Tak terasa hari sudah mulai siang,chika dan ara tertidur di sofa dengan tangan chika yang menggenggam erat tangan ara.
Ara bangun lebih dulu dari tidur nya. Dia melihat kesamping yang ternyata ada chika di sebelah nya yang masih tertidur.
Ara yang berniat membangunkan chika namun tidak jadi. Karna chika terlihat sangat lelah.
Akhir nya ara bangun pelan pelan dan menggendong chika ke kamar agar lebih nyaman untuk beristirahat.
Setelah itu,ara kembali duduk di sofa untuk menonton televisi sambil menunggu chika bangun dari tidur nya.
"maaf non ara,makan siang nya sudah siap"
"iya pak,terima kasih"
"nanti saya makan,nunggu chika bangun dulu"
"iya udah non,bapak permisi dulu"
Kebetulan penjaga villa keluarga ara,mahir dalam berbagai bidang, contoh nya seperti memasak.
Walaupun pak romli adalah laki laki tapi beliau sangat pandai memasak,bahkan tak kalah dari masakan di resto.
Pak romli sangat menghormati keluarga ara,karna ayah ara yang dulu pernah membantu nya saat beliau di pecat dari pekerjaan nya.
Pak romli merasa hutang budi pada ayah ara,maka dari itu pak romli memilih untuk tetap bekerja di villa dari pada mencari pekerjaan lain.
Di ruangan lain.
"heungghh...."
"loh,aku ada di mana ini?"
"perasaan tadi aku ketiduran di sofa sama ara"
"kok tiba tiba aku udah ada di kamar ya?"
"atau jangan jangan ara yang pindahin aku?"
"kalo emang iyaa,pengen teriak deh rasa nya"
"uhh araa dari dulu kamu itu sweet banget sih sama aku"
"jadi salting deh"
"tok tok tok" bunyi ketukan pintu dan pintu langsung terbuka.
"chik,udah bangun?"
"hemm udah ra" jawab chika yang masih menahan salting nya.
"gimana? Enak tidur nya?"
"iya ra,cuaca di sini juga adem jadi enak buat tidur,hehe"
"ehh sebentar,itu pipi kamu kenapa pada merah gitu?"
"ahh gapapa ra,mungkin karna di gigit nyamuk aja" elak chika yang tak mau ara menyadari nya kalau dirinya sedang salting.
"ohh yaudah yuk kita makan siang dulu,tadi udah di siapin sama pak romli"
"yuk,aku cuci muka sebentar,kamu duluan aja ke meja makan"
"yaudah aku tunggu di meja makan ya"
Ara pun keluar meninggalkan chika sendirian di kamar dan menuju meja makan.
Sedangkan chika masih merutuki diri nya yang hampir saja katahuan oleh ara kalau dirinya sedang salting.
"ihhh chikaaa"
"bego bego bego"
"kenapa sih gak bisa nahan salting,ntar kalo ara tau terus jauhin lo gimana?"
"gue gak mau jauh dari ara lagi"
"kenapa juga sih gue harus punya perasaan kaya gini?"
"gue takut ara gak punya perasaan yang sama kaya gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA?
Teen FictionAku dengan rasa penyesalanku. Terimakasih telah hadir di hidupku dengan membawa begitu banyak warna yang indah.