1 - The Risk Before Die

7.3K 1.3K 1.6K
                                    





kgn g luwh




baru update soalnya cerita ini doang yg dikit dikit bikin nangis




di cerita ini karakter leora itu clumsy, bukan petakilan tapi. kalo jeff memang pendiem anaknya, bukan dingin/cold/kulkas dsb noo hes not. lebih ke ga hobi berinteraksi


seminggu lebih nyari cast yg mirip sama leo ikara huh

seminggu lebih nyari cast yg mirip sama leo ikara huh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







1. The Risk Before Die






Mobil sedan hitam baru saja meninggalkan lapas. Di dalamnya ada pemuda dengan jaket hitam yang sedang memandang jalanan tanpa ekspresi. Lalu di samping kiri ada sosok bertubuh besar yang tengah berbicara di telfon untuk melapor setelah membawa putranya keluar dari penjara dan ada kemungkinan besar ditelantarkan lagi.


"Iya, Om. Baik. Jeff sudah sama saya. Baik, aman semua."


Tinggal di penjara tak ada buruknya, daripada kembali ke kehidupan seperti ini lagi. Jeff tidak tau kehidupan apa yang dijanjikan pria itu dengan membebaskannya padahal orang itu sendiri yang melaporkan dirinya ke polisi. Dia tau akan banyak orang yang mengamuk karena pembebasan jauh sebepum masa tahanan berakhir. Bukan Jeff yang meminta, pria itu yang bersikeras menggunakan semua koneksi dan uang agar keinginannya terwujud.

"Jeff, kamu pulang ke apart Om yang lama, emang tempatnya agak jauh tapi lebih aman dari banyak orang. Sekarang wajah kamu masih gampang dikenalin jadi lebih baik menghindar dari banyak orang."

Dan Max tidak akan berhenti mengikutinya. Ponakan Papah yang memutuskan untuk bekerja di perusahaannya dan diutus untuk mengawasi semua kegiatannya setelah keluar dari penjara. Sepupunya ini 7 tahun lebih tua darinya, mereka dulu pernah dekat sebelum malapetaka datang dan Max lebih memilih berpihak kedapa papah dan menuruti semua perintahnya.

"Kalo mau gue menghindar bawa lagi ke penjara, ribet."

Max menoleh dengan helaan napas berat. "Om yang minta."

"Maunya apa?"

"Dulu dia laporin kamu—"

"Pak, ada rokok?" Jeff menepuk bahu supir di depan sambil meringis malas. Setelah diberikan satu bungkus dia membuka kaca mobil dan mengabaikan Max sepanjang perjalanan.

Sampailah mereka di depan gedung apartement yang letaknya di dalam perumahan. Jeff langsung turun sambil menenteng tas hitamnya, lalu masuk ke dalam meninggalkan Max yang sedang berdiri di depan mobil sambil memandangnya.

Jeff membuka pintu, hanya melirik satpam yang membungkuk kepadanya. Setelah masuk lift dia menyender sambil menatap tali sepatunya yang lepas sebelah. Belum ada keinginan untuk membenarkan jadi dia tetap berdiri menyender.

Leorà and The 20 Wishes ( AS 15 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang