one

5.7K 39 0
                                    

sorry kalau banyak typonya ya..

                                .
                                .

jessy duduk di sisi kasur sambil mengusap pucuk kepala sang anak dengan lembutt dan menatap sang anak dengan hangat

"baraa bangun sayang udah jam 7, nanti kamu telat ke kantor"ujar nya  lembut dengan tangan nya yang tak lepas mengusap pucuk kelapa bara

"eunghh bundaa 5 menit lagi, bara janji" lenguh nya dengan mata yang masi tertutup sambil mencari posisi nyaman

"ga ada 5 menit ayo bangun bara" tegas sang bunda "bundaa....." lirih nya lalu mengeliat

"Ayo bangun duluu, bara."

"bundaa baraa masi ngantukk, bundaaa~" rengek baraskara

"baraskara arijiantaa." tekan jessy, bara yang mendengar itu mendudukan dirinya dengan mengucek kedua mata nya lalu jessy menepis tangan bara

"jangan di kucek' mata nya sayang nanti sakit" bara yang mendengar itu hanya menganggukkan kepala nya

bara turun dari kasur lalu menghampiri jessy yang berdiri di sebrang kasur "cium dulu" lalu bara terkekeh, jessy sudah terbiasa dengan sikap bara yang manja. jessy pun mencium seluruh muka bara "ayo cepetan mandii terus langsung kebawah ya" titahnya

bara tersenyum dan memberi hormat pada jessy "siap bunda" lalu bara berlari kecil menuju kamar mandii, jessy menyiapkan baju untuk bara dan menaru nya di atas kasur lalu meninggalkan kamar bara.

                            ☆☆☆

terlihat jessy dan luce sedang berbincang santai di ruang makan dengan makanan yang tertata rapih dan belum diambil sama sekali karna menunggu bara turun dari kamar nyaa

"BUNDAA!! PAKEIN BARA DASIINYAA" teriak bara sambil menuruni anak tangga dengan berlali kecil

"bara jangan sambil lari nanti jatuh"

bara hanya terkekeh dan menggaruk lehernya yang tidak gatall "maafin bara ya bunda" sesal bara, jessy hanya menggsukkan kepala nya dan memakai kan bara dasi

"ayo makan bunda sama ayah udah nunggu dari tadi" ujar jessy lalu duduk di kursi "anak laki kok dandan nya lama" ejek luce

"lucee jangan mulai"tegur jessy dengan menatap luce menyalang, bara yang mendenger itu memeletkan lidah nya, lalu jessy menungkan nasi dan lauk pada piring bara dan luce, mereka makan dengan tenang dan ruangan hanya terdengar suara garpu dan sendok

setelah makan luce sudah langsung beranjak dari tempat makan lalu mencium bibir dan kening jessy, bara yang menunjukan aksi kedua orang tua nya malah berdecak tidak suka

"Bundaa pinyo punyaa baraa manaa?"pinta bara dengan wajah di tekuk

"Bundaa pinyo punyaa baraa manaa?"pinta bara dengan wajah di tekuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    *yang di maksud pinyoo tu ini ya*

"astaga bunda lupa sayang" jessy langsung menuju dapur dan membuatkan susu di dot untuk bara, bara hanya menatap jessy dengan mata berkaca'

"maafin bunda ya sayang" ujar jessy lalu mencium pipi bara dengan lembut, bara hanya mengangguk kecil "bunda bara berangkat yaa" pamit bara lalu mencium pipi jessy dan meninggalkan jessy di ruang makan

                             ☆☆☆

sesampai nya bara di kantor miliknya seluruh karyawan membungkukkan badan pada bara, tetapi bara acuh hanya melewatinya menatapnya pun tidak, sungguh memiliki dua kepribadian.

"Pak ada yang ingin bertemu dengan bapak, dia sudah ada di ruangan sedang menunggu bapak" ucap migo sekertaris nya, bara hanya menatap sekilas lalu masuk ke ruangannya.

bara membuka pintu dan terdapat pria paruh baya dan wanita duduk di kursi, pria itu memgelus' paha maju mundur berkali' karna gugup.

bara berjalan menuju kursi dan menatap wanita itu lekat "jadi ini anak mu yang akan kau jual, sungguh tega kau tuan denis" lalu bara menatap denis nyalang.

"i-iya tuan ini anak saya bernama caramel, ini anak tunggal saya" ucap nya dengan menundukan kepala nya karna merasa takut dengan bara.

"baik saya terima, tapi jangan lupa untuk membayar sisa hutang mu karna ini baru setengah yang terbayar" denis tersenyum senang tetapi caramel menahan nangis saat mendengar itu, dia merasa tidak berguna dan di buang oleh ayah kandung nya

"te-terima kasi, terima kasi tuan saya akan membayar hutang saya" denis membungkuk kan tubuh nya berkali' pada bara

"saya pegang ucapan mu tuan denis, kau bisa pergi sekarang" titah bara, denis meninggalkan caramel tanpa rasa bersalah, caramel hanya memandang punggung sang ayah yang sekarang bukan lagi peran pahlawan di hidup nya.

bara hanya menatap caramel sekilas lalu berjalan benuju meja kerja nya.
"Kau akan menjadi budak sex ku mulai malam ini, caramel."

                
                                   .
                                   .
                                   .
                                   .
       HALLOO 🖐🖐 ini cerita pertama yang aku bikin maaf ya kalau kurang seru, kalau kalian ga suka bisa skip cerita aku tanpa hujatan yaa, makasii

di sini aku sama sekalii ga copy cerita orang ini cerita isi pikiran kuu sendiri yaa.... 

young boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang