Mysterious Baby Is Mine

2. Mysterious Baby Is Mine

Memasuki apartemen Ruka, Chiqi cukup terkejut saat menemukan bahwa apartemen gadis itu sangat berantakan.

Pakaian dan alat makan kotor berserakan di beberapa tempat. Buku-buku yang tergeletak begitu saja, dan bahkan tv yang menyala.

Ruka melihat ekspresi tertohok Chiqi, dan dia hanya mampu memutar matanya malas."Ada apa dengan ekspresimu itu? Bukankah sejak dulu kau sudah terbiasa dengan keadaan apartemenku?"Ruka melemparkan tas dan buku di pelukannya ke atas sofa."Aku akan mandi sebentar,duduklah."

"Hum."Chiqi mengangguk, namun dirinya tetap berdiri diam di tempatnya.

Mengabaikan Chiqi yang tetap berdiri, Ruka memutuskan untuk berlalu pergi menuju kamarnya.

Diam-diam Chiqi mengedarkan pandangannya segala arah, menggulung lengan jasnya, dia mulai membungkuk untuk membereskan semua kekacauan yang ada di hadapannya.

Menit berlalu, Ruka yang mengenakan kaus kebesaran putih bersih beserta hot pants_nya, akhirnya keluar dari dalam kamarnya.

Sambil menggosok rambut basahnya dengan handuk, detik berikutnya pergerakan gadis itu tiba-tiba terhenti. Dengan mata membola dan pandangan lurus ke depan, tanpa sadar Ruka menjatuhkan handuk di tangannya ke lantai.

Menatap keadaan rumahnya yang benar-benar sudah rapih dan bersih, Ruka segera mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk mencari keberadaan Chiqi.

"Young Chiqi!"

"Aku disini!"seruan dari arah balkon luar, tiba-tiba terdengar.

Segera Ruka berjalan cepat menuju balkon, dan setelah dirinya tiba disana, dia kembali di kejutkan dengan pemandangan Chiqi yang sedang menjemur pakaian kotornya, bahkan berikut celana dalam miliknya juga?

Dengan celana dan jas yang di gulung, Chiqi yang tengah menjemur menatap Ruka yang terdiam kaku di tempatnya."Wae? Kenapa kau memanggilku?"

Menetralkan keterkejutannya, Ruka memejamkan matanya sesaat sebelum berkata."Apa yang kau lakukan?"

"Menjemur pakaian."singkat Chiqi yang akhirnya menyelesaikan pekerjaannya, membawa keranjang hitam berukuran sedang di tangannya, dia mendekati Ruka."Aku hanya ingin membantumu."

"Apa aku memintamu untuk melakukannya?!"bentak Ruka tanpa sadar, di masalalu Chiqi yang dia kenal tidak pernah menunjukkan kepedulian seperti sekarang. Jadi untuk apa yang dia lihat saat ini, benar-benar membuat Ruka syok.

Dengan acuh tak acuh, Chiqi merapikan pakaiannya dan berjalan masuk."Apa kau sudah makan?"

Merasakan tidak ada yang mengikutinya, Chiqi kembali menoleh, dan dalam waktu yang sama Ruka mendengus dan segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Chiqi menghembuskan nafasnya, kembali mendekati Ruka, dia diam-diam membungkuk. Kemudian dengan hati-hati mendekatkan telinganya diantara perut rata Ruka. Menyipitkan matanya, Chiqi tampak tengah menguping keributan di dalam perut gadis itu.

Ruka yang pada kenyataannya tidak menyadari perbuatan Chiqi, segera tersentak mundur saat dirinya tanpa sengaja menunduk dan melihat perbuatan Chiqi."Kau..."

"Ah, aku sudah mendengarnya, rupanya kau belum makan."mengabaikan raut marah Ruka, Chiqi mulai berlalu menuju dapur.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada bajingan itu?"pikir Ruka sebelum mendengus sebal.

****
Dapur.

Berdiri diantara pintu masuk dapur, dengan sedikit ragu Ruka mulai mendekati Chiqi yang tengah berkutat di dapurnya.

Berdiri di samping pria yang pada kenyataannya lebih tinggi darinya, dengan enggan Ruka berkata."Setahuku,kau tidak pandai memasak dan membersihkan rumah. Jika aku boleh tahu,darimana kau mempelajari semua ini?"