2

932 66 1
                                    

"Jadi gitu jawabannya kak" ucap ku setelah selesai menjelaskan soal yang Chriss tanyakan.

"Kalau gue jadi panitia yaa, gue banned kelompok kalian anjirr!!. Udah lah pernah ikut olimpiade kelas dunia dikasi materi ginian mah easy win gak sih shell??" ucap Chriss bergidik ngeri. Kami memang ahlinya dibidang fisika, kimia dan matematika, tak jarang orang-orang sudah tak asing mendengar nama kami saking banyaknya menuai prestasi.


"Ngga kok! Masih banyak yang lebih berpotensi. Kalau yang di IPhO Itu kan olimpiade yang menjurus, Fisika yaa fisika ajaa, jadi lebih gampang kerja samanya. Lahh ini udahlah beda mapel, jauh lagi perbedaannya, jadi kerja samanya agak susah. BTW KALIAN JUGA IKUT OLIMPIADE ITU YAA!! JANGAN SOK MERENDAH DEHH" protes ku dan chriss hanya tertawa mendengarnya.

Tok..tok..tokk

Terdengar sebuah ketukan pintu yang menandakan ada seseorang yang ingin masuk ke Lab Fisika. Akupun beranjak dari tempat duduk ku lalu menuju ke pintu tersebut. Setelah ku buka ternyata disana ada Sandy dan Kevin yang menunggu.

"Loh koko? Kak Kevin? Ngapain kalian? Bukannya disuruh ngereview materi ya?" Tanya ku bingung. Pasalnya hari ini pak Agus bilang hanya mereview materi-materinya.

"Hari ini kita mau atur strategi pembelajaran biar ga kewalahan nantinya" ucap Kevin. Aku pun mengganguk lalu berkata "Tunggu sebentar ya, aku ambil barang barang ku dulu". Akupun meninggalkan mereka didepan lalu mengambil tas dan barang-barang ku.

Kami pun menuju ke ruang bimbingan olimpiade untuk mengatur strategi perlombaan kali ini. Setelah sampai akupun duduk di kursi paling kiri, lalu disusul oleh Kevin yang berada di sampingku dan Sandy yang berada didepan ku.

"Oke, karena ini cerdas cermat bukan olimpiade jadi ini sedikit berbeda dari yang kemarin-kemarin. Kita harus kompak dan menguasai semua materi itu, mau ga mau" ucap Sandy. Aku mengganguk paham dan setuju akan saran Sandy.

"Supaya optimal mau ga kita gantian jadi tutor sebaya? Contohnya gue jadi tutor kimia, Shellia jadi tutor fisika dan Sandy jadi tutor matematika" ucap Kevin.

"Boleh banget!! Nahh kita harus mulai belajar dari materi yang susah dulu. Menurut ku sih materi pertama itu kimia, terus fisika dan terakhir math. Soalnya kimia kan materinya lumayan jauh hubungannya sama fisika dan math. Sedangkan fisika dan math itu saling berhubungan hanya saja fisika lebih banyak logical daripada math" ucap ku panjang lebar.

"Hemm, bener juga sih. Kalian mau kapan dimulai latihannya?" Tanya Sandy.

"Besok!" Ucap ku dan Kevin secara bersamaan. Akupun refleks menoleh kearah Kevin begitu pula sebaliknya, pandangan kami saling bertemu namun aku yang pertama kali memutuskan tautan tersebut.

"Wokey! Yaudah selamat belajar guys! Aku mau pulang dulu, soalnya laper mau makan. Ikut ngga dik?" Tanya Sandy kepada ku. Aku pun menggelengkan kepala.

"Aku masih mau disini, mau belajar" ucap ku.

"Lu Bong? Ikut ga?" Tanya Sandy kepada Kevin.

"Ngga, gue juga masih pengen belajar" ucapnya.

Lalu Sandy pun pamit pulang duluan dan menyisakan aku dan Kevin diruangan tersebut. Ruangan sunyi karena kami fokus mengerjakan dan mempelajari materi yang akan dilombakan.

Hari pun sudah menunjukan pukul 06.00 sore, tetapi mereka masih berdiam di tempat yang sama dan dalam kegiatan yang sama seperti sebelumnya.

"Hahhh selesaii jugaa!" Ucap ku sambil meregangkan otot-otot ku yang tidak bergerak sejak 5 jam yang lalu.

"Udah? Lu mau pulang sekarang?" Tanya Kevin pada ku.

"Iya kak, aku nunggu koko biar dijemput kesini" ucap ku sambil mengeluarkan ponselku dari tas. Tapi tiba-tiba tangan kevin menghalangiku untuk mengambil ponsel tersebut.

Ikatan Tersembunyi [KEVIN LIUS BONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang