( part 5 )

25 2 0
                                    

Agustus 2023.

Kakek nuri sakit parah, semua nya panik saat itu.

Jam delapan pagi di bawa ke rumah sakit.

Keluarga semua bersiap, karena yang masih lajang dan lagas cuma nuri jadi nuri yang menjaga dan menemani nya. Siang hari sebelum ashar nuri melihat kakek nya, nafas yang sudah tak beraturan saat itu nuri udah lain rasa apalagi setelah jam lima sore jadwal operasi besarnya kakek.

Sambil melihat dan memperhatikan wajah dan nafas kakeknya.
"kek, jangan kering bibir dan lisan dari dzikir terutama Allah dan rasulullah, panggil juga dan sebut terus nama kekasih nya juga sayyid abdul qadir al jailani."
sambil menahan isak tangis dengan lirihan air mata.

Kata terakhir yang nuri ucapkan untuk kakek nya sebelum berangkat ke ruang operasi, ba'da maghrib operasi, sampai jam sebelas malam kakek masih belum sadarkan diri.

Sampai jam tiga malam dini hari, kakek kritis koma, semuanya panik dokter memanggil semua keluarga nya dari anak anaknya hingga nuri cucu nya semua dipersilahkan memasuki ruangan kakek di ruang ICU, dokter meminta persetujuan untuk kedepan nya harus bagaimana karena kondisinya sudah tidak bisa di selamatkan lagi, pasien jantung nya sudah tak berdetak lagi, sempet berhenti tapi mereka berusaha kembali.

Saat itu nuri sendirian semuanya sibuk dengan kesedihan, bersyukurnya zaid ada menemani nuri, asalnya azam yang lebih dulu peka.
Terkadang memang azzam lebih peka (ah tiap kali nuri mengingatnya sakit rasanya) azzam hanya bertanya dan mendoakan semoga lancar operasinya, setelah besoknya dikasih tau bahwa kakeknya sudah meninggalkan nuri selamanya, bahkan nuri bilang sama azzam sendiri jika tak ada zaid mungkin tidak tau bagaimana kabarnya nuri, azzam beberapa kali meminta maaf atas penyesalan nya yang tak bisa memenuhi nya.

Jika dulu sama azzam, nuri ngadunya kesel sama zaid karena sikapnya yang banyak bercanda nya dan jarang seriusnya, berganti jadi banyak bersyukur bisa mengenalnya dan tau bagaimana zaid sebenarnya.

Tapi kalau bersama zaid bercerita tentang azzam, nuri mengghibah nya, menjelekkan nya gak terima sama sikapnya dan memang itu kenyataan nya.
Tapi... Hihii kadang suka mikir gimana ya?. perasaan nya zaid waktu nuri bilang ke jelekan yang nuri temukan, pasti zaid mikirnya jelek juga ngelihat sikap nuri kaya gitu.

###
setelah keluar dari ruang ICU.

"zaid... kakek kritis.
Setelah keluar dari ruang operasi belum sadar, kemungkinan besar katanya gak bertahan lama, tolong minta doanya ya zaid."

Saat itu yang di benak nuri cuma satu kakek nya sembuh, tapi gak mungkin.

Nuri pernah menyesal, saat merawat neneknya nuri tidak bisa melimpahkan kasih sayang sebagai mana mestinya ada kejanggalan hatinya yang belum lapang bahwa neneknya se jahat itu dulu padanya, luka tinggalah luka.
Memang benar nuri sayang nuri cinta nuri merawat dan menemani nya tapi itu hanya karena kepatuhan nya sebagai anak, tapi sebagai manusia kelemahan hatinya nuri tidak bisa mengatakan nya, tapi nuri yakin tuhan sangat mengetahuinya.

Saat itu nuri merasa dunia benar benar sudah tak lagi ada untuknya, tapi ibunya nuri bilang, nuri kasih tau zaid dan tolong sampaikan padanya tolong doakan kakek mu, dan bilang padanya, semoga keberkahan bisa menyertai kakek mu nanti nya.

"iya mah."

Dengan harapan dan keputus asaan nuri benar benar melimpahkan pada zaid setelah menangis menjerit sakit hatinya memohon pada tuhan nya.

Tatapan matanya yang kosong, hati nuri yang merintih minta tolong.

hati nuri berbisik lirih ke zaid sebagai permohonan yang sangat di nantikannya.
Nuri menumpahkan tangisan nya nuri menumpahkan kesedihan hatinya dan nuri berharap zaid akan memeluknya, serapuh itu nurii seyakin itu nuri bahwa zaid bisa menenangkan nya.. Hiks....zaid

Esok harinya...

Dikabarkan bahwa kakek nya telah pergi selamanya, yang pertama kali nuri berikan kabar adalah zaid, dan nuri sengaja nelpon zaid agar bisa denger suaranya, menurut nuri suara zaid itu obat baginya.

Nuri menelpon nya dengan alasan tolong kasih tau saudaranya yang ada bersama zaid bahwa kakek sudah tidak ada lagi sudah pergi untuk selamanya, nuri bilang nomor saudaranya gak ada, padahal aslinya sengaja nuri hapus dulu supaya tidak ada nomor saudaranya agar bisa menghubunginya.

Milik TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang