Martabak

141 1 0
                                    

"Nanti malem gue pergi nya" Ucap nya mengulang dengan sedikit keras agar gadis itu mendengar.

"Oh" Jawab nya singkat "Udah belum?" Tanya nya.

"Apanya?" Dahi nya mengerut tak mengerti dengan ucapan Elvira.

"Ngobrol nya udah belum? Gue gk ada waktu ya" Katanya sedikit malas bertemu dengan orang di depan nya itu.

"Yaudah maaf karna udah buang waktu lo, maaf udah bikin lo luka waktu itu" Berdiri, membuat Elvira menatap nya bingung "Selamat tinggal, Rara. Gue bakal balik lagi" Lelaki itu melangkah pergi meninggalkan Elvira yang mematung saat dirinya di panggil 'Rara', sesekali lelaki itu melihat ke belakang kemudian menatap ke depan lagi.

Setetes air mata dari mata kiri nya, mengusap kasar. Dengan langkah berat ia harus meninggalkan kota yang memiliki banyak kenangan dengan gadis manis itu. Pergi jauh dan akan kembali lagi suatu saat nanti.

~Flashback on~

Ares, dia menyukai Elvira sejak dulu. Mereka berteman dari SD hingga sekarang. Mereka begitu dekat, tapi Elvira hanya menganggap teman tidak lebih dari itu.

Ketika menginjak bangku SMP Ares mulai menyatakan perasaan nya, tapi Elvira menolak karna ia hanya menganggap Ares sebagai teman saja. Tapi itu tidak membuat Ares berhenti, ia terus berusaha untuk mendapatkan balasan cinta dari Elvira.

Berkali-kali dia menyatakan perasaan nya namun tetap di tolak. Sampai di suatu hari ia menyatakan cinta lagi ditaman dengan membawa bunga kesukaan gadis itu di belakang tubuh nya.

Saat akan menghampiri nya, tiba-tiba seorang pria muda dan tampan memberikan sebuah bunga, tapi kali ini berbeda justru gadis itu menerima nya dengan senyuman manis. Hati Ares serasa seperti kertas yang di genggam erat hingga remuk. Terlebih lagi melihat laki-laki itu menyatakan perasaan nya dan Elvira menerimanya.

Melihat hal itu dada nya bergejolak panas. Ia menghampiri dua pemuda itu, menggenggam erat bunga yang di bawa nya dan melemparkannya ke tanah dengan kasar tepat di depan gadis itu.

Mata nya merah menatap Elvira yang terkejut dengan kedatangan Ares yang membawa aura kemarahannya.

Tatapan Ares beralih menatap laki-laki di samping Elvira, mendekati lelaki tersebut dan sebuah bogeman keras di dapat lelaki yang bernama Roy.

"Ares, kenapa?" Tanya Elvira polos tetapi tangan nya menahan tangan Ares yang akan memukul Roy lagi.

Roy yang terduduk lemas karna bogeman keras dari Ares "Sebenarnya ada apa ini?" Tanya Roy yang berusaha untuk bangun.

"Lo udah nembak cewe yang gue suka" Sentak nya.

"Kenapa? Lagian dia gk suka sama lo" Ucap nya dengan senyuman meledek mampu membuat Ares terdiam "Iya kan?"

"Diem lo" Mencengkram erat kerah baju Roy dan membogem nya sekali lagi.

"Ares udah" Ujar nya sambil menarik Ares menjauh hingga terhuyung ke belakang.

"Kenapa? Kenapa lo belain dia?" Tanya nya dengan nada penuh kecewa.

"Karna dia pacar gue" Tegas nya.

"Baru jadi pacar kan, lo pasti gk cinta___"

"Gue cinta, dia cowok yang gue suka" Potong nya cepat.

Terkejut? Tentu saja, pria mana yang tidak sakit hati ketika perempuan yang dia suka menyatakan cinta nya pada orang lain di depan nya. Mendengar hal itu Ares tertawa kecil. "Oke, kalau gitu selamat berbahagia, jangan cari gue lagi" Berdiri lalu melenggang pergi, langkah nya begitu berat.

GRENDFAL: our lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang