Perjanjian lama membuat Sasuke harus menunda pernikahannya bersama pujaan hati.
"Yes i'm girl"
By. Reni_handai
Penasaran dengan kelanjutannya? Yuk mampir dulu!! Pasti kalian suka😚😚
SEBELUM BACA, PLEASE FOLLOW ME AND VOTE 🌟 JUGA YACH 💖 . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . "SasufemNaru" . .
• Pukul 06:15 Pagi
"Ya-ya-ya, paman bisa atur sebentar -"
Naruto menggeliat tak nyaman ketika sayup-sayup mendengar suara Sasuke. Setelah beberapa detik memilih diam, namun suara itu kian jelas ditelinganya. Hah... Memang si teme ini!!. Akhirnya karena penasaran, Naruto membuka matanya. Tak disangka, malah melihat Sasuke yang hanya mengenakan boxer sambil duduk dengan ponsel ditangannya. Tidak lupa dua laptopnya yang juga masih menyala. Sepertinya si teme ini sibuk dengan pekerjaan kantor. Pikirnya
Merasa ada yang mengamati, Sasuke menoleh kesamping. Ternyata istrinya sudah bangun. Pria tampan itu langsung menyapa istrinya dengan kecupan singkat. Setelahnya kembali lagi dengan telepon dan laptopnya.
"Emmhh,"
Naruto berusaha untuk bergerak, namun rasa sakit di area kewanitaannya membuat ia kesulitan bangun. "Sshh... Onii-san.." rengeknya manja
Sasuke yang mendengar panggilan Naruto langsung membawanya ke pelukan. Setelah itu kembali mengecup keningnya. Sedangkan Naruto sendiri langsung bersandar sepenuhnya di dada Sasuke.
Klik!!
Akhirnya Sasuke menutup sambungan telepon. Setelah itu kembali lagi berkutat dengan laptopnya.
"Apa tadi paman Kakashi?" Bisik Naruto
"Hn" Sasuke kembali mengeratkan pelukannya.
Naruto kembali merona saat merasakan sentuhan langsung dengan tubuh Sasuke. Hangat sekali. Ingat, saat ini ia masih dalam keadaan telanjang.... Bulat.
"Siang nanti aku akan ke kota. Hanya sebentar dan langsung pulang kesini"
Naruto mengangguk kecil. "Ada urusan mendadak?"
"Hn, barusan paman menghubungi ku. Ia mengatakan jika ada beberapa investor yang datang berkunjung"
Naruto tidak langsung menjawab, namun manik cantiknya menyipit curiga. "Apa kau ingin menemui nenek itu juga?"
Sasuke ingin sekali tertawa mendengar panggilan aneh Naruto. "Namanya Sakura -"
"Jadi kau masih menyukainya?!"
"Hei, kenapa kesal seperti itu. Aku hanya mengatakan jika dia punya nama"
Bibir Naruto mulai bergetar menahan tangis. "Itu sama saja kau sedang membelanya!! Hiks... Onii-san jelek!! Kubunuh kau!!"
