Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arumi Nirvana's
𝑪𝒆𝒎𝒆𝒓𝒍𝒂𝒏𝒈𝒔𝒂𝒎𝒂𝒓 cahaya keemasan purnama yang penuh mengintip di sela kaca jendela, mendampingi kesan dramatis moulding yang rumit di sekelilingnya. Dalam kediamannya di mega sana ia menyaksikan sepasang insan saling bertaut, bertaruh akhir bagaimana yang dialamatkan malam ini.
Bagian paling menyenangkan dari ide eksotis malam rutin ini ialah tenggelam dalam buaian Waltz perlahan, dengan gerakan ritmis antara tubuhku dan tubuhnya.
🎶I've waited a hundred years And I'd wait a million more to you...
Menyelami tiap-tiap larik yang hadir di telinga, aku melangkahkan kaki ke kanan belakang lalu merapatkan kaki kiri ke kanan. Aku merasakan sejuk di saat-saat seperti ini, ketika tubuhku patuh pada tiap arahan langkahnya, lelaki yang mengikrarkan akad atasku di hadapan Tuhan dua tahun silam, lelaki yang abadi menimbulkan getar halus tiap kupanggil ia dengan sebutan suamiku.
🎶Nothing prepared me for What the privilege of being yours would do...
Mas Laut menggenggam jemari kananku, hangat tangannya menembus segenap darahku. Sementara itu, tangan kiriku bersemayam pada bagian bahunya, sesekali mengusap halus di sana. Katanya, marwah laki-laki itu ada pada bahunya, sebabnya aku senang menyentuhnya di sana, menepuk lembut seraya melempar sanjungan pada pria yang ingin kupatuhi sepanjang hidup ini.
🎶If I had only felt the warmth within your touch If I had only seen how you smile when you blush...
Aku mengangkat wajah, sepasang iris ambernya langsung mengunci tatapanku. Sejenak, aku lupa menarik napas akibat kelembutan yang menguar dari matanya.
"Terima kasih, Mas." Aku terpesona kesekian kali pada semua hal tentangnya. Roman tulus Mas Laut yang tidak pernah sirna sedetik pun, tatapan jernihnya yang melekatiku, perilaku sopannya sebagai suami yang merayakanku, penjagaannya yang selalu diusahakan. Kendati marahnya Mas Laut lumayan menakutkan dan kekanak-kanakan apabila merajuk, tapi sejauh ini tidak membuatnya pergi.
Semoga di masa awal lima tahun pernikahan yang kerap dikatakan kritis ini, kita mampu melewatinya. Dan kurangku... membuatmu bertahan ya, Mas.