WTC 30

220 29 11
                                    

Lisa

"Damn!" Aku membuang barang-barang di lantai begitu membuka pintu apartemen.

Rasanya aku baru saja kehilangan semuanya dalam satu hari. Pekerjaan, kehidupan percintaan, teman yang ku percaya.

Menghela napas dan mengingat kembali hari pertama tiba di negara ini. Mungkin itu pertanda aku harus pulang saat itu juga.

Aku mendengar bunyi ping di ponselku.

Maafkan aku. Aku selalu ada di sini saat kau siap bicara, oke?

Tidak ada lagi kebohongan. Aku bersumpah demi hidupku.

Ada pesan teks dari Jungkook lagi mengirimi email dengan tawaran pekerjaan. Aku melihatnya, gaji lima digit perbulan di tambah tunjangan perjalanan dan tunjangan hidup.

Jungkook meninggalkan pesan di bawah bagian email.

"Luangkan waktu yang kau butuhkan untuk mempertimbangkannya.

Tiba-tiba ada panggilan masuk dari ibuku. Ini pasti membawaku kembali ke hari pertama ku di sini. Menarik napas dalam-dalam untuk mempersiapkan diri sebelum menjawab panggilan.

"Hai, Mom. Sudah lama sekali"

"Sudah lama sekali! Kau bahkan tidak pernah berpikir untuk menelepon ku sekali pun!"

"Aku sedang sibuk, Mom"

"Apa magangmu sudah berakhir? Harusnya sudah berakhir sekarang. Apakah kau mendapatkan pekerjaan? Atau kau akan datang merangkak kembali ke Thailand?"

"Aku baik-baik saja, Mom. Aku punya apartemen yang indah dan menjalani kehidupan yang ku inginkan"

"Aku tidak yakin itu"

"Hah? Mom?"

"Aku bangga padamu, oke?" Ada desahan di ujung telepon.

"Aku tahu aku kasar dengan kata-kata ku, tapi itu karena aku menghawatirkan mu, Lisa. Siapa yang mengejar karir di video game? Itu tidak pernah terdengar. Dan kau meminta pindah ke negara asing sendirian"

Oh, ibuku mulai lagi,,,

"Tapi itu menyakitkan ketika kau tidak pernah menelepon. Aku selalu menunggu dan aku senang mendengar kau baik-baik saja"

"Mom?"

"Aku tidak mengharapkan mu untuk benar-benar kembali pada kami tapi yang harus kau ingat, kami selalu ada untukmu"

"Aku mencintaimu, Mom"

Dia memang bukan ibu yang terbaik dalam mengapresiasikan perasaanya, tapi itulah ibuku.

"Aku juga mencintaimu" balas ibuku setelah hening beberapa saat.

Aku meletakkan telepon ketika pembicaraan berakhir dengan ibuku. Kemudian ada notifikasi masuk di sana.

Apalagi sekarang? Siapa lagi kali ini? Aku hanya butuh waktu untuk sendirian.

Rami? Adiknya Roseanne? Apa yang dia inginkan? Oh, dia mengajakku minum kopi di kafe terdekat.

°°°

Aku menemui Rami di tempat yang telah dia tentukan. Gadis kecil itu tidak banyak berubah kecuali pipinya yang sedikit tirus dari terakhir kali kami bertemu.

Dia berterimakasih padaku saat kejadian menghilangkan salah satu DVD milik Roseanne karena tidak mengadukannya. Dia datang menemui ku karena berita pertunangan kakaknya telah tersebar.

Kata-katanya tidak pernah berubah, selalu mengatakan bahwa Roseanne mencintaiku dan tidak pernah memperlakukan seseorang seperti itu sebelumnya.

WITH THE CEO[CHAELISA]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang