BAB 7

29.2K 77 5
                                    

"Taufik tidak suka kalau aku cukur bulu jembut, tapi Om Agus terus memaksa aku, untuk mencukur bulu jembut, aku harus bagaimana, , ?? Ujar Devi dalam hati,

sembari menatap langit-langit kamarnya,

"Mendingan aku cukur saja, agar Om Agus puas saat ngentot sama aku, lagian Taufik sudah lama tidak menyentuh aku, dia nggak bakalan tahu kalau aku cukur bulu jembut, , Ujar Devi dalam hati, sembari beranjak dari atas tempat tidurnya,

lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi,

Di dalam kamar mandi, Devi langsung melepas celana dalam classic berwana putih miliknya, yang bermotif bordiran bergambar bunga kecil, di bagian depan celana dalam Devi, lalu Devi duduk berjongkok untuk buang air kecil, setelah itu Devi membasuh liang sempit miliknya dengan air, Devi dengan sangat hati-hati dan teliti, saat membersihkan liang sempit miliknya, bahkan Devi menyabuni liang sempit miliknya, dengan sabun wangi, agar Om Agus bisa puas menikmati liang sempit miliknya, setelah selesai Devi langsung keluar dari kamar mandi, tanpa mengenakan celana dalam, Devi hanya mengenakan baju daster dan BH, sedangkan celana dalamnya, digantung di belakang pintu kamar mandi,

Devi berjalan masuk kedalam kamar, lalu mengambil tisu, setelah itu Devi langsung mengelap sisa-sisa air yang ada di liang sempit miliknya hingga kering, lalu Devi membuka dasternya, setelah itu Devi langsung membuka BH yang melekat di tubuhnya, dan melempar BH miliknya ke lantai, di sebelah tempat tidurnya, setelah itu Devi mengenakan kembali baju dasternya, lalu berbaring di atas kasur, sembari menatap layar telepon seluler miliknya, untuk membaca pesan masuk dari Om Agus,

(21:12) " Alat cukurnya sudah om belikan, ,

(21:13) “Suami Devi sudah pergi apa belum, , ?? Pesan Om Agus,

(21:15) Belum Om, ,

(21:16 ) Dia lagi main game di depan teras rumah, , Balas Devi,

(21:16) "Lama banget suami kamu perginya, ,

(21:17) ""Kontol Om sudah tegang banget nih, ,

(21:17) ""Coba foto memek Devi sekarang, ,

(21:18) "Lalu kirim ke Om, , Balas Om Agus,

(21:18 )" Tunggu sebentar Om, ,

(21:19) "Devi foto dulu memeknya, , Balas Devi,

Setelah membalas pesan Om Agus, Devi langsung mengangkang, lalu mengarahkan kamera telepon seluler miliknya, kearah liang sempit miliknya, setelah mengambil beberapa foto liang sempit miliknya, Devi langsung mengirim foto itu kepada Om Agus,

(21:23) " [Foto]

(21:23)" [Foto]

(21:24)"[ Foto]

(21:24) "Itu fotonya Om, ,

(21:25) " Tapi Om jangan ngocok ya, ,

(21:25 )" Sayang sperma Om, jika di buang sembarangan, ,

(21:26) "Mendingan sperma Om, di buang di dalam memek Devi saja, , Pesan Devi,

(21:26) "Om nggak suka melihat bulu jembut Devi, ,

(21:27) " Malam ini juga Om akan cukur bulu jembut Devi, , Balas Om Agus,

Saat akan membalas pesan Om Agus, Devi mendengar suara langkah kaki Taufik, masuk kedalam rumah, dengan cepat Devi meletakkan telepon seluler miliknya di bawah bantal, lalu Devi langsung pura-pura tidur, langkah kaki Taufik terdengar masuk kedalam kamar, lalu berhenti sebentar di dalam kamar, setelah itu langkah kaki Taufik berjalan keluar kamar, setelah beberapa saat terdengar suara motor Taufik, pergi meninggalkan rumah, dengan cepat Devi mengambil telepon seluler miliknya, yang di sembunyikan di bawah bantal, lalu Devi langsung mengirim Pasan untuk Om Agus,

(21:31) "Suami Devi sudah pergi Om, , Pesan Devi,

Setelah mengirim pesan untuk Om Agus, Devi beranjak dari atas tempat tidur, lalu Devi berjalan menuju kamar belakang, setibanya di dalam kamar, Devi langsung membuka baju dasternya, sehingga tubuh Devi sekarang sudah telanjang bugil, setelah itu Devi menatap layar telepon seluler miliknya, untuk mengirim pesan lagi kepada Om Agus, karena pesan yang Devi kirim tadi, belum di balas oleh Om Agus, saat Devi sedang mengetik pesan untuk Om Agus, Devi dikejutkan dengan suara Om Agus,

"“Tubuh kamu benar-benar indah banget, , Kata Om Agus’ saat melihat Devi, sedang berdiri membelakangi Om Agus, dalam keadaan telanjang bugil,

"Kapan Om Agus masuk, , ?? Devi tidak mendengar suara kedatangan Om, ,

kata Devi’ dengan nada suara seperti berbisik, saat berbalik badan lalu melihat ke arah Om Agus, yang bertelenjang dada, hanya mengenakan kain sarung, untuk menutupi bagian bawah tubuhnya, sehingga tato naga di lengan kirinya, dapat terlihat dengan jelas, melalui terangnya cahaya lampu rumah Devi, kulitnya yang berwarna hitam gelap, rambutnya keriting acak-acakan tak tersisir, dan perutnya yang buncit, membuat Om Agus terlihat sangat menyeramkan.

"Ini alat cukurnya, cepat cukur bulu jembut kamu, , Kata Om Agus, sembari berjalan kearah Devi, membawa alat cukur di tangan nya,

"Iya Om, , Kata Devi’ sembari mengambil alat cukur dari tangan Om Agus, lalu Devi duduk di pinggiran kasur, setelah itu Devi langsung mencukur bulu jembutnya, yang tumbuh sangat subur,

"Ini dia istri tetangga aku, yang aku ceritakan sama kamu kemarin, , bagaimana tubuhnya, indah kan bro, , Kata Om Agus’ sembari video call dengan temanya, menggunakan kamera belakang, untuk mempertontonkan tubuh bugil Devi, yang sedang mencukur bulu jembutnya,

"Ini teman Om, namanya Ako Leo, kontolnya sangat besar, tapi belum di sunat, , Kata Om Agus’ sembari merangkul pundak Devi,

Mendengar perkataan Om Agus, Devi langsung berhenti mencukur bulu jembutnya, lalu Devi melihat kearah layar telepon seluler milik Om Agus, jantung Devi langsung berdegup kencang, nafsu birahinya juga bangkit, saat mendengar batang yang belum disunat, secara Devi belum pernah melihat, apalagi merasakan batang yang belum disunat, lalu Devi melihat sosok laki-laki, dengan wajah yang sudah lumayan tua, dengan mata yang sipit tersenyum kepada Devi, di layar telepon seluler Om Agus,

"Kalian mengobrol saja, agar bisa menjadi lebih akrab, , Kata Om Agus’ sembari mengambil alat cukur di tangan Devi, lalu Om Agus berjongkok di depan Devi, yang sedang mengangkang,

"Salam kenal koo, , Kata Devi’ dengan nada pelan, sembari merasakan bulu jembutnya, mulai dicukur oleh Om Agus,

"Salam kenal juga Devi, kapan kita bisa bertemu, , ?? Akan Ako pesan kamar hotel untuk kita berdua, , Kata Ako Leo’ dengan wajah mesumnya,

"Wangi banget aroma memek kamu malam ini, , Kata Om Agus’ sembari mendekatkan hidungnya ke liang sempit Devi, lalu Om Agus menghirup dalam-dalam aroma liang sempit Devi,

"Kalau ada waktu, nanti Devi kasih kabar Koo, , Jawab Devi’ tanpa menghiraukan perkataan Om Agus, lalu Devi merasakan hembusan hangat, nafas Om Agus di liang sempit miliknya, setelah itu Devi merasakan sesuatu yang lembut, hangat dan basah, mulai menyentuh bibir liang sempit miliknya,

"Kalau bisa secepatnya Devi, dan untuk masalah uang, Devi sebutkan saja berapa nominalnya, Ako bakalan kasih buat Devi, asalkan Devi mau ngentot dengan Ako, , Kata Ako Leo' dengan nada yang penuh nafsu,

"Iya Koo, , Kata Devi' sembari merasa bibir liang sempit miliknya, mulai di jilat oleh lidah Om Agus, yang hangat dan basah, lalu Devi merasakan lidah Om Agus, masuk kedalam lubang liang sempit miliknya, kedua paha Devi langsung menjepit kepala Om Agus, dan tangan kiri Devi meremas rambut Om Agus, sembari menahan rasa nikmat, dari jilatan lidah Om Agus yang nakal, di dalam lubang liang sempit miliknya, sedangkan tangan kanan Devi, tetap memegang telepon seluler Om Agus, sembari terus video call dengan Ako Leo,

Bersambung..

istri hot yang dikhianati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang