A Romantic Story About Kai [SOOKAI]

BAB 8

Happy reading😊

Ruangan itu sangat sunyi, hanya suara alat-alat penunjang kehidupan yang berbunyi secara teratur.

Kai duduk disana, di samping ranjang Jeno. Menatap tunangannya yang terbaring dengan damai. Dua jam lagi operasi ginjal Jeno akan dilaksanakan.

Kau harus kuat bertahan ya? demi aku kau harus bertahan. Kau harus bertahan, demi aku Jeno...

Berkali-kali Kai merapalkan kata-kata itu seperti sebuah doa yang tidak ada putus-putusnya.

Jeno tampak lebih kurus, dan pucat, dan begitu tenang. Tetapi Kai meyakini masih ada kekuatan hidup yang tersembunyi di dalam tubuh tunangannya, Kai mempercayainya.

Kai percaya kepada Jeno. Seluruh harapannya masih bertumpu kepada kepercayaannya itu.

Kemungkinan keberhasilan operasi itu adalah 40:60, dan Kai bergantung kepada 40% itu. Dia percaya Jeno adalah lelaki yang kuat. Buktinya dia sudah berhasil bertahan sampai sejauh ini.

Suster Gea masuk ke dalam ruangan, dan menyentuh pundak Kai.

"Kondisinya stabil Kai, aku yakin dia akan berhasil melalui ini semua."

"lya suster, Jeno pasti kuat."

Suster Gea mengecek denyut nadi Jeno lalu menatap Kai seolah teringat sesuatu.

"Bagaimana kau berpamitan dengan Mr.Soobin?"

Kai merona.

"Aku bilang ingin menjenguk teman yang sedang sakit." gumamnya pelan, merasa berdosa karena tidak biasa berbohong.

Hari ini hari minggu. Soobin kebetulan berencana melewatkan waktunya seharian dengan Kai.

Tetapi dengan alasan palsu dan kebohongan yang terbata-bata, Kai berhasil membuat Soobin melepaskannya.

Meskipun dahi Soobin tampak berkerut curiga ketika Kai berpamitan tadi pagi.

"Kalau begitu kenapa kau tak mau ku antar?" kejar Soobin tadi pagi ketika Kai menolak tawarannya.

"Karena temanku ini mengenalmu sebagai bos ku. Nanti dia bisa mengetahui semuanya." jawab Kai cepat-cepat.

Lelaki itu mengerutkan keningnya lagi, tidak puas.

"Apakah dia salah satu pegawai ku?"

"Bukan!"

Kai langsung menyela keras. Karena setelah mengenal Soobin lebih dekat, Kak tahu, jika dia menjawab 'iya', maka Soobin pasti akan menyuruh salah satu staf personalia nya untuk mengecek apakah benar ada karyawannya yang sedang di rawat di rumah sakit, dan dia akan mendapati kalau Kai berbohong.

"Dia bukan pegawai mu, tapi dia banyak mengenal teman-teman kantor dan dia tahu tentangmu. Jadi kalau dia melihatmu dia bisa bertanya-tanya tentang hubungan kita kepada yang lain..."

"Oke, kalau begitu di Rumah Sakit mana?"

Kai kehilangan kata-kata, berusaha mencari jawaban.