22.ketemu ayang baby

547 22 0
                                    

Vote ga lu pada hahh!!!!!! 🔪

...

Tak terasa kini usia kandungan Nathalie sudah memasuki minggu ke sepuluh. Berarti tinggal beberapa minggu lagi ia akan mengetahui jenis kelamin dari bayi yang ia kandung.

Pagi ini matahari terlihat begitu terang menyinari sebagian bumi. Sama terangnya dengan wajah seorang wanita hamil yang sedang terduduk di atas sofa latter U seraya menikmati secangkir susu hasil ia mengidam kemarin.

"Gimana enak susu nya?" Itu suara Jay yang barus saja turun dari kamarnya menuju lantai dua dimana istrinya sedang bersantai.

"Enak banget ayy. Makasihh ya!" Nathalie sangat kegirangan karena ngidamnya di turuti oleh Jay.

Sebenarnya yang di pinta Nathalie bukan hal sulit tapi proses pengambilannya yang sedikit membuat Jay tersiksa. Bagaimana tidak pukul lima pagi Nathalie membangunkan Jay dan meminta pria itu membawakan segelas susu sapi yang baru di peras tanpa melalui proses apapun. Meski begitu Jay tetap mengabulkan keinginan Nathalie dengan segala cara agar baby yang di kandung Nathalie tidak ileran ketika lahir.

"Sama-sama babe, aku senang kalo kamu senang. Ada yang kamu mau lagi?" Tanya Jay sembari mengelus kepala Nathalie yang bersandar di dadanya.

"Untuk sekarang kayaknya ngga deh." Nathalie beringsut pindah ke pangkuan Jay dan menyandarkan punggungnya di dada tegap sang suami.

"Kangen Mami." Cicit Nathalie sembari mengelus perutnya yang sudah agak membesar.

"Kangen Mami hmm?" Nathalie mengangguk.

"Mami lagi di Australia sama papi. Kemungkinan seminggu lagi pulang." Nathalie mengerucutkan bibirnya. Teman satu-satunya kalo bukan Grace ya Mami Vallen. Ia belum menemukan teman di sekitar rumah atau siapapun di negara suaminya.

"Grace kemana?" Tanya Nathalie.

"Grace lagi jalan sama Mike. Tadi pagi-pagi banget dia izin katanya mau sunmori sama Mike." Jay mencium bibir Nathalie dari samping.

"kok sekarang Grace lebih sering berduaan sama Mike ya." Nathalie menunduk sambil memilin ujung dress rumahan yang ia kenakan.

"Tinggal 2 minggu lagi mereka bisa main secara bebas setelahnya mereka bakal jarang ketemu. Kamu tau kan Grace mau lanjut di MIT sementara Mike di Oxford." Nathalie mengangguk.

"Kenapa kamu ga minta Bianca buat kenalin kamu ke temen-temennya?" Tanya Jay. Ia juga heran kenapa istrinya lebih sering berdiam diri di rumah daripada keluarga hanya sekedar untuk berbelanja atau mungkin me time ke salon dan lain-lain. Padahal di rumahnya sudah tersedia tiga supir yang siap untuk mengantarkan Nathalie kemanapun. Urusan uang Jay sudah memberikan dua black card dan tiga kartu kredit sebagai simpanan untuk istrinya.

"Kayaknya aku sama Bianca ngga se-frekuensi dehh." Nathalie meneguk sisa susu di dalam gelas hingga tandas.

"Yaudah, aku ga maksa kamu buat bergaul sama yang lain. Malah aku lebih suka kamu diem di rumah, inget ya DIEM bukan malah beres-beres rumah." Ujar Jay. Nathalie ini kadang susah sekali untuk diberi tau.

Nathalie tersenyum lebar."tapi kan aku bosen kalo di rumah cuman diem aja."

"Kebiasaan nihh bumil satu, ngelawan terus sama suaminya." Jay sangat gemas dengan istri nakalnya ini.

Nathalie terkikik "love youu Daddy-nya ayang baby." Pelukan Nathalie semakin erat pada Jay.

"Love youu more mommy." Balas Jay.

...

Pagi sudah berubah menjadi siang dan siang sudah kembali berubah menjadi sore yang sangat indah dengan pemandangan matahari terbenam nya yang selalu menjadi favorit setiap orang.

MA MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang