1.

373 30 1
                                    

"Shellia Kristian Waluyo, kamu mendapat nilai 100" ucap Bu Sri yang merupakan guru matematika peminatan di kelas ku. Akupun menggambil hasil ulangan ku dan kembali ke tempat duduk ku.

"Ngga heran sih Sell" ucap Kirana yang merupakan seatmate ku.

"AHH, capek dan ngantukk banget asliii" eluh ku kepada Kirana.

"Jam berapa lu tidur kemarin?" Tanyanya.

"Gue ngga tidur semalam. Gue semalem ngejar materi olimp" ucapku sambil menyenderkan tubuhku ke dinding yang ada disebelah ku.

"Anjir? Semaniak itu lu belajar?ckckck" ucap Kirana sambil menggeleng-gelenhkan kepalanya.

"Yaa kalau ga gitu, muka gue ga mungkin terpampang di samping muka ketua osis sebagai anak berprestasi lahh. ANJAY SLEBEW" ucap ku sambil menyombongkan prestasi ku.

"Prestasinya sih gg, tapi tidak dengan percintaan" ucap Kirana sambil memgang pundak ku. "Ngecrushin Kevin Lius Bong berapa tahunn yaaaa??" Lanjutnya mengejek ku.

"1 tahun" ucap ku lesu. Yap benar, aku menyukai Kevin Lius Bong semenjak aku berada di kelas 10. Namun aku sama sekali tak pernah mendapat balasan yang sebaliknya.

"Lu itu kurang efort sih Shellia. Lu harusnya buatin dia surat, ngasi dia kado, ngasi dia bunga, tanyain aja ke kakak lu dia sukanya apa, terus beliin deh. Buehhh dijaminn joss. Kalau lu diem aja kaya sekarang manaaa patennn" ucap Kirana.

"Ga bisa Kirr, lu kira gampang nyairin es segede gunung everest itu?" Ucap ku.

"Coba aja jadi cegil" ucap kirana kembali. Lalu aku menggeleng-gelengkan kepala secara cepat. Shellia? Jadi cegil? No way!!

***

Di tengah-tengah pelajaran tiba-tiba aku dipanggil lewat sound sekolah untuk menuju ke ruang guru. Akupun beranjak dari tempat duduk ku menuju ke ruang guru yang tempatnya ada di lantai 2.

Tok..tok..tok

"Permisi bu, ada yang manggil saya?" Tanya ku kepada guru piket.

"Itu dipanggil pak Agus" ucapnya sambil menunjuk ke sudut ruangan yang dimana disana ada Kevin, Chriss, Axel, Sandy, dan Maudy. Akupun menghampirinya secara perlahan

"Nahh ini dia peserta lagi satu dateng" ucap pak Agus ketika aku sudah ada disampingnya.

"Ada apa bapak memanggil saya?" Tanya ku.

"Ini ada festival cerdas cermat Kimia, Fisika dan Matematika. Jadi satu tim itu ada 3 orang. Karena sekolah kita bakal ngirim 2 tim, kamu sudah saya masukan di group Sandy yaa biar sama kakak mu" ucap pak Agus lalu ku jawab dengan anggukan mengerti. "Nahh, sekarang kalian boleh ke perpus lalu pelajari materi yang akan keluar. Nih materinya" lanjut pak Agus sambil mengeluarkan setumpuk kertas yang berisi materi.

Kami pun menuju kearah perpustakaan. Pada saat diperjalanan menuju perpustakaan mereka saling mengobrol satu sama lain sedangkan aku hanya menyimak, karena aku berada di angkatan yang berbeda dan tidak masuk diorganisasi mereka. Jadi pastinya tidak akan nyambung kalau diajak berbicara.

"Heh itu Shellia ajak ngomong juga lah, kasian anaknya udah jadi tumbal kena asing pula" ucap Axel yang tiba-tiba bersuara.

"Ngga papa kok kak xel, aku juga lagi males ngomong" ucap ku sambil memberi tanda aku tak apa-apa.

"Kenapa toh sell, kok stress kali muka kau" ucap Sandy sambil menggoyang-goyangkan tubuh ku secara brutal.

"KOKO!!!! PUSING KOO!!!" Pekik ku. Karena tak berhenti-berhenti aku pun menghimpit perutnya hingga ia mengaduh kesakitan.

Ikatan Tersembunyi [KEVIN LIUS BONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang