( part 1)

61 2 0
                                    

Saat itu nuri melihat seorang pria yang menarik perhatian nya, nuri mencari cara agar bisa kenalan, ternyata dingin dan juga cuek.

Nuri yang gak suka di abaikan dan gak suka basa basi jadi tidak terlalu menyukai.

Tapi kebetulan tidak sengaja, ada yang membuat nuri penasaran untuk bertanya sama orangnya, tapi sudah bersikap sewajarnya, yang awalnya pengen deket jadi biasa.
Dijawab syukur nggak dijawab juga tidak apa.

Tuhan berikan cerita, ternyata orangnya rame, Tapi yang membuat malu. Nuri terlalu kaku jadi nya memalukan, tapi tak apa lah dia asik dan gak julid juga hehe.

Karena dari awal pengen kenal dekat, nuri yang awalnya gak suka basa basi jatohnya jadi terlalu basi.

Ternyata begitu ya sikap orang yang lagi jatuh hati.

Satu bulan telah berlalu....

Saat menghadiri acara, kebetulan yang tak sengaja, dia dan nuri bertemu di acara yang sama.

#di akhir acara.

Saat itu hujan, sambil nunggu hujan reda dan nunggu kakek yang hilang entah kemana.

lirik sana lirik sini nuri mencari dimana kakeknya berada, tapi yang nuri temukan malah dia.

Aihh... nuri gak nyangka bakal bertemu secara nyata, nuri memasang wajah biasa tapi penasaran menggelora, ternyata
Lebih ganteng asli nya, mata yang indah sedalam lautan, tatapan mata yang indah dan tenang, senyumnya indah menawan ah rasanya mau teriak saat itu kenapa ganteng, masyaallah.

 nuri gak nyangka bakal bertemu secara nyata, nuri memasang wajah biasa tapi penasaran menggelora, ternyataLebih ganteng asli nya, mata yang indah sedalam lautan, tatapan mata yang indah dan tenang, senyumnya indah menawan ah rasanya mau teriak sa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untungnya nuri orangnya kalem dan bisa nahan senyuman walaupun hati kegirangan.
Sikapnya yang kalem, menyembunyikan ketajaman mata.

Orang itu menatap nuri aneh sambil mengangkat alis seolah berkata, kenapa? tapi tak lama setelah itu pergi mengantar orang lain.

Tapi nuri belum sepenuhnya yakin apakah memang dia atau bukan, karena dia itu punya kembaran.

Tapi yang namanya hati gak bisa berpaling nuri memang yakin kalau itu dia, tapi untuk lebih meyakinkan nuri bertanya sama orangnya.

Tapi jawaban nya bukan, katanya si tidak hadir, ada halangan.

"ouh bukan, terus kembaran?"

"kembaran juga bukan, kembaran lagi ada di luar".

Lah terus siapa, pikir nuri berlebihan bagaimana pun juga nuri tidak sepenuhnya tau kehidupan nya dan kembaran nya.

Desakan demi desakan akhirnya ngaku juga, emang benar dia.

Pertemuan kedua sama pas lagi acara mengantar keluarga, pas banget tujuan nya sama, ke kota yang sama pula dan tempat yang sama.

Kebayang kan pertemuan yang asli tidak sengaja, dan bagaimana bisa, tapi semesta memberikan cerita mempertemukan mereka, mwehe.

Interaksi nuri dan orang itu sudah agak lumayan dekat, jadi pertemuan kedua membuat nuri tak mau terlihat.

Saat di perjalanan.
Nuri melihat kayanya seperti dia.

##Ditempat acara.

Nuri grogi dan malu takut kalau sampai ketemu, nuri menghindar dan berupaya agar tidak sampai bertemu.

Aihhh dasar gimana gak syok yang tadinya menghindar malah lebih mendebarkan, kita sama sama berdiri ditempat yang sama adegan seperti india, awhh sehat sehat jantung juga jiwa wkwk.

Orang itu melihat ke samping kiri, nuri melihat kesamping kanan.
Zeda waktu sebentar mereka saling pandang. (ouuuuw salting gak tuh)

Tolong pliss tolong kuatkan nuri bertahan dalam barisan tauran debaran jantung meronta ronta hahaha..

Nuri melihat tepat di matanya, dia juga sama menatapnya, tapi nuri melihat yang kedua kalinya, sementara dia untuk pertama kalinya.

Dia ngeh mungkin ini orang yang dia kenal.

Nuri menahan gejolak dada malu, masa nuri lagi berusaha ngatur supaya bisa nyapa, tapi gak terlalu malu maluin suasana ternyata ninggalin nuri seolah tak nyata.

Dengan jantung yang tak berirama malu campur gak nyangka.

Awas aja, nuri marah
Pokoknya nuri berpikir dia itu gak suka.

Nuri menatap dirinya siapa, gak malu banget nuri berharap dia bisa kenal dan tau kalau itu nuri, nuri melangkah lagi dengan lesu dan menahan malu.

Milik TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang