"Bu, Gifan gamau pulang sendiri ibu!" Ucapnya sambil merengek di meja makan pagi itu.
"Oalah dek, kok gitu sih? Kamu kan udah kelas 5 loh! Bapakmu cape itu harus ngantar jemput kamu tiap hari. Bapakmu itu harus selalu disawah kalau siang loh dek, tau kan lagi maraknya burung, habis semua padi dimakannya" balas ibu sambil meletakkan telur goreng di atas meja.
"Ih mending padi yang hilang dari pada anaknya hilang ibu! Gifan ini masih kecil loh, nanti aku diculik. Ibu gapunya lagi anak ganteng kaya aku" balasnya lagi sambil duduk di kursi sebelah ayahnya.
"Kok mending sih? Ntar kita ga makan ege! mending kamu yang hilang biar ga ngabisin beras, lagian kamu alay banget sih dek, siapa yang mau culik maskot Upin kaya kamu sih" balas bang Dera sambil nyomot telur kedalam piring
"Ih ibu! Abang tuh jahat sekali sih! Kalau aku maskot Upin, Abang yang jadi Ipin!" Balasnya lagi.
"Hust...dek Jarang teriak-teriak depan makanan!" Sambung ayah.
"Ais...kan Abang duluan! Tapi intinya adek gamau pulang jalan ayahhh"
"Kamu ga kasian sama ayah dek? Ayah dari pagi abis ngantar kamu langsung kerja di sawah dan siangnya harus jemput adek lagi? Lagian adek udah besar kan sayang? Banyak loh anak-anak lain dari sekolah kamu yang pulangnya jalan juga. Bahkan mereka pulang pergi jalan loh dek, inikan adek pagi masih dianter, pulangnya aja yang sendiri" balas ibu menatap kearah Kana memberi pengertian.
"Gifan dijemput Abang apa gabisa Bu?" Sahutnya lagi dengan murung.
"Gabisa lah dek! Abang kan pulang sore, kalau Abang jemput kamu siang, ntar dimarahi bos Abang dek" sahut bang Dera nyambi nguyah.
"Gapapa ya dek, anak ayah yang ganteng. Ntar kamu pulang sama yang lain ya? Kenalan sama anak yang jalannya searah sama kamu ya dek? Nanti ayah tambahin deh jajannya"
"Eum...yaudah deh yah, Gifan pulang sendiri aja! Gifan kan dah kelas 5" balasnya dengan nada semangat, aslinya dia tetap ga suka kalau pulang sendiri tapi ya mau bagaimana? Kasian juga ayahnya.
🐶🐻🐱
Sebenarnya bukan tanpa alasan Kana menolak pulang sendiri. Kana itu walaupun tengil tapi aslinya penakut! Perjalanan dari sekolah kerumah Kana itu terbilang cukup jauh dan juga dipenuhi pepohonan Pete hutan dan beberapa ladang warga tapi masih didominasi pepohonan asli daerah situ yang menjulang tinggi ada juga beberapa semak-semak bekas perkebunan kopi yang tak terpakai. Kendaraan pun lewat hanya sesekali membuat suasana menjadi sedikit sepi walaupun masih ada beberapa anak yang lewat dari jalan itu juga.
Kana juga tidak memiliki teman pulang yang searah, rata-rata teman Kana memiliki rumah di seberang. Dia juga terlalu malu buat bersikap sok kenal kepada anak-anak yang memiliki rumah searah dengan rumahnya.
Maka dari itu, Kana dari tadi berjalan sendiri sambil bersenandung lagu lawas kesukaan ayahnya untuk menetralisir ketakutannya. Dia berjalan sambil sesekali melompat lompat kecil agar lebih cepat pikirnya.
Tanpa Kana sadari dua orang dibelakang Kana dari tadi melihat gerak-geriknya. Mereka tau Kana itu satu sekolah dengan mereka tapi anak itu tidak pernah terlihat jalan kaki disini. Jangan salah, mereka itu sudah hafal wajah-wajah anak yang sering lewat jalan setapak ini.
Tanpa berkomunikasi mereka terus berjalan sambil sesekali melirik anak yang bergoyang-goyang didepan mereka. Tanpa disadari juga kedua anak itu tersenyum diam-diam.
"Lucu" celetuknya kecil.
"Kenapa Nan?" Balas Neno kepada adiknya.
"Gapapa bang" balasnya lagi.
Other cast
Ibu = Ten
Ayah = Johnny
Abang Dera = Hendery
Semua cast disini NCT ya
KAMU SEDANG MEMBACA
jangan percaya! Nominhyuck
FanfictionLika-liku kisah Kahuna kecil dan kedua 'teman' kembar-nya warn! bxb haechan centric; harem Jn, jm = 🔝 Hc = ⬇️