3.

29 9 4
                                    

haii💐💐

gimana dengan malming kali ini?

pen beli bakso rasanya

buat yang udah baca, makasih yaaa.

kok makin hari makin dikit ya yang vote, Yumi jadi sedih.

jangan lupa di vote, komen dan yang belum follow, di follow yaa.











happy reading 🐑

















Hawa panas dingin menyelimuti para murid, kelas XI C. Banyak dari mereka berusaha untuk menyimpan contekan. hari ini ada ulang dadakan kimia.

" Bjir lah, mana paham gue. Perasaan kemaren cuma cari rumusnya doang, lah ini kenapa jadi beda lagi. " Gumam Juna.

" Lun, bagi nanti ya. " Bisik Juna di sebelah Luna.

" Berisik. " Balasnya dengan sinis.

" Yaelah lu Lun, bagi lah ya. Kaga paham gue nih, nanti gue kasih gitar kesayangan gue deh, ya ya plis... " Gitar kesayangan Juna adalah gitar langkah, dan Luna sangat menyukai gitar itu.

" Oke deal, nanti pulang sekolah gue ambil gitar lo. "

" Eh " Ava sedikit kaget, pasalnya Lucas tiba-tiba mencolek lengannya.

" Bagi contekan nanti, si Peter gak mau bagi-bagi. " Memasang wajah semanis mungkin, padahal sama aja tengilnya kelihatan banget.

" Tapi kata ayah aku gak boleh. Kita harus berusaha sendiri, supaya nanti kedepan nya bisa. " Jawab Ava.

" Yaelah sekali aja, gak bakalan gue minta lagi deh, tapi gak janji. "

" Emm, iya deh. "

" Dia kok bisa tiba-tiba duduk disana ya, kan bukan tempat duduk nya. " Batin Ava.

" Dia kan punya kaki pasti bisa Ava. " Gumam nya.

" Lu indigo ya Va, ngomong-ngomong sendiri. " Lucas merasa aneh, gadis ini waras atau memang terlalu polos.

" Bagi nomor 10 dong kaga paham gue. "

" Kamu berdua yang lagi bisik-bisik, keluar. Bersihin lapangan sekolah, sampai jam pelajaran saya selesai. " Baru aja minta 1 nomor dah ketahuan, emang nasib kang Lucas ya.









🌑🌑🔵🌑🌑











" Lucas kamu kok gak bersih-bersih, kan tadi pak Wawan nyuruh nya kita bersihin lapangan. " Ava sudah memegang sapu lidi dan scrop, setengah halaman sudah ia sapu. Tapi sejak tadi Lucas tak melakukan hal apapun, ia hanya duduk di bawah pohon dekat ring basket.

" Va. Dari pada lo capek-capek bersihin lapangan, mendingan duduk sini ikut gue. Lumayan bolos, eh ikut gue aja yuk. " Lucas menarik lengan Ava, yang membuat sapu dan scrop yang di pegang Ava terjatuh, berlarian di sepanjang koridor, berhenti di sebuah kolam dekat taman sekolah.

" Ini biasa nya di buat tempat perlombaan balap renang, tapi sejak dua bulan yang lalu, udah gak ada perlombaan lagi. "

" Semenjak ada nya peserta yang hampir meninggal. Gara-gara kecelakaan perlengkapan, ada yang sabotase. " Lucas melihat raut wajah Ava, seolah-olah dia ingin tau tempat apa ini.

" Gimana kabarnya orang itu sekarang? " Menghampiri kolam tersebut, tidak kotor seperti terawat.

" Gue kurang tau sih, dapet info dari bokap soalnya. "

FEUDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang