memulai lembaran baru

41 6 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE KOMEN GUYS KARENA SUPPORT KALIAN ITU PENTING UNTUK AKU 💗

Sepertinya pagi ini Sadam sudah lelah dengan tidurnya. Tangan Sadam bergerak memegang jari Satria yang kini sedang tertidur di ujung ranjang. Satria tersadar adiknya bangun langsung memanggil suster lewat tombol "nurse call". Setelah dapat penanganan ekstra akhirnya Sadam hari ini pindah kamar dan tentunya membuat Satria senang

"Lo hebat".puji nya kepada Sadam yang kini sedang duduk di bantalan kasur

"Abang juga".sahut Sadam dengan gerakan yang lemah

"Habis ini kita gakan pulang kerumah,kita akan cari rumah baru".ucap Satria membuat Sadam membulatkan matanya

"Ceritanya panjang dan gue gakan mungkin ceritain dari awal,jadi gue harap lo mau ikut apa kata gue".ucap Satria seraya mengusap lembut kepala sang adik membuat mata Sadam terpejam
.
.
.
.
.
Setelah keluar dari rumah sakit,Satria dan Sadam pun sedang mencari rumah kost yang dekat dari tempat kerja Satria. Kini kost an yang dituju sudah di huni dan kini mereka masih tidur beralaskan dengan kardus bekas yang sudah usang. Satria menidurkan Sadam di pahanya. Sedangkan lelaki itu sedang memikirkan caranya bagaimana bertahan hidup dengan ekonomi yang bisa dibilang jatuh. Satria selama ini hidup senang dan sekarang? Anak itu harus merasakan pahitnya hidup serta bekerja keras untuk menghidupi adik kecilnya ini

"Apapun yang terjadi kita akan selalu bersama dam ".lirih nya seraya menatap wajah Sadam yang tampak kelelahan

Tok
Tok

"Siapa sih? Buka aja pintu nya gada gagang".sahut Satria karena tidak enak ingin membangunkan Sadam

"Ini rumah Lo? Jelek amat sih pintu nya kagak ada gagang gimana kalau ni rumah di maling?".tanya Zaki

"Barang apa yang mau di maling? Disini cuma ada obat sama kardus bekas doang kalau mau ambil ya silahkan".ucap Satria membuat Zaki terkekeh

"Ni makan gue beliin ".sahut Zaki seraya duduk di lantai yang masih tampak berdebu

"Kotor mas".ucap salah satu bodyguard

"Gapapa".sahut Zaki

"Makasih ya bang".sahut Satria seraya mengendus bau makanan tersebut

"Lo pindah aja deh,tadi sebelum masuk ke gang ini gue sempat Nemu perumahan gak bagus amat sih tapi ya layak buat di tempati".ucap Zaki

"Udah bang gapapa ini aja udah cukup, Sadam bangun".ucap Satria seraya mengguncang badan sang adik

Sadam pun terbangun dan melihat di depannya ada siapa anak itu canggung namun juga merasa senang karena bisa di lihat oleh kakak pertamanya

"Ayo di makan".ucap Zaki

"Kita makan ya habis itu Sadam minum obat oke".ucap Satria kepada Sadam

"Lo gak cape pake dua bahasa? Apa gak lelah Lo?".tanya Zaki yang sepertinya merasa iba

"Buat apa? Lo gak perlu kasihan ke gue,lagian juga gue gini cuma ke Sadam doang dan itu gak setiap saat bisa terjadi". sahut Satria membuat Zaki mengusap kepala Satria dengan sayang

"Besok pagi gue bakalan kesini lagi dan kita bakalan belanja ".ucap Zaki

"Bang jangan gue bisa kok".ucap Satria

"Jangan ngebantah ".ucap Zaki

"Lo berdua kalau Cepu liat aja habis Lo".ancam Satria

"Dia anak buah gue ".ucap Zaki

Sadam masih terdiam,ingin sekali rasanya mengambil namun Sadam masih canggung. Satria yang melihat kecanggungan Sadam pun mengambilkan satu sayap ayam dan memasukannya kedalam mulut Sadam membuat anak itu terkejut

si Bisu {Ending} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang