Getting Closer

75 12 3
                                    

By WhatsApp.

To. Xu Minghao

Unknown Number :
"Tebak siapa aku" (Seen)
"Aku siapa kamu?" (Seen)
"Kamu siapa aku?" (Seen)

"Yah dibaca tapi gak dibales" (Seen)

"Jalan-jalan ke pasar baru" (Seen)
"Jangan lupa beli sepatu" (Seen)
"Aku cinta kamu" (Seen)
"Mau gak jadi pacarku. Ehe" (Seen)
"Calon bales jangan dibaca doang" (Seen)

Minghao tersenyum melihat beberapa pesan WA yang dikirim oleh nomor tidak dikenal di ponselnya.

Entah perasaan apa ini, tapi perutnya terasa seperi dikelitik. Rasanya seperti penuh kupu-kupu berterbangan dan menari-nari didalam dirinya.

Minghao sebenarnya tau pesan itu berasal dari siapa. Ia tidak penasaran Mingyu mendapat nomor WA nya dari siapa. Ia hanya menyukai cara-cara Mingyu untuk mendapat perhatiannya. Cara-cara Mingyu untuk lebih dekat dengannya. Minghao tau arah Mingyu kemana, dan ia dengan senang hati menantikan setiap langkah Mingyu kepadanya.

Sekarang adalah jam terakhir mat-pel, Minghao menyimpan kembali ponselnya ke kolong meja dan kembali fokus ke depan memperhatikan penjelasan materi Pak Cheol.

To. Xu Minghao

Unknown Number :
"Calon"
"Save, ini nomor calonnya Minghao"
"Nanti jangan dulu pulang, tunggu didepan kelas"
"Pulang bareng, gue anterin"
"No penolakan. Calon Minghao ini tidak suka penolakan"
"See you". (Unseen)

Mingyu menatap layar ponselnya, dan melihat kembali pesan yang ia kirim pada Minghao. Ia menggigit sisi bibirnya pelan.

'Gak direspon pesan gue hm'
'Gue geraknya kecepetan kali ya?'.

Ting tong.
Bel berbunyi.
Menandakan berakhirnya jam pelajaran.

Minghao didalam kelasnya, ia segera mengecek kembali ponselnya yang berada di kolong meja.

Ia melihat beberapa pesan yang Mingyu kembali kirim kepadanya. Minghao membuka pesan WA itu.

Status WA Mingyu to Minghao : All Already Seen.

Minghao tidak tahu bagaimana ia harus merespon pesan dari Mingyu, dan ia hanya menggulir dan membaca kembali setiap pesan yang dikirim Mingyu kepadanya.

'Calon Mingyu', Minghao memutar terus kata-kata itu di ingatannya.

Kedua sudut bibir plumpy itu terangkat keatas. Minghao akhirnya mengerti kenapa sejak awal Mingyu memanggil nya calon. Sekarang begitu jelas, Mingyu memanggil nya 'Calon Mingyu'. Because Mingyu and Minghao are not yet in any relationship. And until when?.

"Haolen, pulang bareng yuk?", Soonyoung menghampiri Minghao dan duduk diatas meja Minghao. "Dijemput gak?".

Minghao mengangguk, ia sudah jelas dijemput setiap hari. Titah ayahnya adalah keputusan mutlak yang tidak bisa dibantah Minghao.

"Dijemput, ini Pak Han udah chat, katanya udah diparkiran", jelas Minghao pada Soonyoung dengan raut wajah sedih. Minghao ingin pulang bersama satu-satunya teman terdekatnya itu tapi apa daya.

Soonyoung menghela nafas, "Kabur aja yuk sekali-kali, bilang ke supir lo jangan bilang ke ayah lo kalau lo pulang sama gue Hao, gimana?", ajak Soonyoung sambil memainkan poni Minghao.

Minghao ingin, ingin melakukan hal diluar batas yang direntangkan ayahnya pada hidupnya. Tapi Minghao tahu ia tidak bisa melakukan itu. Pribadi Minghao telah di setting untuk mematuhi semua peraturan ayahnya, sejak kecil, semenjak bundanya berpulang, meninggalkannya sendirian tumbuh bersama lingkar kekangan ayahnya.

BEST LUCK (GYUHAO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang