Eps 13

223 32 5
                                    

Pagi2 Ahyeon kedepan bawa ember isi cucian yang siap dijemur. Engga lupa Ahyeon ikat rambutnya biar engga ribet terus makan permen biar keliatan swag dimata tetangga. Setelah itu ambil satu persatu cucian lalu diperes dan dijemur

 Setelah itu ambil satu persatu cucian lalu diperes dan dijemur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"So cool anjir"

Mendengar suara itu Ahyeon tengak tengok dan mendapati Chaeyoung yang lagi ngelapin motornya "lah ko lo disini ngab?"

"Ya suka2 gue lah" Chaeng "Lo ngapain panas2an?"

"panas2an apaan si kan kemaren gue ke mall sama lo pada" Ahyeon

"Itu rambut ampe berubah" Chaeng

"Oh ini diwarnain lah" Ahyeon

"Ngikutin si Rami lo ya diblonde2, itemin lagi mending yeon lebih cantik lagi juga si Rami blonde turun naek bmw lah elo blonde bawa cucian" Chaeng

"Ini ginger anjir lah, lagian gue diginiin juga suruh tu bocil kematian" Ahyeon

"Lo nurut banget? Dibayarin ya?" Chaeng

"I-iya sih dibayarin tapi gue nurut karena gue suka juga dan gue ngerasa kaya punya sodara gitu ke si Rami" Ahyeon

"Dia emang baek orangnya tapi kasian orantuanya selalu nyuekin dia, dia juga kaya nyaman sama lo berasa punya kakak deket kali kalo kita kan umurnya agak jauh. Gue harap lo baik2 terus ya sama dia" Chaeng

"Iya ngab" Ahyeon "Mba Jen mana?"

"Di mansion" Chaeng

"ko kalian pulang? Dan kalian mau ngebengkel lagi? kan udah kaya" Ahyeon

"Kak Jisoo yang kaya bukan kita" Lisa yang keluar kontrakan "Yok Chaeng, beli gorengan dulu ya"

"Yok" Chaelisa naik motornya dan pergi ke bengkel

"E-eeehhh tunggu!" Ahyeon

"Apa si?" Lisa

Ahyeon lari kedalem terus keluar lagi bawa kotak makan "Engga usah beli ini gue tadi pagi bikin ini sengaja buat si Rami tapi banyak ko titip ya"

"Hmm iya deh"

.

Jisoo menangis semalaman atas kepergian Chaelisa hingga kini dia masih tidur dipelukan Jennie karena kelelahan, Jisoo sangat menyesal

"Kak Chu~" Jennie mengelus kepala Jisoo yang memeluknya. Betapa kaget Jennie ketika tau bahwa suhu badan Jisoo sangat tinggi "Astaga kak Chu demam"

"eunngg cece lili" racau Jisoo sambil memejamkan matanya. Suhu badannya sangat tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius

Jennie berlari ke paviliun untuk mencari Ruka. "Ruru ruru buka pintunya"

Tak lama Ruka membuka pintu paviliun "Lho kenapa mba Jen?"

"Kak Jisoo, kak Jisoo demam" Jennie

"Lho? Ok tenang2 ada dokter kepercayaan keluarga bu Jisoo gue akan panggil dia" Ruka langsung bergegas

Jennie kembali melihat Jisoo namun ia sangat kagte ketika melihat Jisoo kejang2

.

"ngab gue pikir lo engga bakal balik bengkel lagi, kan udah kaya" Rami

"kak Jisoo yang kaya bukan kita" Lisa

"Hmm tapi kakak lo ngijinin lo masih kerja bengkel gini?" Wendy

Chaelisa saling tatap "itu dia, engga setuju" Lisa

"kak Chu maunya kita urus perusahaan aja dan kalian tau kan itu bukan passion kita, kita engga bisa ngimbangin dia" Chaeng

"Dan yang lebih keselnya lagi, dia maksa" Lisa

"Tapi itu bentuk sayang dia mungkin mau yang terbaik buat kalian, ya kerja disini juga baik sih tapi mungkin kak Chu engga mau kalian jadi montir" Seulgi

"Tapi ngurus perusahaan juga kita engga mau" Chaeng

"kak Jen gimana kak Jen?" Rami

"Kak Jennie juga engga mau ninggalin kerjaannya apalagi temen2nya udah kaya sodara tapi dia diem aja, malah kaya iya iya aja sama kemauan kak Chu" Lisa

"Dan selalu bilang nanti kita obrolin baik2 tapi kan makin lama kak Chu makin ngatur" Chaeng

"Jadi ini juga alasan kalian pergi dari sana?" Wendy

Chaelisa hanya diam. "Gue sedikit setuju sama Jennie, kalian mending obrolin baik2 sama Jisoo tanpa emosi, kalo kalian kabur2an gini yang ada nyiksa dia dan Jennie juga kasian lho" Seulgi

"Iya mending kalian balik but not now, kalian harus tenangin diri dulu jadi ketika pulang kalian engga emosi lagi" Wendy

"Setuju si gue sama ngab2 Boseong ini" Rami

"Makasih ya"

.

"Gimana keadaan kak Chu dokter?" Jennie

"Kalo dalam 6jam demamnya engga turun dia harus dirawat dirumah sakit, ada indikasi demam berdarah" dr. Rora

"Kenapa engga sekarang aja dibawa langsung dok?" Pharita yang tadi dijemput Ruka pas manggil dokter. Sebenernya dr. Rora udah jadi dokter kepercayaan Jisoo dan tinggal telfon pasti datang tapi karena tadi Ruka panik jadi dia cuma inget mba Mprit, malah jemput mba Mprit dulu

"Karena ada proses observasi setelah obat ini disuntikkan, tenang saya akan berjaga disini kebetulan hari ini tidak ada praktek" dr. Rora

"Makasih dok" Jennie yang duduk dipinggir ranjang disamping Jisoo

dr. Rora, Ruka dan Pharita keluar. Mereka memilih berjaga diluar saja. "dr. Rora mau kopi atau teh?" Pharita

"Kopi boleh, no sugar ya terima kasih" dr. Rora

"Aku jus mangga aja" Ruka

"engga ada dalam pilihan, udah ah lo soda aja jadi gue engga perlu bikin 3 kopi" Pharita

"terserah mba mprit ajala"

.

Jisoo setia menutup mata. Suhu badannya tidak turun2 dan wajahnya mulai pucat namun memerah "cece~ lili~" racau Jisoo

"kak Chu sembuh yuk, kalo kakak engga sembuh aku bersumpah bakal pukul kepala Chaelisa" Jennie

.

Malam hari dikontrakan Chaelisa...

"Lo mau balik ke mansion?" Lisa

"Gue kepikiran omongan si Ugi, iya juga ksian kak Chu sama kak Jen" Chaeng

"Iya lagian baru kan kita punya keluarga masa mau cerai berai lagi" Lisa

"besok kita balik mansion terus minta maaf terus ngobrol baik2?" Chaeng menjulurkan tangannya ke Lisa ngajak salaman

"Dela" Lisa menjabat tangan Chaeng bikin Chaeng hela nafas denger omongan Lisa

Please, Meet Again!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang