Bang Marlo!

208 35 7
                                    

"itu tadi siapa Kana? Ehehe lucu juga deh dipanggil Kana. Lebih cocok dikamu" tanya Nanda.

"Huft...Kana seperti perempuan, aku kan lelaki keren Gifan" balas Kana sambil menghela nafas.

Oh iya mereka bertiga lagi jalan pulang dengan es teh ditangan masing-masing, acara ke kantin tadi ditunda karena bel keburu lonceng sebelum mereka sempat memesan makanan.

"Cocok kok Kana" celetuk Neno.

"Apanya yang cocok?" Tanya Kana.

"Nama kamu" balas Neno datar.

"Pertanyaan aku belum kamu bales Kana...yang tadi itu siapa? Kok bisa kamu berteman sama Abang kelas kita?" Ulang Nanda dengan pertanyaan yang sama.

"Itu namanya bang Marlo, aku kenal karena dia pernah nolongin aku waktu aku gabisa turun dari pohon mangga dibelakang gudang yang sepi itu! Hihhh kalau diingat lagi ya! Aku kesal sekali tau! Bisa-bisanya tangga yang aku pakai jatoh sendiri, kan aku jadi gabisa turun! Terus ya? Disitu sepatu aku jadi bolong!!! Ibu marah sekali sama aku! Huhh padahal kan bukan salah aku ya? Itukan salah pohon mangga nya" balas Kana panjang lebar dengan ekspresi kesalnya dan mulutnya yang maju-maju setiap kali berbicara atau mendumal.

Neno dan Nanda sudah ketawa gemas dibuatnya, "kok bisa ya kami seumuran tapi dia lucu banget?" Ucapan hati sikembar.

"Terus gimana Kana? Kamu dapet mangganya?" Tanya Nanda lagi.

Ekspresi Kana langsung sumringah, dia berjalan dengan cepat kedepan dan langsung berbalik menghadap sikembar dan menunjukan lima jari kanannya dan satu jempol jari kirinya dengan nyengir menaikkan turunkan kedua alisnya.

"Aku dapat enam! Satu aku kasih bang Marlo, satu lagi aku kasih pak satpam, dan empat aku kasih ibu! Awalnya ibu marah dan ga terima karena aku mencuri dan sepatuku rusak tapi ujung-ujungnya ibu buat rujak. Kami makan deh sekeluarga ehehe"

"Kok ga kasih aku? Marlo dikasih, kok aku engga?" Balas Neno lalu mencubit pipi Kana gemas.

"Kan kita belum kenal Abang Neno! Kalian sih gamau kenalan sama aku dulu!" Balas Kana lagi lalu mengambil jari telunjuk Neno yang mencubitnya dan menjauhkan sedotan es teh dari mulutnya lalu menggigit telunjuk Neno dengan gigi depannya yang menyembul setiap dia berbicara.

"Aw shhh kok digigit!?" Tanya Neno lalu menarik tangannya dari Kana dan terlihatlah bekas gigitan kecil.

"Makanya jangan cubit aku! Aku ini galak tau!"

"Anjing galak kamu Kana?" Tanya Nanda tiba-tiba setelah es tehnya habis.

"Ih apasih kamu Nana? Kamu ga diajak!! Aku ini manusia bukan anjing!" Balas Kana sewot lalu menyeruput es tehnya dengan kuat sehingga menimbulkan suara-suara berisik.

"Kamu kok mayah mayah teyus sih bul" celetuk Neno lalu mendapat tatapan mendelik dari Kana.

"Bul? apalagi itu bul? Namaku banyak sekali sih" katanya kesal.

"Gembul. Soalnya kamu bulet dan ngembang kaya roti gembul" balas Neno dengan senyum mata hilangnya.

"Apa maksudnya itu? Hihh terserah kamu deh, aku bingung banyak sekali nama. Abang kamu itu tidak jelas sekali Nana" sambil membuang bungkus esnya lalu menggandeng tangan Nanda.

"Dia emang begitu, awalnya sok kalem tapi kalau udah lama dia itu banyak ngomong banget kan? Jangan sama dia deh Kana! Nanti kamu banyak omong juga kaya dia! Mending sama aku aja mainnya" balas Kana sambil ikut menggandeng tangan Nana dan ketawa-ketawa ngejek ke Neno.

Neno yang mendengar itu menukikkan alisnya tidak terima "Loh apa deh Nan? Ngaca dulu sana sebelum ngomong" balas Neno kesal.

Nanda ketawa ngakak diikuti ketawa cempreng Kana. Kana lalu menggandeng tangan Neno disebelahnya seperti yang dilakukan dikantin tadi. Kana diapit kanan kiri.

"Jangan mayah mayah teyus dong Abang Neno" kata Kana cekikikan.

Akhirnya mereka bertiga jalan dengan tangan saling menggandeng.

Sesampainya di perumahan akhirnya mereka pisah karena beda belokan.

"Sampai jumpa besok Nana dan Abang Neno!" kata Kana sambil melambaikan tangannya ke kiri dan ke kanan heboh dan dibalas juga oleh lambaian kedua saudara tersebut.

"Sampai jumpa besok juga Kana, dadah!" Balas Nanda tak kalah heboh.

"Sampai jumpa bul, gembul" kata Neno sambil tersenyum.





Oyy guys ini tuh beneran pendek banget, maaf yah😔😔 karena emang aku buatnya pendek-pendek aja.
Ini juga cerita anak-anak pdkt doang loh guys, jadi maaf banget kalau bosen😟☹️

jangan percaya! NominhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang