemius Crouch Jr. berdiri di sampingnya, ketakutan.

"Kau Tom Riddle!" seru Umbridge. "Kristal keabadian itu sudah hampir dalam genggamanku!"

Tom Riddle tersenyum sinis. "Ah, aku punya rencana lain."

Bellatrix Lestrange dan Fenrir Greyback menyeringai setuju. Keduanya sudah lama tidak sabar untuk menjalankan rencana besar mereka.

"Rencana apa?" tanya Umbridge, curiga.

"Aku akan menggunakan kristal itu untuk tujuan yang lebih besar," jawab Tom Riddle misterius.

"Apa maksudmu?" tanya Umbridge, semakin bingung.

Tom Riddle mendekati Umbridge, suaranya berbisik. "Aku akan menggunakan kekuatan kristal itu untuk seseorang yang sangat penting bagiku."

Wajah Umbridge berubah pucat. Ia mulai mengerti rencana jahat Tom Riddle.

"Tidak mungkin!" teriak Umbridge. "Kau tidak bisa"

Tom Riddle tertawa terbahak-bahak. "Tidak ada yang tidak mungkin, Umbridge. Aku akan membuktikannya padamu."

Tom Riddle berdiri di tengah lingkaran para Pelahap Maut. Wajahnya masih memancarkan kegelapan, namun ada seulas keraguan di matanya. Ingatan tentang Harry Potter muncul dalam pikirannya.

"Dementor!" teriaknya, namun suaranya terdengar lebih lemah. "Datanglah! Tapi jangan menyakiti siapa pun selain Umbridge dan para pengikutnya!"

Para Pelahap Maut saling berpandangan, bingung dengan perintah pemimpin mereka. Mereka sudah terbiasa dengan perintah membunuh, namun kali ini Tom Riddle memberi perintah yang berbeda.

"Tapi Tuan?" tanya Bellatrix Lestrange, suaranya penuh ketidakpercayaan. "Kenapa kita harus membiarkan mereka hidup?"

Tom Riddle menatap tajam ke arah Bellatrix. "Karena aku punya rencana lain. Kita akan menaklukkan mereka, bukan membunuh mereka."

Keduanya saling meluncurkan mantra-mantra kuat. Umbridge menggunakan kutukan yang menjijikkan, sementara Tom Riddle membalas dengan serangan yang lebih mematikan. Cahaya berwarna-warni menyilaukan mata, menciptakan pemandangan yang menakjubkan sekaligus mengerikan.

Bellatrix dan Fenrir,Keduanya menyerang dari samping, berusaha mengalihkan perhatian para Auror. Bellatrix dengan lincah menghindari serangan, sementara Fenrir berubah menjadi serigala raksasa, menggigit siapa pun yang berani mendekatinya.

Bartemius Crouch, Terjebak di tengah-tengah pertempuran, Bartemius berusaha melindungi dirinya sendiri. Namun, ia tidak memiliki kekuatan sihir yang cukup untuk melawan para penyihir gelap.

Tom Riddle berdiri di hadapan Umbridge, senyum licik menghiasi wajahnya. "Oh, Umbridge, Umbridge. Kau benar-benar tidak pernah berubah. Masih dengan warna pink kesukaanmu itu? Sangat... mencolok." Ia menunjuk-nunjuk jubah pink Umbridge dengan tongkat sihirnya.

"Sepertinya kau baru saja keluar dari pesta teh anak-anak."

Umbridge mendesis marah, namun Tom Riddle terus mengejeknya. "Dan lihatlah kumis itu, Crouch! Sungguh pemandangan yang menyedihkan. Sepertinya kau baru saja mengendus bubuk Flobberworm."

Sacred Love | DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang