6. Bf?

4 2 0
                                    

"Ha?" Tanya Gara spontan. Tentu saja, bagaimana tidak?, gadis ini mengatakannya tanpa beban.

"Lo bercanda, Cla?"

"Hehe. Iya"

Hembusan nafas lega dari Gara membuat Claryna merengut, padahal ia beneran, maksudnya agar perjodohan itu batal, dengan menggunakan alibi bahwa ia dan Gara sudah pacaran.

"Lo marah, Cla?"

Claryna yang sadar akan perubahan wajah nya refleks menggeleng. "Ngapain gue marah? Enggak lah. Gue bercanda" kikuk Claryna.

"Btw lo jangan panggil gue Cla, gue ngerasa jadi deket banget. Panggil Ryna atau Na aja" ujar Claryna canggung.

Gara tersenyum tipis tanpa disadari oleh Claryna. "Kenapa? Ya bagus dong" goda Gara. Gara tak menyangka ia yang kaku bisa seperti ini.

Ia akan selalu mengingat sifat barunya ini ketika didekat Claryna.

"Garaaa.. Noo!"

"Why, Cla??" Gara semakin gencar menggoda Claryna hingga pipi dan telinga putih Claryna memerah.

Lalu sejurus kemudian...

Tes

Darah segar mengalir dari hidungnya Claryna.

Seketika Gara panik, namun tidak dengan Claryna. "Lo kok sering mimisan sih? Gue panggil petugas UKS ya??" panik Gara sambil megambil tisu disebelahnya, lalu hendak pergi untuk memanggil petugas UKS, namun segera dicekal oleh Claryna.

"Gausah. Gue baik-baik aja, yakin deh. Ini udah biasa"

"Udah biasa?" Beo Gara.

"Hm. Udah, gausah dipikirin"

"Oh ya Gar. Gue mau tiduran, nanti izinin gue sama bu Lily ya?" pinta ClarynaClaryna sekaligus mengalihkan pembicaraan.

Dijawab anggukan oleh Gara.

Kapan lagi ia bisa di UKS yang dingin ini tanpa ada orang selain dirinya dan Gara? Biasanya UKS ini akan diisi oleh anak anak bandel yang rela melukai pura-pura sakit untuk tidur di UKS yang sejuk, tapi lihatlah sekarang? Huu tak ada orang.

Claryna menaiki Brankar lalu mencoba menutup mata sambil memegang tisu yang ada di hidungnya.

"Ni mimisan ganggu aja. Gak bisa biarin dada gue dag dig dug bentar aja" gerutu Claryna dengan wajah kesal sambil menendang angin.

Sedangkan Gara, ia kembali ke posisi awal, memainkan ponselnya sambil sesekali mengawasi Claryna yang tidur di brankar sebelah.

"Istirahat, jangan nendang angin" tegur Gara, Sedetik kemudian kaki Claryna sudah berada di tempat seharusnya, samar-samar ia mendengar dengusan kecil Claryna

Gara mengulum senyumnya.

Lucu, pikirnya.

...

3 jam sudah tak terasa Claryna tidur, ditemani oleh Gara yang masih setia duduk menjaga Claryna.

Tak lama, terdengar suara bantingan kursi dari luar. Untuk berjaga, ia menutup tirai brankar Claryna dan berpose seolah penjaga UKS.

"MANA CEWEK GUE!!? GUE TAU LO YANG GENDONG CEWEK GUE KE UKS!!" Teriak Rayhan dari depan pintu UKS yang sudah ia paksa buka.

Gara berdiri, memasukkan satu tangannya di saku celana. Menatap datar Rayhan.

Ingatannya tak salah, pria ini yang melukai Claryna sekaligus yang dilukai Claryna.

"Disini gak ada siapa siapa" bohongnya.

Rayhan menggeram kesal. "Cewek gue. Kemana!?" tekan Rayhan lagi.

Dunia Milik Kita (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang