.
.
.
.
🥀🥀🥀🥀🥀
Elzhan menatap lekat-lekat kafe di depannya. Hujan rintik membasahi trotoar, tapi ia tetap mematung di sana, memegang erat sebuah kotak kecil yang berbalut kertas kado biru. Di dalamnya ada gelang yang dia pilih khusus untuk Alana, hadiah ulang tahun yang sudah ia persiapkan jauh hari.Hari ini seharusnya hari istimewa bagi Alana. Elzhan tahu, dia selalu mengingat tanggal ini meski hubungan mereka telah berakhir beberapa bulan yang lalu. Hubungan yang penuh naik-turun, tawa, dan luka. Alana dulu posesif, terlalu takut kehilangan hingga sering membuat Elzhan terjebak dalam rasa terkekang. Namun, rasa cinta itu selalu ada, meski kini hanya tinggal bayang-bayang masa lalu.
Elzhan menatap ke dalam kafe melalui kaca jendela besar. Di sana, di sudut favorit mereka, Alana duduk bersama beberapa teman. Senyumnya mengembang cerah, tawa renyahnya memenuhi udara, seakan dunia ini tak lagi membawa beban. Di sebelahnya, duduk seorang pria yang tampak akrab. Elzhan menatap dalam-dalam, perih menyelinap ke dalam dadanya. Pria baru.
Elzhan menarik napas panjang, mencoba menenangkan hatinya yang bergemuruh. Tangannya meremas kotak hadiah itu lebih erat. Seharusnya dia yang ada di sana. Seharusnya dia yang membuat Alana tertawa seperti itu. Tapi kenyataan berkata lain. Mereka sudah tak lagi bersama, dan kini ada orang lain yang mengambil tempatnya di hati Alana.
Kaki Elzhan seolah tertanam di tanah, tak bisa bergerak maju. Pandangannya terfokus pada senyuman Alana yang kini bukan miliknya lagi. Tanpa sadar, ia meremas kado itu semakin kuat hingga hampir menghancurkannya. "Untuk apa aku di sini?" gumamnya dalam hati.
Dengan satu tarikan napas, Elzhan memutuskan. Ia tidak akan masuk. Tidak akan memberikan hadiah itu. Bukan karena dia tidak peduli, tetapi karena dia tahu, cinta yang dulu mereka miliki sudah berubah. Mungkin kini saatnya dia juga belajar untuk melepaskan, sama seperti Alana yang terlihat bahagia dengan kehidupannya sekarang.
Perlahan, Elzhan berbalik dan melangkah menjauh dari kafe, membawa kotak hadiah itu bersamanya-sebuah kenangan dan perasaan yang tak akan pernah sampai pada Alana.
Elzhan melangkah pelan di atas trotoar yang basah, hujan rintik-rintik menambah kesendiriannya malam itu. Kepalanya tertunduk, memikirkan apa yang baru saja dilihatnya di kafe. Hati Elzhan masih terasa berat, meskipun ia mencoba menerima kenyataan. Suara tawa Alana masih terngiang di telinganya, tapi di balik semua itu, kenangan masa lalu yang pahit mulai muncul kembali, berkelindan dalam benaknya.
Alana, yang dulu begitu posesif.
Dia ingat bagaimana Alana selalu ingin tahu setiap gerak-geriknya, seolah takut kehilangan meski Elzhan tak pernah memberi alasan untuk itu. "Di mana kamu?" seringkali menjadi pertanyaan yang terdengar setiap beberapa jam sekali. Awalnya, Elzhan menganggap itu lucu, bukti bahwa Alana benar-benar mencintainya. Namun, seiring waktu, kecemasan Alana semakin mengekang. Pesan-pesan yang tak pernah berhenti, panggilan yang tiba-tiba saat ia sedang sibuk, dan kemarahan Alana yang muncul hanya karena Elzhan terlambat membalas pesan.
Elzhan menarik napas panjang, rasa bersalah kembali mengalir dalam hatinya. Ia tahu Alana bukan posesif tanpa alasan. Mungkin itu ketakutan Alana sendiri, luka masa lalunya yang tak pernah ia ceritakan sepenuhnya pada Elzhan. Tapi di momen-momen itu, Elzhan merasa terpojok, tertekan, hingga ia kehilangan kendali.
Malam itu, saat hujan deras seperti malam ini, Alana meneleponnya, marah karena Elzhan pergi bersama teman-temannya tanpa memberitahunya terlebih dahulu. "Kamu selalu seperti ini!" seru Alana dengan suara bergetar. "Kamu nggak pernah pikirin perasaanku! Aku selalu di sini, nungguin kamu!"
Elzhan yang saat itu sudah lelah dan kesal, akhirnya membentaknya balik. "Aku juga butuh ruang, Alana! Kamu nggak bisa terus-terusan ngatur hidupku!" Suaranya terdengar begitu keras di antara derasnya hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGMEN WAKTU
FanfictionFragmen Waktu adalah cerita random berbentuk oneshoot yang mengisahkan momen-momen berharga dalam kehidupan Elzhan, seorang aktor ternama, dan Alana, seorang aktris berbakat. Dalam setiap fragmen, mereka menghadapi tantangan, mengejar impian, dan me...