Hari telah berganti. Siang kemarin adalah hal yang paling bahagia untuk chika dan ara karna dapat bertemu kembali setelah sekian lama berpisah.
Dan sangat kebetulan sekali kalau ternyata mereka berdua satu kelas. Ara pun kini telah banyak berubah menjadi lebih baik sejak bertemu lagi dengan chika.
Ara terlihat jauh lebih periang di banding sebelum nya. Dia jadi anak yang mudah bercerita dan tertawa sekarang. Seakan nyawa di kehidupan nya telah kembali.
Hari ini mereka libur kuliah, chika dan ara pun telah membuat janji untuk pergi ke suatu tempat yang sangat berarti untuk mereka berdua.
Tempat yang sudah belasan tahun mereka tinggal dan tak pernah mengunjungi nya lagi selama ini.
Kini ara pun sudah berada di rumah chika untuk menjemput nya. Ara menunggu chika di sofa ruang tamu.
"raa mau langsung berangkat sekarang apa nanti?"
"sekarang aja deh chik"
"yaudah yuk"
"om sama tante mana? Aku mau pamit"
"mami sama papi lagi di kantor ra,mami itu selalu nemenin papi kerja"
"yaudah kalo gitu kita langsung berangkat"
Akhir nya ara dan chika berangkat menuju ke suatu tempat yang di mana tempat itu terdapat banyak kenangan mereka berdua.
Tempat itu lumayan jauh dari rumah chika. Maka dari itu mereka memutuskan untuk berangkat pagi hari.Karna tempat itu ada di sebuah villa milik keluarga ara yang berada di puncak.
Sekitar 2 jam perjalanan yang mereka lalui. Kini mereka pun sampai di villa milik keluarga ara.
"pagi non ara,silahkan non" ucap penjaga villa.
"pagi pak....pak tolong nanti siapin makanan buat makan siang ya"
"siap non"
Kedatangan mereka berdua di sambut oleh penjaga villa,pak daris nama nya. Beliau sudah 10 tahun lebih bekerja dengan keluarga ara.
Selama ini pak daris lah yang selalu menjaga dan merawat villa tersebut.
"hemmm....udara nya masih sama kaya dulu ya ra...sejuk"
"iya chik,aku juga udah lama banget gak pernah kesini"
"loh kenapa gak pernah kesini? Biasa nya kalau liburan,om sama tante ngajak kamu kesini?"
Ara tersenyum tapi menggelangkan kepala nya.
"bunda sama ayah udah gak ada chik" ucap ara sendu.
"araa...kamu gak bohong kan?"
"enggak chik,waktu dulu aku mau nyusulin kamu ke bandara tapi di jalan kita mengalami kecelakaan,bunda sama ayah tidak dapat tertolong"
"ini semua salah aku chik,aku yang udah bunuh mereka,aku yang bikin mereka meninggal,ini salah aku chik,salah aku" ucap ara dengan tubuh yang bergetar karna menangis.
"raa...maaf aku gak tau soal ini"
"ini bukan salah kamu raa,ini semua sudah takdir dari tuhan"
"kamu gak boleh nyalahin diri kamu sendiri"
"stop nyalahin diri kamu"
"sekarang udah ada aku ra,aku udah balik buat kamu"
"kamu boleh cerita apapun sama aku"
"kamu boleh minta waktu aku buat kamu"
"aku gak mau kamu terus di dalam keadaan yang seperti ini"
"aku mau kamu jadi ara kecil yang aku kenal dulu"
"jangan sedih lagi ya raa...kasian om sama tante di sana,pasti sedih banget liat kamu kaya gini"
"biarin mereka tenang di atas sana ya raa"
"kita doain yang terbaik aja untuk mereka"
"makasih chik,terima kasih karna sudah kembali dan hadir di hidupku lagi"
"semoga kamu dapat menghapus sedihku selama ini chik"
Suasana haru dan hawa dingin puncak pagi itu seakan mewakili perasaan ara. Chika memeluk ara untuk menenangkan nya.
"udah yuk ra,kita masuk villa dulu"
"kita istirahat dulu,nanti siang kita jalan jalan lagi"
Ara pun hanya menuruti perkataan chika. Dia memang merasa lelah dan butuh istirahat.
Perjalanan yang jauh dan suasana hati nya yang sedang sedih membuat nya begitu terasa lemas.
Chika terus menuntun ara untuk masuk ke dalam villa. Di dalam sana ara langsung berbaring di sofa dan terlelap setelah nya.
Chika berjongkok di dekat sofa yang di tiduri ara dan mengelus lembut kepala ara. Sambil berbicara lirih.
"maaf ya ra...aku gak tau kalau hidup kamu selama ini sangat berat"
"tolong,jadi ara yang aku kenal waktu kecil dulu"
"aku menyayangimu ra,lebih dari sahabat"
"maaf kalau aku lancang,tapi perasaan ini di luar kendaliku"
Maaf ya guys baru up,aku lagi gak enak badan. Dari kemarin nulis cuma dapet sedikit sedikit.
Jadi baru bisa up,dan part ini juga agak pendek dari biasa nya.
Maaf sekali lagi.
Jngan lupa vote ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA?
Teen FictionAku dengan rasa penyesalanku. Terimakasih telah hadir di hidupku dengan membawa begitu banyak warna yang indah.