Taman

145 2 1
                                    

Hari minggu di sebuah mansion mewah semua orang melakukan tugas nya masing-masing.

Di dalam sebuah kamar bercat putih, seorang gadis duduk termenung di balkon kamar nya menatapi langit biru cerah di hari yang menjelang siang.

Tok 

Tok

Tok

Ceklek

"Vir, ngapain lo bengong disana" Tanya Licia sambil membawa mangkuk berisi buah pir dan duduk di samping Elvira.

"Gk papa" Jawab Elvira tetap menatap langit.

"Nih mau gk? Jangan sedih lah" Ujar Licia sembari menyodorkan mangkuk nya.

"Rhea mana?" Tanya Elvira.

"Tadi mau nribun katanya sama temennya" Jawab Licia.

Elvira mengangguk lalu kembali menunduk seperti banyak pikiran. Lidia menatap temannya yang kembali termenung pun bingung. "Ada masalah?" Tanya nya.

"Hah?!"

"Gue tanya, ada masalah?"

"E-enggak"

"Kalo ada masalah tu cerita jangan di pendem" Ujar Licia "Kalo lo pendem bakal sakit nanti"

"Gue gk papa" Licia yang masih menatap dalam Elvira membuat nya mendecak "Ck gue gk papa Nora, udah lah" Geram Elvira.

Sunyi, tak ada percakapan lagi.

Ting! 

Suara dering ponsel memecah kesunyian. Elvira merogoh HP nya dan membuka pesan.

Ketemuan di taman? 

Elvira menoleh pada temannya yang sedang melahap buah mangga dimangkuk nya itu.

"Ra, gue mau keluar bentar" Berdiri lalu berjalan menuju lemari mengambil jaketnya.

"Mau gue anter" Tawar nya.

"Gk usah, gue naik taxi aja" Tolak Elvira lalu meninggalkan Licia sendirian di kamar nya.

Di sisi lain, Gio yang baru sampai di mansion melihat Elvira yang akan keluar menggunakan jaket. "Mau kemana lo?" Tanya Gio.

"Keluar bentar" Jawab nya sambil melenggang pergi. Gio mengangguk dan melangkah masuk mansion.

Saat di dalam ia melihat seorang gadis di dapur sedang mengupas beberapa buah, memotong nya dan memasukkan nya ke dalam mangkuk.

"Kamu ngapain?" Tanya Gio menggunakan bahasa kamu. Wait! Sejak kapan ia menggunakan bahasa itu, ya akhir-akhir ini mereka menjadi dekat meski sering bertengkar.

"Gk liat apa lo" Jawab Licia sewot.

"Ya maaf, awas buah nya keluar ulet nya nanti" Ucap Gio tertawa sambil menaiki tangga menuju kamar nya.

"Dih bersih ya" Teriak nya kesal.

Setelah selesai, ia pergi ke ruang keluarga tak lupa membawa mangkuk berisi buah-buahan yang sudah di potong.

Duduk di kursi panjang depan TV dan menyalakan TV nya untuk menonton drakor favorit nyanya sambil memasukkan mulutnya dengan makanan nya.

Dari belakang terlihat Gio sedang memperhatikan Licia yang dengan lahap memakan buah. Ia menghampiri gadis lalu duduk di sofa tunggal sambil memainkan handphone nya.

Licia menatap sinis pada Gio yang ikutan berada di ruang keluarga "Ngapain sih lo disini" Tanya nya tak suka, padahal dia ingin sendiri.

"Kenapa?" Menaikkan sebelah alis nya.

GRENDFAL: our lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang