Chapter 5

433 83 11
                                    

Siang itu, di ruangan gita sudah kedatangan ketiga adiknya yang memang gita panggil untuk membicarakan soal kerja sama dengan perusahaan asterik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang itu, di ruangan gita sudah kedatangan ketiga adiknya yang memang gita panggil untuk membicarakan soal kerja sama dengan perusahaan asterik.

"Gua tau tuh perusahaan bang." Ucap daniel setelah membaca kontrak tersebut.

"Emang dia gimana bang niel?" Tanya kitty.

"Itu perusahaan licik, banyak perusahaan baru buka yang merintis tapi mereka hancurkan." Bukan daniel yang menjawab melainkan zean.

"Lu seriusan zoy?" Tanya kitty ke zean.

"Serius toy, mereka selalu mencari perusahaan yang bisa mereka akuisisi dan mereka mainkan sahamnya." Ucap zean.

"Bagaimana kalau kita mainkan ini semua?" Tanya daniel memberikan idenya.

"Mainkan gimana maksud lu?" Tanya gita ke daniel.

"Kita kuras semua keuangan mereka, apalagi ini kan balas dendam juga buat dey yang lebih memilih pemilik perusahaan asterik dari pada lu bang." Jelas daniel menjelaskan maksud dia bertanya begitu.

"Boleh juga itu bang, dana yang mereka masukkan untuk kerja sama kita sepakati naik 80 persen buat menjebak mereka." Sahut zean memberikan idenya.

"Lalu selama itu juga kita cari semua bukti kejahatan mereka." Timpal daniel.

"Benar banget bang niel." Ucap zean setuju sama daniel.

Benar-benar rencana jahat yang ada di pikiran kedua adiknya itu, gita dan kitty hanya geleng kepala melihat kelakuan mereka.

"Kalau gitu semua gua serahkan sama lu berdua aja ya." Ucap gita yang gak mau ikut campur sama rencana jahat daniel dan zean.

----------

Seminggu setelah diskusi itu, gita yang baru sampai ke kantornya langsung menuju ruangannya.

Hari ini gita akan bertemu dengan papanya shani, ya orang yang sangat membenci gita kala itu.

Sebenarnya papa shani tidak tau kenyataan yang sebenarnya, dia hanya melihat saat gita mengantarkan surat undangan lalu setelah itu shani sedikit drop menerima kenyataan surat undangan tersebut.

Dari situ papanya shani tidak menyukai gita, shani juga tidak menceritakan kebenarannya kalau ini sudah shani dan gita bicarakan baik-baik.

Mereka juga putus dengan baik-baik juga, tapi shani belum bisa menerima saat gita mengantarkan surat undangan kala itu.

"Hai li." Ucap gita yang baru sampai di depan ruangan eli.

Eli yang pagi itu baru keluar dari ruangannya dengan membawa berkas untuk rapat pun melihat kedatangan gita.

"Hai git, tumben lu sedikit telat datangnya?" Tanya eli yang biasanya datang on time.

AetherionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang