six

3.2K 72 3
                                    

.
.

saat bundanya bara menyuruh nya untuk mengobrol dengan jessy dan luce, caramel merasa sangat gugup ia takut terjadi yang tida di ingin kan.

setelah sampai di ruang tamu caramel di persilakan duduk oleh jessy, ia hanya membalas dengan senyuman manisnya.

"nama kamu caramel kan, cantik kaya yang punya namanya" gurau jessy di barengi kekehan luce. jessy yang melihat caramel merasa tegang pun menggenggam tangan caramel.

"kamu gugup ya, bunda ga akan apapain kamu kok sayang. bunda cuman mau nanya sejak kapan kamu berhubungan dengan bara" tanya jessy lembut sesekali menenangkan caramel yang masi merasa tegang.

"da-dari kemarin bunda" jawab nya dengan gugup dan di balas anggukan kecil oleh jessy, luce ia hanya mengamati dan di temani oleh kopi.

"kamu yang di jual sama bagas, ayah kamu" tanya luce, caramel menganggukan kepala nya jessy yang mendengar itu menatap luce bertanya'

"kamu tau soal ini, kenpa ga kasi tau aku"kesal jessy pada luce, luce hanya mengangkat pundak nya "kamu ga nanya aku" ucap nya lalu menyuruput kopi nya dengan nikmat.

"aku kemarin mau nanya ke kamu, tapi kemarin kamu rewel banget" ucap jessy dengan menatap luce menyalang, luce hanya menatap jessy lalu menggangguk kecil dan fokus pada handphone nya, hal itu membuat jessy kesal.

pandangan jessy beralih ke caramel, "tapi sekarang kamu punya saudara deket" caramel menggelengkan kepala nya, jessy merasa kasihan pada caramel, sungguh malang.

"kamu anggap kita ini keluarga kamu aja, jangan pernah sungkan ya sama bunda" ucap jessy lembut. "makasi bunda udah mau nerima caramel dengan hangat" ucap nya dengan mata berkaca'

jessy merentangkan tangannya, caramel langsung memeluk jessy dengan erat, ia sangat beruntung bertemu dengan jessy.

"HUAAA BUNDAA HIKSS BUNDAA" suara tangisan bara begitu menggema di apartment bara, jessy melepaskan pelukan nya dengan caramel "bunda mau ke bara dulu ya, dia bangun" kata jessy lalu beranjak dari sofa.

"ikut hehehe" jessy yang mendengar itu merasa gemas dengan caramel dan mengusap rambut caramel. Ia mengikuti jessy dari belakang.

"baraa... bunda sudah bilang berkali'
kalau bangun tidur jangan nangis' seperi ini" ucap jessy dan menghampiri bara lalu bara memeluk jessy erat dan menenggelam kan kepala nya di perut jessy

"Bu-hiks bunda da ada di sebelah baraa hiks" jelas bara lalu jessy mengusap kepala bara dan menghapus jejak air mata di pipi bara.

caramel di buat gemas dengan bara ia melihat muka bara yang merah dan hidung nya lalu pipi nya, dan mempout kan bibir nya "ini beberan bara yang kemarin nyeremin banget ya, kok sekarang kaya bayi gini." batin caramel, "bunda hiks pinyo bara hiks pinyoo bara" rengek bara dengan mengguncangkan tubuh nya.

"pinyo nya ada di kantor kamu sayang, di tambah bunda belum merebus pinyo" jelas jessy, bara menatap jessy dengan mata berkaca' "PINYOO HIKS PINYOOO BUNDA PINYOOO" teriak
bara dan menghempaskan tubuh nya ke kasur karna kesal "bara shuttt jangan teriak' mulu nanti sakit loh tenggorokan nya" ujar jessy.

"ITU YANG TERIAK' PAPA BESOK PANGGIL DOKTER DERI NIH BUAT DI SUNAT" teriak luce dari ruang tamu, caramel yang mendengar teriakan luce hanya melamun ia tidak mengerti barusan teriakan luce ,bara yang mendengar itu menggigit bibir bawah nya "mmphhh hiks papa jahatt bundaa bara hiks cuman mau pinyo." ucap nya dengan menahan tangisan nya tetapi lama' tsngisan nya mereda.

bara menoleh pada caramel "amel" panggil bara, caramel menatap bara "iya kenapa" jawab nya dengan senyuman kikuk "bara mau nen lagi boleh" izin bara dengan menatap caramel berbinar.

caramel ingin menolak nya karna puting nya merasa sangat perih apalagi saat bergesrekan dengan bra nya, tetapi caramel luluh dengan tatapan bara caranel mengganggukan kepala nya.

"bunda keluarr, bara mau berdua saja sama amel, sanaaa bundaa" usir bara pada jessy, " jangan sakitin amel nya ya, awas aja kalo kamu sakitin amel" lalu jessy meninggalkan bara dan caramel di kamar bara.

caramel berbaring di kasur dan menghadap bara yang antusias tidak sabar untuk nen, "tapi jangan lama' ya puting aku perih pada lecet" kata caramel sambil mengeluarkan payudaranya.

bara yang tadi nya antusias berubah sedih dan nangis "itu pasti karna bara hiks iya kan, amel perih karna bara hiks" ucap nya dengan nangis dan meneggelamkan kepala nya di ceruk caramel.

caramel mengusap rambut belakang bara, "gapapa ayo nen tapi jangan gigit' ya" ujar nya lembut lalu bara menghisap nya dengan pelan, sampai iya tertidur.

caramel mengusap' kelapa bara dengan lembut, iya merasa gemas dengan bibir bara yang bergerak' lucu dan sesekali terisak saat menyusu, saat bara tertidur lelap bara menyedot nya dengan kuat dan menggesekan nya dengan gigi nya.

"ba-shh bara percuma di beri tahu" ucap nya sambil menahan ringisan karna merasa perih pada puting nya.

                              ☆☆☆

di ruang tamu terdengar suara tangisan luce karna ia sekarang sangat mengantuk tetapi tidak di beri nen oleh jessy karna kejadian tadi yang membuat jessy jengkel dengan luce.

"hiks nen luce mau nen hiks, buka baju na bu-hiks bukaa" nangis luce sejadi' nya jessy menepis tangan luce yang menarik' baju nya, dan memunggungi luce yang menangis.

"HUAAA JAHATT HIKSS MAU NEN" tangis luce menggema ketika jessy memunggungi luce. Jessy hanya acuh dengan luce "jangan berisik bara mau tidur itu" ucap jessy tanpa membalik kan badan.

                                   .
                                   .
                                   .

                                Tbc

sorry ya kalau banyak typo nya, bantu banyakin vote nya ya hehehe

young boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang