2. Total kerugian

12 3 0
                                    

Annyeong!
Jangan lupa vote and coment gays
Happy Reading all!
.
.
.
.

Nayesha berlari dengan panik setelah mendengar keadaan bahwa sang adik kecelakaan akibat tak sengaja menabrak mobil di depan nya.

Jantung nya berdetak tak karuan. Ia berlari menyusuri ruangan yang ia tanyakan di resepsionis tadi.

Brak

Pintu ruangan terbuka dengan kasar menampilan Baihaqi dan 2 orang lelaki yang ia tak kenal sama sekali. Tanpa berfikir panjang Nayesha memeluk adik nya dengan erat rambut nya yg basah akibat hujan pada saat di perjalanan menuju ke rumah sakit tadi.

"Kenapa bisa gini sih dek?" Tanya Nayesha menatap wajah adik nya.

"Aku gapapa cuma luka dikit kok" Jawab Baihaqi berusaha menenangkan kakak nya. Ia tau kakak nya kembali trauma akibat mendengar bahwa dirinya mengalami kecelakaan.

Azriel menatap malas drama kakak beradik di depan nya ini. Ya! 2 pria asing ini adalah Azriel dan Jevin. Baihaqi tidak sengaja menabrak mobil di depan nya akibat sehingga membuat mobil tersebut menjadi lecet.

"Sudah? Sekarang saya mau kamu ganti rugi." Ucap Azriel memecah keheningan antara mereka semua.

"Tapi om saya beneran ga sengaja." Jawab Baihaqi lagi berusaha ia meminta maaf.

"Kamu tau itu persimpangan tapi kamu tetap melaju dengan kencang." Sinis Azriel lagi. Mendengar nada sinis ini Baihaqi hanya menundukkan kepala nya. Ia sadar ia salah, ia melaju di persimpangan.

"Ehm maaf? Saya boleh tau berapa kerugian yang di lakukan oleh adik saya?" Tanya Nayesha hati hati, ia juga merasakan hawa yang aneh di ruangan ini.

Jevin mengeluarkan total berapa kerugian yang di sebab kan bocah SMA di depan nya ini

Seakan dunia akan runtuh saat itu juga, bahkan rasa perih di siku nya ia lupa. Ia begitu terkejut dengan total kerugian yang harus ia bayar.

"Gimana? Berapa lama kamu akan membayar semuanya?" Tanya Azriel lagi.

Nayesha menghela nafas nya, ia berusaha mengontrol emosi nya.

"Berikan saya waktu 1 bulan untuk melunasi ini."Jawab Nayesha tenang.

"Terlalu lama, saya akan kasih waktu seminggu jika lewat dari seminggu. Mau tidak mau adik kamu harus di penjara."Ucap Azriel lagi membuat Baihaqi dan Nayesha menatap nya kaget.

"Maaf tuan, apa tidak bisa di beri waktu sedikit lama lagi? 250 juta bukan uang yang sedikit bagi kami." Ucap Nayesha berusaha melakukan negosiasi.

"Tidak ada pilihan lain. Masih untung biaya rumah sakit tidak saya minta" Ucap Azriel kemudian ia meninggalkan ruangan tersebut di ikuti oleh Jevin di Belakang nya.

Nayesha mendesah frustrasi. Ia tak memikirkan lagi tangan nya yang berdarah serta baju nya yg basah penampilan nya benar benar kacau.

Kemudia ia menatao Baihaqi dengan tatapan yang kecewa.

"Habis ini kamu mau bebanin kakak dengan apalagi bai?" Tanya Nayesha. Tidak ada nada hangat di dalam nya.

"Kak..."Lirih Baihaqi dengan sangat bersalah.

"Maaf kak maaf ..."

"Uang dari mana kita bai? Hiks kamu tau kan kita orang susah? Kamu kenapa bertingkah sih?" Runtuh sudah pertahanan Nayesha ia menangis di sofa ruangan tersebut tangan nya yg luka menangkup wajah nya. Ia benar benar capek.

"Kak tangan kakak ..." Ucap Baihaqi ketika menyadari siku dan telapak tangan sang kakak berdarah.

"Stop! Kakak lagi butuh waktu sendiri. Kamu istirahat." Nayesha meninggalkan ruangan Baihaqi dengan perasaan yang kacau.

Aimer Le MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang