BAB 5

32.3K 69 2
                                    

"Aaaaahh, , Bangsaaatt!,, Ooooohh, , kontol Om nikmat banget, , terus om, terruuuss, , entot memek Devi, , Aaaaahh, , ssssstt,, Aaaaaahh, , kontol om keras banget, , Aaaaahh, , bangsatt!, Aaaaahh, , nikmat banget anjing!, , Aaaaahh, , Kata Devi’ sembari terus mengeluarkan kata-kata kasar saat mendesah,

Mendengar perkataan Devi yang kasar sembari mendesah, nafsu Om Agus semakin memuncak, Om Agus semakin kuat dan kasar, menghentakan batang miliknya, di liang sempit milik Devi,

"Dasar lonte anjing!, , Aaaaahh, , jangan berisik bangsatt!, , kata Om Agus’ juga ikut berkata kasar,

"Enak banget Om, Ssssstt, , Ahh, , terus om, Aaaaahh, , lebih dalam lagi Om, Aaaaaahh, , Ooohh, , Aaahh, , Bangsatt!, , Oooooohh, , kontol om nikmat banget, , lebih kuat lagi anjing!, , aku kepengen muncrat bangsat, , lebih cepat lagi bangsatt

!,, Aaaaahh, , kata Devi’ sembari menunggu detik-detik, lahar hangat miliknya untuk muncrat,

"Enak saja kamu kepengen muncrat duluan, , Ujar Om Agus dalam hati, sembari mencabut batang miliknya, dari liang sempit milik Devi,

"Kenapa berhenti om, Devi sedikit lagi muncrat Om, , Devi mohon Om, masukan lagi kontol Om, , kata Devi’ sembari berdiri menghadap kearahnya Om Agus, dengan nada yang memelas,

"Kamu mau di lanjutkan lagi, , ?? Tanya Om Agus’ sembari tersenyum jahat,

"Iya om, , lanjutkan lagi om, Devi butuh kontol Om, Devi mohon Om, , kata Devi’ dengan nada memohon,

"Kalau kepengen di lanjutkan, cepat buka semua pakaian kamu, , Kata Om Agus' dengan wajah bejatnya,

Setelah mendengar perkataan Om Agus, dengan cepat Devi membuka jilbab miliknya, yang berwarna hijau, lalu membuka baju dasternya, setelah itu BH dan celana dalam juga, langsung Devi lepaskan dari tubuhnya, dalam sekejap seluruh pakaian yang melekat ditubuh Devi, sudah berada di atas lantai, dengan tubuh bugilnya Devi kembali memohon kepada Om Agus,

"Ayo lanjutkan Om, Devi sudah tidak tahan lagi Om, Devi mohon masukan kontol Om kedalam memek Devi, , kata Devi' sembari mendekat kearah Om Agus, lalu menggenggam batang milik Om Agus,

Om Agus langsung melumat bibir Devi dengan rakus, setelah itu kedua tangan Om Agus meraih bongkahan pantat Devi, lalu Om Agus mengangkat tubuh Devi keatas meja makan, kini tubuh bugil Devi duduk diatas meja makan, dengan kedua kaki menggantung kebawah,

"Bulu jembut kamu terlalu lebat, lonte tidak boleh ada bulu jembutnya, setelah ini kamu harus cukur bulu jembut kamu, , kata Om Agus’ sembari mengangkat kedua kaki Devi, lalu membuka kedua kaki Devi hingga mengangkang, setelah itu batang milik Om Agus yang super besar, langsung melesat masuk kedalam lobang liang sempit milik Devi ,

"Kontol Om nikmat banget, , Aaaaahh, , Ssssstt,, Aaaaahh, , Ooooohh, , entot terus memek Devi Om, , Kata Devi’ sembari mendesah keenakan, setelah itu Devi merasakan bibirnya dilumat oleh Om Agus, sehingga Devi tidak bisa lagi
mendesah,

Om Agus dalam posisi berdiri, menggoyang pantatnya maju mundur dengan sangat cepat, diikuti oleh hentakan batang Om Agus yang sangat ganas, sehingga liang sempit milik Devi, yang sudah basah dan berlendir, mengelurkan suara yang cukup nyaring terdengar,

"Plok, , plok, , plok, , Suara liang sempit milik Devi, di pompa oleh batang milik Om Agus, memenuhi seisi ruang dapur Om Agus, dan butiran keringat mulai membasahi tubuh mereka berdua,

Devi memejamkan matanya, menikmati setiap kali hentakan batang Om Agus, di dalam liang sempit miliknya, Devi tidak bisa mendesah, bibirnya yang merah di lumat dengan ganas oleh bibir Om Agus,

lalu Devi merasakan sekujur tubuhnya mulai bergetar, darahnya mendidih terbakar birahi, jantungnya berdegup sangat kencang, lalu tubuh Devi mengejang dahsyat, disusul oleh semburan lahar hangat miliknya, memenuhi liang sempit miliknya, yang sudah sesak oleh batang milik Om Agus, yang super besar dan panjang, setelah itu tubuh Devi mulai lemas, karena lahar hangat miliknya sudah muncrat, Om Agus yang belum muncrat, terus saja memompa liang sempit milik Devi, tanpa memberi waktu untuk Devi istrahat,

karena tubuh Devi sudah lemas, Om Agus mendorong tubuh Devi hingga terbaring di atas meja makan, sembari terus memompa liang sempit milik Devi, dengan lebih ganas lagi, dan tangan Om Agus meremas bongkahan gunung kembar milik Devi, dengan sangat kuat, sehingga air susu Devi langsung muncrat,

Melihat air susu Devi muncrat, Om Agus langsung menghisap puting gunung kembar milik Devi, sembari terus meremas bongkahan gunung kembar milik Devi, sehingga air susu Devi mengalir dengan deras, kedalam mulut Om Agus, lalu Om Agus dengan rakusnya menelan air susu Devi, sembari terus memompa liang sempit milik Devi, dengan batang miliknya yang keras bagaikan besi baja,

"Om Agus sangat perkasa, sampai detik ini belum ada juga tanda-tanda, sperma miliknya akan muncrat, sedangkan aku sudah lemas banget, , Ujar Devi dalam hati, sembari menahan rasa geli dan sedikit perih, di liang sempit miliknya,

Om Agus menghisap air susu Devi secara bergiliran, dari bongkahan gunung kembar yang sebelah kiri, pindah ke sebelah kanan, setelah Om Agus puas mengisapnya, Om Agus merubah posisi kaki Devi, kini kedua kaki Devi dirapatkan keatas oleh Om Agus, setelah itu kedua kaki Devi di miringkan ke samping, sehingga seluruh tubuh Devi, yang berbaring telentang di atas meja makan, ikut miring kesamping,

"Gilllaaaa, , sempit banget memek kamu Devi, , Aaaaahh, , kata Om Agus’ sembari semakin cepat memompa liang sempit milik Devi,

Devi yang sudah lemas, hanya bisa pasrah menerima perlakuan Om Agus, lalu Devi merasakan batang Om Agus mulai berdenyut-denyut, dan goyangan Om Agus semakin cepat, setelah itu Devi merasakan lahar hangat milik Om Agus menyembur di dalam rahimnya,

" Aaaaaaaaaaaahh, , Terdengar desahan panjang Om Agus, dan hentakan terakhir batang miliknya, mentok di dinding rahim Devi, di susul berkali-kali semburan deras, lahar putih nan hangat milik Om Agus, hingga tetes yang terakhir memenuhi rahim Devi,

"Obat kuat yang aku minum tadi sangat mantap, , Kata Om Agus’ dengan napas yang ngos-ngosan, setelah itu Om Agus langsung mencabut batang miliknya, dari dalam liang sempit milik Devi, lalu Om Agus duduk di kursi makan, tepat di depan liang sempit milik Devi, yang di hiasi oleh lahar putih nan hangat milik Om Agus, mengalir keluar dari lubang liang sempit milik Devi,

“Om puas banget Devi, kamu adalah lonte yang paling nikmat, yang pernah Om coba selama hidup Om, , Kata Om Agus’ sembari memasukan jarinya, kedalam lobang liang sempit milik Devi, untuk mengeluarkan sisa-sisa lahar putih nan hangat miliknya, yang masih ada di dalam liang sempit milik Devi,

"Devi juga puas banget Om, hanya Om yang bisa membuat Devi jadi lemas seperti ini, , Kata Devi’ sembari merubah posisi tubuhnya, sehingga berbaring telentang, dengan kaki yang mengangkang tepat didepan Om Agus,

"Nanti bulu jembutnya di cukur, , Kata Om Agus’ sembari memainkan bulu jembut milik Devi,

"Iya Om, , Kata Devi’ sembari memejamkan matanya,

"Saat besok Om ngentot Devi lagi, bulu jembut Devi sudah harus tidak ada lagi, kalau masih ada bulu jembutnya, Om nggak bakalan mau ngentot memek Devi lagi, , Kata Om Agus’ sembari berdiri mengambil segelas air putih lalu meminumnya,

"Jangan Om, , Devi masih kepengen merasakan kontol Om, yang besar dan panjang, kontol Om adalah idola Devi, ,  Kata Devi’ sembari beranjak dari posisi baringnya, lalu duduk di atas meja makan dengan kaki mejuntai kebawah,

Bersambung...

istri hot yang dikhianati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang