Prolog

275 29 1
                                    

15 tahun lamanya,hari-hari begitu terasa berat untuk seseorang yang kini tengah menikmati udara sejuk pagi hari di sebuah balkon kamarnya.

Duduk dengan di temani secangkir kopi hangat dan gitar yang ada di pangkuannya.

Dia memetik gitar itu dengan alunan yang sendu seakan mengutarakan isi hati nya.

Dulu dia anak yang ceria saat usia nya masih 4 tahun.

Namun kini dia tumbuh menjadi remaja yang sangat pendiam dan dingin.

Sejak kejadian 15 tahun yang lalu,membuatnya menjadi seperti sekarang.

Kedua orang tua nya meninggal dunia saat kecelakaan mobil.

Dia merasa sangat bersalah atas kejadian itu,karna dia lah yang memaksa kedua orang tua nya untuk mengantarkan nya ke bandara untuk menemui teman kecil nya yang akan pergi ke luar negeri karna orang tua nya pindah tugas .

Namun nahas,saat itu kecelakaan tidak bisa di hindari hingga merenggut nyawa kedua orang tua nya.

Kini dia tinggal sendiri di rumah mewah peninggalan orang tua nya dan perusahaan nya sementara ini di kelola oleh om nya karna dia sedang kuliah.

Bahkan dia hanya mempunyai satu teman di kampus nya yaitu zee.

Zee sudah dia anggap sahabat sekaligus saudara untuk nya.

Selama ini zee lah yang selalu menemaninya dalam keadaan apapun.

Mereka berteman sejak saat masih SMP. Tidak heran jika mereka sudah sangat mengenal satu sama lain.

Zee selalu menghiburnya dengan segala tingkah random nya agar sahabat nya itu dapat tertawa.

Banyak hal yang sudah mereka lewati bersama dalam suka maupun duka.

Bahkan zee pun sering menginap di rumah sahabat nya hanya untuk menemaninya.

Orang itu adalah ara. Anak yang penuh dengan trauma dan rasa bersalah atas kepergian kedua orang tua nya.

Ara masih terus di hantui rasa bersalah dan masih terus bermimpi tentang kecelakaan itu.

Ara terus menerus menyalahkan dirinya sampai dia pun pernah melakukan hal bodoh.

Dia pernah melakukan percobaan bunuh diri di sebuah jembatan dan hendak melompat.

Untung saja ada zee yang akan pergi ke supermarket dan tak sengaja lewat jembatan itu.

Dari jauh zee sudah hafal betul dengan postur tubuh sahabat nya itu,dia pun langsung bergegas untuk menghentikan tindakan bodoh yang ara coba lakukan.

Untunglah ucapan zee dapat membuat ara tersadar dari tindakan nya.

Ara mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Dia akhir nya memeluk zee dan menangis sejadi jadi nya.

Ara begitu rapuh,hancur dan berantakan,tapi tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya,kecuali orang terdekat nya.

Hampir gila,itu yang ara rasakan selama ini,bahkan kini hobi nya adalah menyakiti diri sendiri untuk sekedar membuatnya tenang.







Haii man teman,maaf baru update.
Maksih buat yang masih sabar nunggu cerita aku.

Jangan lupa vote yaa...
Biar lebih semangat lagi nulis nya.

DIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang