Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini tubuh Sadam sudah menjadi pelampiasan Delima,wanita itu melampiaskan emosi dan amarahnya kepada Sadam yang sebenernya juga tidak tau apa apa. Anak itu merasa tidak berbuat salah namun di mata delima anak itu salah,bahkan kini kesalahan Sadam terlihat banyak dan menumpuk
"SAYA BENCI BANGET KE KAMU".bentak nya membuat Sadam hanya terdiam
Mendengar kata-kata benci adalah makanan sehari hari untuk nya,Sadam tidak heran lagi dengan perkataan ibu nya. Anak itu hanya mampu terdiam ingin melawan juga dirinya kan cacat di mata delima,lagi pula bukankah diam adalah emas? Jadi untuk apa melawan jika ujungnya tetap Sadam yang kena
"Ma,udah ma".ucap Zaki seraya menghentikan pukulan sang ibu
"Lepasin mama,mama harus buat dia nyusul papa kamu disana".ucap delima
"Gak gini caranya ma".sahut Zaki seraya memeluk sang ibu
Namun Zaki tetap menahannya dan menyuruh Sadam pergi dari ruang tamu tempat dimana dirinya di pukul tadi . . . . . . Setelah di rasa aman,Zaki pun memberi air minum kepada sang ibu. Anak itu mengusap pundak sang ibu
"Mama jangan kayak gitu lagi kasihan Sadam".ucap Zaki
"Mama emosi lihat dia".sahut Delima
"It's okey ma,tapi gak Sadam juga yang harus jadi pelampiasan. Dia juga mau di sayang".ucap Zaki
"Mama kenapa emosi?".tanya Zaki
"Sepatu mama yang di semir dia gada di tempat biasanya ya mama emosi dong".ucap Delima
"Astaga ma,Zaki yang pindahin sepatu mama soalnya awan mendung takutnya sepatu mama basah ".sahut Zaki
Delima menjadi malu sendiri sudah marah-marah oleh Sadam,padahal ini kerjaan nya Zaki yang tidak bicara dari awal kepadanya. Kini Sadam berada di kamarnya anak itu hanya terduduk di balik pintu. Badan nya sudah terasa remuk akibat pukulan Delima,sampai kapan badannya akan menjadi pelampiasan Delima? Entahlah hanya author yang tahu
Tok Tok
Sadam membuka pintu kamarnya yang sudah terlihat usang,ternyata yang mengetuk pintu itu Zaki bukan delima
"Abang boleh masuk?".tanya nya
Sadam membiarkan Zaki masuk kedalam kamarnya. Zaki duduk di bibir ranjang kasur Sadam yang sudah tidak terasa empuk
"Sadam gapapa? Badannya luka gak?".tanya Zaki
"Gapapa bang,ini cuma luka kecil doang".sahutnya
"Abang obati ya".ucapnya
"Ga usah bang".sahut Sadam
Sadam hanya terdiam memeluk semua luka nya sendirian tanpa ada teman bercerita padahal teman bercerita itu penting sekali untuk menjaga mental nya agar stabil. Namun terkadang orang di sekitar tidak paham akan diri kita yang mereka tahu kita salah dan harus mengakui kesalahan kita tanpa disadari mereka juga mempunyai salah namun tetap saja kita yang salah. Bagi Sadam ini bukan kali pertama dirinya di pukul,di caci jadi biarlah anak itu tenang dengan sendirinya. Selama ini Sadam sudah terbiasa sendiri jadi jika memiliki teman bercerita dirinya bingung ingin memulai dari mana karena memang beban hidupnya tidak sedikit,masalah yang di hadapi pun cukup rumit. Belum lagi kesalahan pahaman antara dirinya dan delima yang sering terjadi . Doa kan saja semoga semua ini ada hasil yang baik dan memuaskan serta bisa membuat Sadam bangkit dari semua ini
Tbc,huhu maaf kalau gak jelas jangan lupa vote komen. Guys aku pengen tau kalian masih penasaran gak sih sama cerita ini?