5

187 50 39
                                    

Senja datang memberikan keindahan pada siapa mereka yang menikmati, warna oranye yang muncul lalu terkikis seiring datangnya malam, kala itu memandang senja yang hampir terkikis membuat hati menjadi hangat, menatap senja adalah rasa suka yang tak pernah hilang.

Kala itu, takdir seperti mempermainkanku, menjelma menjadi seseorang yang paling terluka dan tersakiti, namun semesta menyadarkan banyak hal, jika hidup masih begitu panjang, masih begitu luas untuk diarungi dan dijelajahi.

Hingga ada dititik ini, semua karena cintanya yang besar.

Daddy....
Maaf jika aku pernah egois dan melukaimu, hanya karena rasa sakitku yang ternyata hilang dengan begitu mudah, aku mulai melepaskan dan meninggalkan semua masa lalu itu.
Hiduplah bahagia untuk selamanya.
Aku mencintaimu.....

Goresan pena itu terhenti, lembaran buku itu tertutup dan ia menengadah ke langit yang sudah semakin gelap, setiap senja datang hal yang paling mengasyikan adalah menggoreskan pena di dalam sebuah buku dengan menatap senja.

Goresan pena itu terhenti, lembaran buku itu tertutup dan ia menengadah ke langit yang sudah semakin gelap, setiap senja datang hal yang paling mengasyikan adalah menggoreskan pena di dalam sebuah buku dengan menatap senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mom, Phari rindu." Ucapnya dengan mengelus wajah cantik Mommynya.

Pharita akhirnya meneteskan air mata, lukanya begitu dalam namun ia tak bisa mengendalikan diri dan perasaanya, ia merasa menjadi anak yang paling menderita karena kehilangan sang Mommy, ditambah kini cinta Daddynya sudah berpaling pada perempuan lain, bahkan kisah cintanya harus kandas karena kedua orang itu saling jatuh cinta dan menikah.

Tok...tok...tok...

"Princess... Ada seseorang mencarimu." Limario mengetuk pintu kamar sang anak, tentu Pharita kaget karena tumben sekali Daddynya sudah di rumah jam segini, apa mungkin ucapannya benar ingin berpisah dengan Jennie.

Pharita lalu menghapus air matanya, ia berjalan menghampiri sang Daddy.

Ceklek...

Pharita membuka pintu kamarnya dan ia bisa melihat wajah tampan sang Daddy, meski usianya sudah tak muda lagi namun Limario masih terlihat tampan dan sangat berwibawa.

"Kekasihmu datang, temui dia dan ganti bajumu dulu Princess." Ucap Limario dengan mengelus kepala sang anak.

Pharita mengerutkan kedua alisnya bingung, siapa kekasih yang Daddynya maksud itu.

"Phari sudah cantik dan rapih, sekarang ayo temui dia Dad." Pharita lalu menarik tangan Limario untuk melihat siapa yang Daddynya maksud itu.

Tanpa Pharita metahui, Limario sedang tersenyum haru di belakangnya, Limario senang akhirnya Pharita ingin bersentuhan lagi dengannya, padahal sudah beberapa tahun Pharita menolak bersentuhan meski hanya sebuah pelukan seperti biasanya.

Pharita memutar bola matanya malas setelah ia melihat siapa lelaki yang ada di ruang tamu sedang berbincang dengan Ibu tirinya itu.

"Ah itu dia." Ucap Jennie saat melihat Pharita datang bersama suaminya.

Story With You (Pharita x Ruka) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang