01

938 96 0
                                    

Ini hanya fiksi jangan menyamakan cerita ini dengan kehidupan mereka.

Hargai karya orang, jangan lupa tekan tombol bintangnya.

•••••••••••••••

[HAPPY READING]

"Anaknya cantik kita kasih nama siapa?"Seorang wanita baru saja melahirkan anak kembarnya.

Anak yang selalu dinanti oleh keluarganya. "Ehmm."sang suami tampak berpikir keras untuk memberikan nama kepada anaknya.

"Petantang petenteng."

Bugh

Sedetik setelah mengatakan itu sang suami mendapat pukulan di bahunya.

"Papa yang benar dong kasih namanya."kesal sang anak sulung yang mengendong satu adiknya.

"Hehhe cuman bercanda Shani."Shani memutar bola matanya malas, memang papanya itu tidak pernah serius. "Aku, aku."Mereka bertiga menatap gadis yang duduk ditepi brankar.

"Ada ide, Chika?"Chika mengangguk semangat.

"Angelina Christy, dan..... Azizi Asadel."terdiam beberapa saat Shani mengangguk.

"Bagus Bun."

"Iya itu aja namanya, satu dipanggil Christy satunya lagi dipanggil Zee."

"Dedek."gumam Shani menatap wajah adik kecilnya itu.

•••••••••••

Tahun demi tahun berlalu kini si kembar sudah menginjak usia 6 tahun.

Shani melihat sekeliling kamarnya, mencari keberadaan seseorang. "Dedek ngapain disini?"tanya Shani saat menemukan adeknya sedang duduk dilantai samping kasur.

"Main."Christy menunjukan sebuah Barbie yang ada ditangannya.

"Aaa gemes banget."Shani memekik dan mencubit kedua pipi Christy.

"Sakit Cici."oh tidak sepertinya sebentar lagi Shani akan mendapatkan masalah.

"Eh, eh. Jangan nangis dong dedek, aku cuman bercanda, sakit ya?"tanya Shani mengendong adeknya dan mengusap pipi Christy.

"Cici jahat, lepasin aku mau ke bunda."tangis Chirsty memberontak dalam gendongan Shani.

Shani menggaruk tengkuknya yang tak gatal, menatap adeknya yang semakin menangis. "Aduh, udah dong dedek, aku beliin es krim mau?"Christy menggeleng dia terus memukul lengan Shani.

"Nanti kamu jatuh kalau pukul aku terus."tidak peduli dengan ucapan sang kakak, Christy mengigit bahu Shani membuat gadis itu memekik kesakitan. "Aduh dedek sakit."Shani menurunkan Christy dari gendongannya dan mengusap bahunya.

"Aku aduin ke bunda ya."ancam Shani

Christy menjulurkan lidahnya. "Aku tidak takut."berlari kecil keluar dari kamar Shani Christy berjalan memasuki kamar bundanya, tak tinggal diam Shani juga pergi kekamar bundanya.

"Bunda..."teriak Shani dan Christy bersamaan.

"Kenapa sih?"tanya Sang bunda.

Christy memeluk kaki Shani agar tidak berjalan kearah bundanya. "Aku duluan Cici."ucap Christy dengan posisi masih sama.

"Kalian kenapa?"tanya bunda.

"Aku, aku duluan Cici."Christy memukul kaki Shani.

"Lepasin bocil."Shani menggoyangkan kakinya berharap Christy mau melepas pelukannya.

"Aku duluan, Cici yang duluan kasih nangis aku ya."ucap Christy menatap Shani dari bawah.

"Tapi kamu gigit aku."balas Shani.

"Cici yang mulai."

"Bunda."Zee berjalan kearah bundanya dan memeluk tubuh bundanya.

"Zee..."teriak Christy, Christy melepas pelukan dikaki Shani dan berlari kearah Zee.

"Lepas aku mau bicara sama bunda."ucap Christy memukul tangan Zee.

"Tapi aku juga mau ngomong sama bunda."Christy menatap kesal Zee.

"Ini ada apa sih? Kalian bertiga kenapa?"tanya bunda.

"Ini bunda, sore ini kita main ketaman ayo."ajak Zee.

"Boleh."

"Bunda aku juga mau bicara."Christy menatap Shani yang duduk disamping kasur bundanya.

"Bicara apa?"tanya bunda.

"Marahin Cici Bun, dia udah buat aku nangis."adu Christy.

"Tapi kamu gigit aku ya."ucap Shani.

"Tapi Cici yang mulai."

"Kamu gigit aku, emang kamu mau aku gigit juga enggak kan?"

"Tapi Cici cubit aku duluan."

"Kamu gigit aku."

"Cici-"

"Udah jangan berantem, kamu juga ci, udah gede juga, ngalah sama adeknya bisa kan?"Christy menjulurkan lidahnya meledek Shani.

"Itu kan, kamu yang mulai ya."ucap Shani.

"Shani, udah ngalah sama adeknya."Shani berjalan kearah chirsty sedangkan Christy mengeratkan pelukannya di bundanya.

"Ayo Zee kita lihat ikan di akuarium besar."ucap Shani mengendong tubuh Zee.

Christy menatap kepergian Shani. "Bunda Cici."

"Gak dia cuman bercanda, udah main aja sana."

"Bunda nyebelin."ucap Christy.

"Aku buang ya kamu."Christy menatap sang bunda yang baru saja mengatakan hal itu.

"Ih bunda mah."

•••••••••

Goodbye' Freyana || FrechrisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang