~Prologue~

28 2 1
                                    


#Prologue~



"Menuju ke akhir bulan September, selalu membuat masyarakat mengingat kembali kasus penculikan anak-anak SD Milenia. Walau sudah 1 dekade berlalu, tapi kasus penculikan ini masih menghantui masyarakat untuk terus waspada bagi keamanan anak-anak mereka..."

Sebelum pewara berita melanjutkan kalimatnya, saluran televisi itu sudah berganti ke saluran lainnya, kali ini menunjukan drama komedi romantis yang tayang setiap hari kamis malam, drama hits yang selalu mencetak rating tinggi setiap penayangannya. Saluran pun berganti lagi, kali ini menampilkan perlombaan basket internasional. Tayangan pada televisi datar 40 inchi itu kembali berubah lagi ke saluran berikutnya, berikutnya, berikutnya dan berikutnya. Pemuda dengan rambut ikal pendek yang tengah duduk pada sofa di depan televisi itu tampak tidak tertarik dengan ragam tayangan yang sudah dilewatinya.

Pikiran pemuda itu sepertinya sedang tidak di ruangan, karena ia tidak menyadari suara "Klik" dari kunci pintu depan rumahnya yang terbuka.

Setelah suara langkah-langkah kaki, seorang wanita berusia 40-an muncul di ruang tengah tempat televisi menyala. Wanita itu langsung menjangkau saklar untuk menghidupkan lampu.

Tersentak dengan ruangan yang seketika jadi terang benderang, pemuda di atas sofa itu refleks mengernyitkan mata dan mengangkat tangan kanannya untuk menghalau cahaya lampu. "Ah Mama, bikin kaget saja."

"Kamu malah yang bikin kaget Mama! Mama pulang rumah gelap semua, lampu depan rumah juga belum nyala. Mama kira kamu pergi, ternyata malah nonton TV gelap-gelap begitu!" Wanita yang merupakan ibu dari sang pemuda kini berkacak pinggang.

"Aku gak sadar udah gelap, tadi filmnya lagi seru." kata-katanya tidak menunjukan sinergi dengan bahasa tubuhnya, mata pemuda itu tidak terlihat fokus dengan tayangan di televisi. Mungkin film yang ditontonnya sudah selesai, karena televisi menampakan video klip seorang penyanyi.

Wanita 40-an itu tidak mengambil pusing, "Ya sudah, ayo temani Mama makan dulu," ia berjalan ke meja makan yang ada di belakang sofa dan mulai mengeluarkan makanan yang dibawanya dari kantong. "Kalau kamu sudah selesai nonton filmnya, ganti channelnya ke channel berita saja."

Tapi pemuda itu tidak mengganti siaran televisi ke channel berita, malah mematikannya. "Ah, aku baru ingat ada yang harus kulakukan." ia menghampiri ibunya, mengecup pipinya, lalu meraih jaket yang tergantung di tembok di sebelah kalender harian. "Pergi dulu ya, Ma."

Melihat anaknya berjalan menuju pintu depan sang ibu berpindah ke sofa dan meraih remot televisi, "Pulangnya jangan terlalu malam!"

"Iya, ma" sahut pemuda itu lalu menghilang dibalik daun pintu.

Televisi pun dinyalakan, wanita itu langsung memencet tombol angka pada remot untuk memindahkan channel ke channel berita. Pewara berita ternyata masih menyiarkan tentang kasus penculikan 10 tahun lalu. Liputan spesial berdurasi panjang.

"Oh sudah mau waktunya ya...?" Ibu dari pemuda tadi mengalihkan pandangan pada kalender harian yang menunjukan tanggal 19 September.


***    

*Author's notes:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Author's notes:

Hi! Finally aku upload juga cerita ini. Cerita ini udah kugodok selama 2 bulan terakhir. Cerita ini comeback penulisanku. Jadi bahasa penulisanku mungkin sudah sangat dull, but thank you for anyone that cope up with it and read it till the end. Sebenernya aku mau nunggu at least chapter pertamanya selesai sebelum aku upload cerita ini, dan sejujurnya chapter 1 udah mau selesai tinggal scene adegan terakhir aja yang masih kuedit, so I guessed it's OK to upload the prologue now.

warnings, the story will be heavy on the feelings description and maybe triggering some traumatic thoughts. so please proceed moderately.

Cerita ini bakal aku bikin partnya based on the thoughts of making every chapter as one episode, jadi satu chapter bakalan banyak partnya (bahkan mungkin lebih banyak daripada part chapter Alice - my other story, if you like fantasy, romance, mystery you could try read it too). Mimpi author mungkin ketinggian, tapi kuharap nantinya cerita ini bisa di adaptasi ke mix media hhe.

about updates, kemungkinan bakal seminggu sekali. sementara sambil aku selesaiin chapter 1 dan lanjut ke chapter 2. Anyway aku mau upload chapter prologue ini sebelum September berakhir. so here it is!

maaf jadi kepanjangan notesnya dan malah curcol. anyway, once again thank you for reading the chapter, see you on the next chapter.


Love, Angel

Crossing FatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang