"Kana! Pipis kamu jangan sampai kena di pipis abang Nono, nanti anak kalian bisa kembar loh!" Seruan anak kecil yang berjaga didekat semak-semak tempat dimana teman dan abangnya buang air kecil.
"Apa sih kamu Nana, mana ada begitu. Jangan percaya! Kata nenek aku namanya takabur!" Balas bocah yang lebih pendek dari kedua temannya.
"Takhayul, gembul!" Sambung lelaki yang memiliki kulit seputih susu dan mata bulan sabit itu dengan sewot.
"Kok kamu gak percaya sih Kanaa? Itukan mitos turun temurun" balas Nanda lagi.
"Turun temurun dari mana? Kamu kan hanya dengar dari mulutnya Redo. Asal kamu tahu aja yah Nana, Redo itu suka tidak jelas" balas Kana dengan berbisik sambil mengaitkan resleting celana merahnya.
"Yasudah kalau kamu tidak percaya, awas aja nanti anak kalian kembar betulan!" Balas Nanda lagi dengan sewot.
"Udah-udah ayoo cepetan! Nanti hujan loh, hari udah mau gelap, lagian kalau kembar juga gapapa. Biar anak kita juga tetap berteman" sambung Neno yang tertua melerai kedua sekawan itu agar berhenti adu cekcok.
Akhirnya bergegaslah mereka keluar dari semak-semak itu dan memulai perjalan menuju rumah yang searah.
Ia, begitulah keseharian 3 bocah SD yang setiap pulang sekolah harus menempuh perjalanan yang cukup jauh, tinggal di kampung membuat mereka harus pintar-pintar cari tempat sembunyi untuk menuntaskan hasrat buang air kecil yang tak bisa tertahankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
jangan percaya! Nominhyuck
FanfictionLika-liku kisah Kahuna kecil dan kedua 'teman' kembar-nya warn! bxb haechan centric; harem Jn, jm = 🔝 Hc = ⬇️