Mysterious Baby Is Mine

5. Mysterious Baby Is Mine

"Pulanglah."titah Rora sambil melepaskan tangan Chiqi.

Saat ini keduanya telah tiba di halaman utama mansion. Menatap Rora sesaat, Chiqi mengangguk kecil, kemudian berbalik.

"Young."panggilan Rora membuat Chiqi kembali menoleh.

Menghela nafas beratnya, Rora melemparkan pandangannya ke arah lain dan berkata."Untuk ucapan Eommaku, kau tidak perlu mendengarkannya, dan akan lebih baik lagi, jika kau melupakan semua kata-kata itu."

Chiqi memutar tubuhnya, menghadap Rora yang enggan menatapnya."Tidak apa-apa, karena pada kenyataannya aku memang tidak pernah memberikan hal-hal mewah untukmu. Bahkan, mungkin tidak sedikitpun."

Terkejut, Rora menoleh, pasalnya di masa lalu Chiqi tidak pernah terlalu peduli akan kata-kata Ibunya dan selalu menganggap ucapan Jisoo hanyalah angin lalu.

"Di masa lalu kau tidak pernah peduli, lalu kenapaa sekarang tiba-tiba kau menjadi peduli akan kata-kata Eommaku, Young?"tanya Rora tanpa melepaskan pandangannya sedikitpun dari Chiqi.

Chiqi merenung sesaat, kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya."Rora, sebaiknya kita akhiri hubungan kita."

Rora mengernyit, kemudian melangkahkan kakinya lebih dekat."Young, bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk tidak mendengarkan ucapan Eomma?"

"Aku memiliki wanita lain selain kau Aurora, aku telah menghianatimu."jelas Chiqi tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Rora yang terdiam kaku di tempatnya.

Namun, bukannya marah, gadis itu malah tertawa kecil. Mengulurkan kedua tangan halusnya, Rora menangkup wajah tampan Chiqi."Young, kau tidak sedang bercanda,kan?"

"Rora, aku serius."perlahan Chiqi menurunkan kedua tangan Rora dari wajahnya, melepaskannya dan kembali berkata."Aku mohon dengarkan aku, mulai saat ini, carilah pria yang lebih baik dariku."diakhir katanya Chiqi berbalik, dan melangkah pergi menuju mobilnya.

"Apa kau pikir..akan ada pria yang menginginkan barang bekas sepertiku, Young?"

Penuturan Rora berhasil membuat Chiqi tercekat, menghentikan langkahnya, Chiqi kembali berbalik."Apa maksudmu?"

Rora menghela nafas beratnya, mendekati Chiqi, dia melakukan gerakan berjinjit dengan kedua tangan yang bertumpu di bahu kekasihnya, kemudian mulai berbisik."Apa kau...benar-benar tidak mengerti tentang apa yang aku katakan, Young?"diakhir katanya, Rora menegakkan tubuhnya.

Dengan susah payah, Chiqi menelan ludahnya, dengan ekspresi gugup, dia berkata."Apa itu berarti....kita...kita sudah....."

"Ya, tepat setelah enam bulan kita menjalin hubungan, apa sekarang kau ingat?"Rora tersenyum sinis, mengusap kedua bahu Chiqi dia melanjutkan."Pulanglah, dan semoga...kau tidak memimpikanku malam ini."diakhir katanya Rora melepaskan kedua tangannya, berbalik, dia memutuskan untuk meninggalkan Chiqi yang masih terdiam kaku di tempatnya.

Tampak linglung, Chiqi menyandarkan tubuhnya pada mobil, kemudian secara diam-diam dia menatap punggung menawan Rora yang terus menjauh.

"Jika dia pernah melakukannya dengan Rora....bukankah kemungkinan besar dia juga sudah melakukannya dengan yang lainnya?"dengan prustasi, Chiqi terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Sementara itu Rora yang telah kembali memasuki rumah diam-diam mendekati Jisoo yang masih duduk di ruang tamu.

Berdiri di hadapan Ibunya, dengan bersilang dada Rora berkata."Bukankah Eomma hanya ingin mengundangnya untuk makan malam?"

Jisoo yang tengah memainkan ponselnya perlahan mendongak."Haruskah aku mengatakan padamu bahwa itu hanya alasan agar kau mau membawanya kemari."

Rora mendengus."Jadi, Eomma berbohong. Tapi untuk apa?"