06

120 7 2
                                    

"karena hari ini kita pulang cepet,bagaimana kalau kamu main kerumah aku?atau aku yang main kerumah kamu?"

"maaf banget yah ning...aku bukanya mau menolak,tapi setelah ini aku harus berangkat kerja"

"hah kerja?kamu kerja kar?"ningning langsung mendelikan matanya sambil memegangi kedua bahu Karina merasa terkejut.

"iya ning,maaf yah kalau aku gak kasih tau ini ke kamu sejak awal..."lagi-lagi karina menyipitkan matanya karena merasa tak enak karena sudah menyembunyikan sesuatu kepada ningning.

Karina tak bermaksud malu karena tak memberitahukan ini sejak awal kepada sahabatnya,Karina hanya tak ingin ningning semakin kasian terhadapnya.

"kenapa minta maaf?kan itu hak kamu mau kasih tau ke aku apa gak,oh iya kalau boleh tau kamu kerja dimana?part time yah?"

"aku kerja di sebuah restoran sushi ning"

"boleh dong kasih tau tempatnya biar aku bisa kesana buat ketemu sama kamu!"Ningning begitu antusias saat memintanya.

"iya,nanti aku kirim alamat lestorannya ke nomor kamu yah?"

ningning menganggukan kepalanya begitu semangat sebelum selarik pertanyaan telah berhasil membuatnya penasaran.

namun ningning seperti enggan untuk menanyakan karena merasa takut akan mengganggu privasi karina yang belum diceritakan.

"maaf yah kar kalau semisalnya aku penasaran,memangnya orangtua kamu kemana sampe kamu kerja part time?kamu gak perlu jawab kalau bakal ganggu privasi kamu"sembari bertanya,ningning cepat-cepat bicara kepada karina untuk tidak memaksakan.

tapi sepertinya karina tampak menimang-nimang seolah ingin menjawabnya tapi merasa enggan.

"aku bakal kasih tau ke kamu kok,orangtua aku sudah bercerai dan aku ikut sama ibuku yang sekarang sedang tidak sehat dan harus dirawat dirumah sakit...karena ibuku sudah gak layak buat cari kerja sementara aku masih butuh uang untuk biaya kuliah dan kebutuhan lainya,aku memutuskan buat cari kerja yang tidak akan mengangganggu kegiatan aku untuk berkuliah.tapi percayalah ning,aku gak merasa terpaksa karena melakukan semua ini,justru aku seneng karena berhasil hidup dengan usahaku sendiri"

sembari mendengar,ningning terus mengelus-elus punggung tangan karina dengan raut wajah yang berubah sendu.

rupanya beban karina memang seberat itu...

"kamu hebat banget tau kar,karena diumur segitu kamu udah mampu menyeimbangi pendidikan dan bekerja,abang aku aja kalah ahahah"ningning berpura-pura tertawa supaya keadaan tak semakin suram.

jujur saja ningning sedang mati-matian menahan diri untuk tak menangis dihadapan karina,dan semoga karina tak menyadarinya.

"ekhm kedengarannya ada yang lagi nyindir gege nih"

ningning sontak berbalik dan menatap kakaknya yang tiba-tiba saja ada disana,entah datang dari arah mana.

"Gege?sejak kapan gege kesini?"ningning meninju dada Qian kun sambil mencebik kesal.

"sejak penjajahan belanda tapi bercandah,ayo cepetan pulang!gue dah capek nih"Qian kun sempat melemparkan senyum pada seorang perempuan yang berdiri bersebelahan bersama adiknya.

"temen lu yah ning?"

ningning langsung menolehkan kepalanya pada karina begitu abangnya bertanya.

"iya,ini karina...temen aku yang sering aku ceritain itu loh,oh iya karina kenalin nih,gegeku yang paling menyebalkan sedunia"

"kata-kata lu cok"setelah puas menyentil kening adiknya yang menurutnya laknat,Qian kun mengulurkan tangannya sebagai tanda berkenalan.

"Karina kak"

ex's obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang