1O - Keributan yang tak terduga

88 22 6
                                    

Black Lotus, salah satu dari sekian banyaknya penjara yang ditakuti banyak kriminal. Salah satu dari sekian banyaknya penjara yang memiliki ribuan catatan gelap. Salah satu dari sekian banyaknya penjara yang dikenal dengan keheningannya, aura gelapnya, suasana yang mencekam, dan lain sebagainya. Namun, terlihat berbeda saat ini.

Dampak yang diberikan setelah kehadiran anak dari sang Lucifer sangat besar. Hingga mampu membuat penjara dengan sistem terkejam itu berubah suasana menjadi lebih hangat dari biasanya.

Kehadiran dari malaikat kecil itu seakan menambahkan suasana hangat dan cerita yang tercipta. Meskipun kehadiran malaikat kecil itu terbilang penyelewengan kekuasaan, tapi, siapa yang bisa memprotes hal itu? Jika sang Lucifer sendirilah yang mengambil tindakan.

“Ayah! Ayah!!! Sizhui ingin makan bersama mama. Boleh?” binar penuh harap itu beradu dengan iris gelap sang ayah.

Sizhui bersorak kegirangan saat sang ayah menganggukkan kepalanya. Abai dengan helaan kelelahan sang ayah. Malaikat kecil itu dengan riang berlari ke tempat Yibo berada. Dengan tenang, duduk di hadapannya. Senyum manisnya pun tak lepas dari bibir kecilnya itu.

Sedangkan kondisi Yibo?

Jangan ditanya. Narapidana 3077 itu masih linglung akibat kejadian saat battle beberapa hari lalu. Meskipun sikap kepala sipir padanya tidak berubah tetap dingin, datar, dan kejam. Akan tetapi, perkataan bocah kecil yang kini duduk di hadapannya membuat dia linglung.

“Mama mama~~ mama rindu Sizhui tidak? Pasti rindu! Sizhui juga rindu mama soalnya, kekeke~” perkataan polos Sizhui membuat Yibo mengedipkan matanya lucu. Bibirnya terkatup rapat, namun, pipi dan telinganya memerah.

‘Lucunya...’ Xiao Zhan meletakkan nampan makanan sang anak dengan perlahan. Lalu dia ikut duduk di sebelah sang anak tanpa mempedulikan tatapan penuh tanya dari semua orang.

“Terima kasih ayah.” Sizhui memberikan senyuman lebarnya, menampilkan sederet gigi susu yang berwarna putih bersih itu. Gemas dengan tingkah sang anak, Xiao Zhan mendaratkan ciuman gemas pada kedua pipi gembul sang anak.

“Aaaaa ayahhh hentikann!! Geliii hahahaha!! Mamaaaaa tolong Sizhuiiii!! Hahahaha!! Ayah hahaha!!”

Tidak mempedulikan penolakan sang anak, Xiao Zhan terus menghujani pipi tidak bersalah itu dengan ciuman, bahkan, saat ini sang Lucifer dengan kesadaran penuh mulai menggigiti pipi gembul sang anak.

“AAAAAAAAAAAAA AYAHHH GIGIT PIPI SIZHUIIII MAAAAMAAAAAA!!!!” teriakan membahana Sizhui membuat semua orang tersedak makanannya.

“YAK! KEPALA SIPIR APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAK SELUCU SIZHUIIII!! LEPAS! JANGAN DIMAKAN! PERGI KAU KANIBAL!!” Xiao Zhan meringis saat punggungnya digebuk oleh Yibo. Dan mau tidak mau, Xiao Zhan harus melepaskan sang anak saat dengan kurang ajarnya Yibo menarik rambut Xiao Zhan dengan kuat.

“Sakit, sakit. 3077 lepas!” Xiao Zhan menahan tangan Yibo yang masih berada di rambutnya.

Zhoucheng yang melihat kejadian itu hanya bisa mendengus kesal. Terlihat sangat jelas jika kepala sipir yang dijuluki Lucifer itu tengah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Karena, seharusnya pria itu bisa dengan mudah melepaskan dirinya. Tapi, justru yang terjadi kali ini, pria itu terlihat sedang menikmati apa yang sedang terjadi.

“Cih, dasar licik.” Xiao Zhan yang mendengar umpatan Zhoucheng meliriknya lalu menarik ujung bibirnya. Hal itu terang saja membuat Zhoucheng semakin kesal.

“3077 lepaskan tanganmu.” mendengar nada suara sang Lucifer yang serak membuat Yibo melepaskan tarikannya.

Dia menggendong Sizhui dan mendudukkannya tepat di sebelahnya. Lalu, tanpa merespon delikan kesal sang Lucifer, Yibo mulai menyuapi Sizhui makanan dengan telaten.

“A-Shu, A-Yan, Gege merindukanmu..” bisikin lirih itu membuat Sizhui menatap Yibo dengan datar.

Hal itu tidak luput dari penglihatan Xiao Zhan. ‘Sizhui, bagaimana bisa kau menuruni semua hal dari ayah? Apa tidak ada kebaikan ibumu yang kamu ambil? Dasar bocah pencemburu.’

Entah disebut keberuntungan atau malah kesialan, tapi satu hal yang pasti. Ketidakpekaan Yibo kali ini menyelamatkannya dari keganasan keluarga Xiao yang sedang cemburu.

Berbeda dari hari-hari sebelumnya, yang dimana seluruh narapidana akan melakukan pekerjaan sosial. Kali ini, mereka disibukkan dengan mengasuh anak dari sang Lucifer.

Dimana saat ini, terlihat beberapa narapidana sudah full make up by Sizhui, dengan wig pirang pajang, ada yang dikepang ada juga yang terurai. Cantik? Tentu tidak. Mirip ondel-ondel baru iya. Ya, memang apa yang kalian harapkan dari anak kecil?

Disisi lain, terlihat Yibo sedang mengajarkan beberapa gerakan. Yibo mengajari beberapa narapidana menari. Menari tradisional lebih tepatnya.

Sementara, Xiao Zhan, Zhoucheng dan beberapa narapidana dan sipir lainnya sedang membuat kerajinan tangan yang terbuat dari barang bekas untuk properti tambahan.

Yup!

Benar!

Mereka akan mengadakan pertunjukan tari tradisional dengan dipadukan drama kecil. Jangan tanya ini ide siapa. Karena jelas, ini adalah ide Sizhui yang didukung keras oleh Yibo.

Dan, siapa lah Xiao Zhan di mata kedua orang itu. Xiao Zhan mau tidak mau menuruti keinginan kedua makhluk lucu itu. Beruntungnya para narapidana dan sipir bisa diajak kerjasama, jika tidak Xiao Zhan harus melakukan penyalahgunaan wewenangnya pada mereka.

“Jelasin kenapa kita malah membuat ini?!” rutuk Zhoucheng tak habis pikir dengan apa yang tengah mereka lakukan.

“Apa kau bisa membantahnya, Cheng?” jawab Xiao Zhan dengan malas.

“Sudahlah sipir Jiang. Apa salahnya coba? Sekali-kali buat hiburan biar kita gak gila.,” sambung salah satu narapidana yang disetujui oleh narapidana yang lain.

“Ya tapi kenapa malah menggunakan drama Indonesia? Apa itu Sangkuriang dan Roro Jonggrang?! Kalian tidak gila, aku yang gila!” Zhoucheng mengusak rambutnya kasar.

“Udah lah ngikut aja sih. Kalau ponakanmu ngambek susah.” lama-lama, Xiao Zhan kesal dengan Zhoucheng yang terus mengeluh.

Zhoucheng mau tidak mau juga menyetujui ucapan kakak angkatnya itu. Dia jadi mengingat saat Sizhui marah padanya karena dia lupa akan janjinya pada bocah kecil itu. Berakhir dengan dia yang harus merelakan uang dan tubuhnya digunakan sesuka hatinya. Zhoucheng pernah didandani layaknya mbak-mbak famous dari negara Indonesia, kalau tidak salah namanya adalah mbak Kunti. Sejak saat itu, Zhoucheng tidak ingin membuat ponakan kecilnya marah lagi.

25 menit berlalu begitu saja, kini mereka sudah duduk rapih melihat pertunjukan pertama dari Yibo dan Sizhui. Sizhui bernyanyi dengan suara khas anak kecilnya, sedangkan Yibo menari asal, menyesuaikan dengan nada yang Sizhui lantunkan. Keduanya terlihat sangat harmonis dan saling melengkapi.

Xiao Zhan menatap keduanya tanpa berkedip. Pikiran-pikiran liarnya hinggap tanpa bisa dia tahan-tahan. Apa jika Wangji masih hidup, mereka akan sebahagia ini? Apa jika Wangji masih hidup, senyum malaikat kecilnya tidak akan menghilang? Apa jika Wangji masih hidup, dia dan Sizhui tidak akan kekurangan kasih sayang seperti saat ini? Apa jika....

‘Hahhh... Aku tidak sabar ingin menjadikan dia sebagai pengganti Wangji. Ah, apa aku harus melakukan operasi pembesar payudara juga untuknya? Dia pasti lebih cantik dari ini. Dia pasti cantik seperti Wangji.’


To be continue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LuciferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang