"Selama Devi menuruti kemauan Om, Devi bakalan merasakan kepuasan kontol Om, , Kata Om Agus' sembari mendengar suara motor masuk ke halaman rumah Devi,
"Suami Devi sudah pulang Om, , kata Devi' dengan wajah panik, lalu turun dari atas meja, setelah itu langsung mengambil pakaiannya, yang berserakan di lantai,
" BH dan celana dalamnya di tinggal saja, langsung pakai daster kamu, agar lebih cepat, , Kata Om Agus' sembari berjalan kearah kaca jendela, melihat suami Devi yang baru pulang kerja,
Devi langsung mengenakan baju dasternya, setelah itu dengan cepat Devi mengenakan jilbabnya, lalu berjalan keluar dari dalam dapur Om Agus, Devi berjalan santai menuju teras rumahnya, dengan liang sempit miliknya yang masih belepotan, oleh lahar putih nan hangat milik Om Agus,
"Kamu dari mana, , ?? anak-anak ditinggalkan sampai menangis, , Kata Taufik dengan nada marah,
"Aku baru sebentar meninggalkan mereka, aku kebelakang rumah tadi, , Kata Devi' dengan wajah panik,
"Kenapa tidak kamu bawa mereka, , ?? Kata Taufik' sembari mengendong anaknya yang paling kecil,
"Di belakang rumah banyak nyamuk, , Kata Devi' sembari menjaga jarak dari suaminya, takut suaminya mencium aroma lahar putih nan hangat milik Om Agus,
"Kamu ngapain di belakang rumah, sampe berkeringat seperti itu, , tanya Taufik' yang mulai curiga,
"Aku memetik buah pepaya, pohonnya tinggi banget, kayunya tidak sampai, jadi aku kesulitan untuk mengambil buahnya, sehingga aku berkeringat, , Jawab Devi' dengan jantung yang berdegup kencang,
"Ya sudahlah, , Kata Taufik' sembari mengendong anaknya, masuk kedalam rumah,
"Aman, , Ujar Devi dalam hati,
sembari menarik napas panjang, lalu Devi melihat kearah sudut belakang rumah Om Agus, Devi melihat Om Agus, melambaikan BH dan celana dalam Devi, sembari tersenyum,"Dasar Om Agus, , Ujar Devi dalam hati, sembari berjalan masuk kedalam rumah,
Untuk menenangkan Taufik agar tidak marah, Devi langsung membuat secangkir kopi untuk Taufik, saat Devi membuat kopi untuk Taufik, Devi merasakan sisa-sisa lahar hangat milik Om Agus, perlahan mengalir di pahanya,
"Banyak banget sperma Om Agus, masih saja mengalir keluar dari tadi, , Ujar Devi dalam hati, sembari meletakkan secangkir kopi di atas meja,
"Kopi Ayah di atas meja, , Kata Devi sembari berjalan masuk kedalam kamar mandi,
"Tumben kamu buat kopi untuk aku, , Kata Taufik' sembari melihat kearah Devi,yang masuk kedalam kamar mandi,
"Nggak di buatin kopi salah, di buatin kopi juga salah, , Kata Devi' dari dalam kamar mandi, sembari duduk berjongkok, lalu air yang berwarna kuning sedikit berlendir, menerobos keluar dengan deras, dari dalam liang sempit miliknya, setelah buang air kecil, Devi langsung membasuh liang sempit miliknya hingga bersih, lahar putih nan hangat milik Om Agus, yang masih melekat di pahanya juga dibersih, setelah itu Devi langsung berdiri, lalu keluar dari kamar mandi, setelah itu berjalan menghampiri Taufik, yang lagi bermain bersama anaknya di ruang keluarga,
"Cepat ganti baju kerjanya, setelah itu baru lanjut lagi bermain bersama anak-anak, , Kata Devi' sembari duduk di sebelah Taufik,
"Iya, , kata Taufik' sembari beranjak dari tempat duduknya, saat Taufik hendak berdiri, Taufik melihat kearah Devi, lalu Taufik mendekatkan wajahnya kearah Devi, sembari mencium aroma tubuh Devi, setelah itu Taufik kembali melihat kearah Devi sebentar, lalu Taufik berjalan meninggalkan Devi, dan masuk kedalam kamar mandi,
"Apakah Taufik mencium aroma sesuatu, jangan-jangan Taufik mencium aroma sperma Om Agus, , Ujar Devi dalam hati, sembari mencoba mencium aroma tubuhnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
istri hot yang dikhianati
Roman d'amourCERITA 21++ dengan fantasi sex yang liar,, bila ada kesamaan atau kemiripan nama ataupun tempat mohon di maafkan. Devi adalah seorang istri yang memiliki dua orang anak perempuan, walupun sudah melahirkan dua anak, tubuh Devi masih sangat terawat, m...