Alessia Elodie yang dipilih menjadi tumbal persembahan bagi sang Penguasa Kegelapan untuk menjaga keseimbangan dan keamanan daerahnya.
Desa tempat tinggalnya telah lama hidup dalam ketakutan dan bayang-bayang kekuatan gelap yang mengancam menghancu...
untuk info part selanjutnya silahkan masukan Geneviève ke perpustakaan kalian atau follow akun aku ya agar tidak ketinggalan info 💗🙇🏻♀️
terima kasih...
-Reee 🐻💗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Konon katanya jika desa kita tidak memberikan persembahan maka bumi ini akan berguncang hebat."
Kutukan, satu kata yang bisa menggambarkan keadaan desa Bytlien.
"Berguncang bagaimana ibu?" seorang anak kecil berjenis kelamin Perempuan itu menengadahkan kepalanya, menatap sosok cantik yang sedari tadi bercerita sambil memangku kepalanya.
"Gempa, sosok kegelapan itu menghuni alam bawah sana. Sehingga jika kita tidak memberikan persembahan dia akan marah dan mengguncangkan tanah dari bawah sana, kadang kala bukan hanya itu. Kita juga akan mengalami kekeringan dan kesulitan dalam mencari makanan."
"Persembahannya seperti apa? Apakah kita harus memberikan ayam? Atau kambing?"
Pertanyaan sang anak membuat wanita paruh baya itu terkekeh pelan, anaknya ini memang memiliki kecerdasan yang berbeda dari anak lainnya. Maka saat seperti ini obrolan mereka bisa sangat pas.
"Bukan, lebih parah dari itu."
"Seperti apa?"
"Nanti kau akan tau nak, tidak saat ini. Umurmu masih sangat kecil, yang perlu kau tau jangan pernah keluar dari sini ya. Sangat berbahaya."
Anak itu mengerucutkan bibirnya ke depan membuat sang ibu menepuk bibirnya itu plean.
"Tapi, Elodie bosan ibu setiap hari hanya bisa melihat tembok ini saja."
Sebuah gua yang tidak kecil tidak juga besar muat untuk dua orang saja, penerangan yang mereka miliki hanya dari celah bebatuan yang membuat sinar rembulan maupun sinar matahari bisa mencuri-uri masuk ke dalamnya.
"Sampai kapan kita akan di sini ibu?" lagi suara Elodie terdengar.
"Ibu juga tidak tau." Suara parau itu membuat sang gadis menunduk dalam.
Selalu sama, jawaban yang ibundanya berikan selalu seperti itu.
Karena sejatinya sang ibu tidak tau bagaimana caranya untuk bisa keluar dari gua itu, bisa saja dirinya membawa sang anak pergi. Tapi kemana? Dan lagi diluaran sana bukanlah tempat yang aman bagi Elodie.
