CJK-21

33 1 0
                                    

Hari ini mereka mulai berlatih lagu baru. Saat ini mereka sedang melakukan tes vokal. Mencoba menyanyikan lirik bagian mereka masing-masing.

Semuanya tampak serius. Mereka mengikuti semua arahan pelatih vokal hingga mendapatkan hasil yang pas.

"Will, nada tinggimu dijaga! Cobalah lagi, di sini hanya kau yang mampu melakukannya!"

William mengangguk. Ia memang mendapat bagian nada tinggi karena kemampuan utamanya memang di sana.

Selain William, Hong juga berbeda dari lainnya. Ia mendapat bagian rap yang cocok dengan warna suaranya.

"Hong, biasakan rapmu untuk nada rendah! Ayo coba lagi!"

Hong mengangguk dan mulai mencobanya lagi. Nut, Tui, dan Lego pun mencoba bernyanyi bagian mereka masing-masing.

"Tui, kau yang pertama kali bernyanyi. Kau harus lebih semangat. Kau yang memimpin lagu ini!"

Tui mengangguk dan mulai mencobanya lagi. Mereka semua saling mendukung satu sama lain. Cukup kompak untuk mereka yang sering bertengkar.

"Oke, semua sudah paham bagian liriknya masing-masing kan?"

"Paham, Phi."

"Kita mulai di ruang rekaman! Ingat yang kalian pelajari di sini. Sesuaikan suara kalian dengan setiap nada dan detail lagu!"

Mereka akhirnya pergi ke ruang rekaman. Satu persatu dari mereka masuk untuk merekam suara. Semuanya mencoba melakukan yang terbaik untuk hasil yang baik.

Tiga puluh menit kemudian, mereka semua selesai merekam suara. Kini sudah saatnya makan siang. Mereka diperbolehkan istirahat untuk mengisi ulang tenaga yang baru mereka gunakan.

Lelah. Rasanya cukup sulit. Apalagi bagi Hong, Lego, dan Tui yang masih baru. Nut dan William terus memberi semangat pada mereka bertiga.

"Capek," keluh Lego yang saat ini sudah menidurkan kepalanya berbantalkan tangan di atas meja.

"Resiko kerjaan, Le! Jangan mengeluh!" seru Hong yang duduk di sampingnya.

"Kita mungkin belum terbiasa aja, Le. Nanti kalo sudah biasa pasti ...."

"Masih capek juga!" Hong memotong kalimat Tui.

Nut tertawa melihat kekasihnya. Ia membuka botol minuman dan mengulurkannya di depan Hong.

"Manfaatkan waktu istirahat kalian. Setelah ini kita masih harus belajar gerakan tariannya. Keluhannya nanti saja setelah sampai rumah!"

Hong sudah mengambil botol yang diulurkan Nut. Ia meminumnya beberapa teguk lalu mengembalikannya. Nut dengan tenang meminum dari botol yang sama dengan Hong. William yang menatapnya jadi gatal ingin menggoda

"Botol lainnya masih penuh loh, Nut," ucap William.

"Lebih manis dari botol yang ini, Will. Kau iri?" balas Nut dengan wajah songongnya.

"Emmm, yang bucin! Harus gitu pamer di depan jomblo gini?"

"Nut, pesan makan! Aku lapar," ucap Hong saat Nut baru akan membalas ucapan William.

Tentu saja Nut lebih menuruti keinginan Hong dari pada keinginannya untuk membalas William. Sudah bucin tak bisa dicegah.

Nut memanggil pelayan untuk meminta menu. Ia memperlihatkan buku menunya pada Hong. Lego yang duduk di samping Hong ikut melihat buku menu itu.

Akhirnya yang memesan makanan hanya Hong dan Lego. Lainnya ikut memakan apa yang mereka berdua pesan. Tak ada yang protes, kebetulan selera makan mereka tidak jauh berbeda.

Cinta Jalur Karma (BL)√ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang