double update. hope you still enjoy ygy hehe
happy reading :)
We Are Not a Mistake, Aren't We (?)
Gracia bete.
Baru seminggu berlalu. Bener-bener baru seminggu dia yakin betul kalau Shani itu tidak seburuk yang sebelumnya ia bayangkan. Hubungannya dengan Shani yang awalnya juga canggung juga perlahan mulai terlihat akrab. Tapi sekarang, ternyata asumsinya harus rela dipatahkan kenyataan.
"Datang lagi tuh orang," cetus Ginting dengan lirih kepada Feni.
"Yang ini siapa sih? Kok gue belum pernah lihat? Beda sama yang di Bandung itu, ya?" Tak kalah berbisik, Henry tiba-tiba nimbrung.
"Udah lenyap yang itu. Nih orang ada kali udah lima kali ke sini. Anindhita Rahma. Masa lo nggak kenal, Hen?" kata Feni menjawab dengan nada yang juga lirih.
Menjelang jam makan siang, Shani memang baru saja datang dari tempat client. Tapinya dia tidak sendirian. Melainkan bersama seorang perempuan yang bergelantungan—literally bergelantungan di tangan beliau yang terhormat a.k.a Shani, dengan memasang ekspresi wajah sedang merajuk.
Sialan.
Perempuan tadi Anindhita Rahma? Serius? Batin Gracia berteriak. Inilah hal menyebalkan yang sejak tadi bergumul di hati dan seisi kepalanya.
Informasi dari hasil menguping senior-seniornya yang sedang menggibah itu semakin membuat Gracia yakin, kalau perempuan yang datang bersama si Kepala Divisi adalah si kondang beauty influencer sekaligus model yang sekarang hendak go internasional, Anindhita Rahma Cahyadi.
Gila.
Cantik banget aslinya.
Siapa sih, manusia zaman sekarang yang nggak kenal si mungil bertubuh molek itu? Wajah bening perempuan itu tidak pernah absen, selalu wira-wiri di bagian eksplor atau beranda media sosial manapun dengan konten make-upnya yang selalu jadi kitab ciwi-ciwi Indonesia.
"Pake pelet kayanya tuh anak. Bisa-bisanya dapat model lagi." Henry berkomentar lagi.
"Padahal cantikan Sisca nggak, sih?" tanya Feni membandingkan.
"Sisca....Sisca saras?" Tiba-tiba Gracia ikut nimbrung juga. Tak tahan dia untuk diam. Si gadis mungil itu juga tahu nama yang barusan Feni sebut. Si solois jazz kondang yang juga menjadi salah satu penyanyi favoritnya.
"Bener! Bos kita yang terhormat itu juga pernah jadi inceran divanya Indonesia, Gre. Oh! Oh! Sama si mbak model juga! Si Ratu Vinny!" Penjelasan Feni makin membuat Gracia menganga lebar.
"Fakgirl garis keras...." celetuk Henry dengan tawa sinis.
Gracia masih terpaku, cengo. Itu list gebetan apa Andra and The Backbone? Kok begitu sempurna?
"Tapi semuanya nggak ada yang dipacarin sama Shani. Mereka mau ngemis gimana pun juga nggak bakal ada yang Shani terima. That's also what makes her look like an asshole." Kali ini cuma si Ginting yang punya mulut soak tapi terlihat membela Shani. Lelaki itu kini tertawa geli karena melihat reaksi Gracia yang tampak terkesima dan takjub dengan fakta yang Ginting katakan.
"Semenjak putus sama si ono mana mau dia ngabisin waktu buat pacaran. Si cewe-cewe itu aja yang kegatelan sama Shani." Sekarang Gracia terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. Mencoba memahami dan entah kenapa ada seperkian persen rasa panas yang memudar di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Not a Mistakes, Aren't We (?) (GRESHAN FANFICTION)
FanfictionWARN!! gxg content. homphobic just go away! no desc. nggak mau spoiler. yang mau baca, baca aja, hehe! regards, ale -