"aku tertarik sama kamu. Aku mau ngejar hati mu boleh ngga?"
Aku hanya bisa terdiam, mematung dan memproses ucapan dari orang yamg berada disamping ku ini.
"Kakak bercanda kan ya?" Ucap ku sambil tertawa paksa.
"Emang wajah ku bilang bercanda?" Tanya nya dengan wajah yang serius.
Tak bisa berkata. Aku hanya terdiam kembali dan memikirkan hal yang barusan terjadi.
"Kak, aku udah anggep kakak sebagai kakak aku. Yang aku sering ajak curhat dan lain-lain. Tapi aku ngga pernah kepikiran kalau kita bakal kaya gini. Maaf kak, apa bisa kita temenan aja? Aku juga masih pengen ngejar prestasi, aku takut hubungan ini bakal ganggu prestasi kita" Ucap ku.
Ia kembali terdiam, menyenderkan tubuhnya dengan kasar ke kursi pengemudi. Ia mengacak rambutnya frustasi. Jujur aku tak sanggup melihatnya seperti ini, ingin rasanya memeluknya tapi aku tak sanggup.
"Kalau memang seperti itu mau mu, tolong untuk sementara ini jangan dekati aku dulu. Kalau ada hal yang berkaitan dengan aku kamu bisa urus sama Sandy. Biarkan aku melupakan rasa ini" Ucap Kevin.
"Maaf"
Satu kata yang bisa ku katakan, hanya kata "maaf" saja. Tak ada lagi yang bisa ku katakan. Karena merasa sudah selesai dengan percakapan kami akupun pamit kepada Kevin lalu keluar dari mobilnya.
***
BRUKKK....
Aku melempar tubuh ku ke kasur kamar ku sambil menatap langit-langit kamar. Berfikir, apakah keputusan yang ku buat sudah tepat atau akan menimbulkan rasa penyesalan.
Aku pun menoleh gagang lemari yang dimana disana terdapat jaket Kevin yang masih digantung rapi. Aku melihatnya lalu berfikir dengan keras, namun semakin lama ku memikirkannya sepertinya kepalaku rasanya mau pecah, aku tak sanggup. Akhirnya aku minum obat yang dokter beri lalu istirahat.
***
Keesokan harinya"Koko, minta tolong dong kasi kak Kevin. Aku gabisa balikin sekarang, aku ada sidang MPK" ucap ku lesu
"LAHH, Sejak kapan kau MPK hah?! Dan lagi, cuma bentar aja nyamperin Bong masa ga bisa sih" ucap Sandy.
Sebenarnya keberadaan seorang MPK jarang diketahui di SMA Cahmpions. Karena pemilihan MPK sendiri dipilih secara tertutup oleh pembina. Pembina akan mencari orang-orang yang berpotensi dan jujur dalam menjalani tugas. Dan organisasi ini tak jarang berganti anggota maupun pengurs setiap minggunya. Jika orang itu sudah tak dianggap kompeten maupun sudah tak bisa diandalkan maka orang itu akan dikeluarkan secara paksa.
"Ga bisa. Sibuk. Yaudah titip salam aja ya" ucap ku lesu lalu langsung meninggalkannya.
"Kok kayak ada yang gaberes ya" gumam Sandy.
Kevin's Point Of View
Setelah kejadian kemarin aku tak memiliki semangat untuk melakukan apapun. Kecuali belajar.
"Bong, lo kok cemberut gitu sih? Happy dong! Kemarin baru juara" ucap Axel.
"Ngga ada, cuma gabut aja" ucap ku ketus.
"Nih Bong, titipan dari Shellia" ucap Sandy yang datang membawa jaket yang kuberikan kepada Shellia.
"Thanks" ucapku sambil menerima jaket itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Tersembunyi [KEVIN LIUS BONG]
Romance"Setiap kali aku melihatmu, hatiku terbelah antara bahagia dan sakit; aku mencintaimu seperti cinta pertama yang terpendam, merindukan senyummu yang dulu, sementara kau tak pernah tahu betapa dalamnya kita pernah berbagi." ⚠️DISCLIMER⚠️ CERITA INI H...