WTC 22

301 32 5
                                    

Lisa


Sudah lama sekali, tapi semuanya terasa begitu nyata. Aku masih belum bisa membayangkan adegan di depanku.

CEO ku yang seksi sedang memasak makan malam untukku, rambutnya di cepol ke atas, memakai gaun tidur di atas lutut berbahan sutra tipis, di penthouse mewahnya yang kebetulan ku tinggali.

Sial!

Ada sesuatu yang mengganggu tentang belahan dadanya yang menonjol di balik gaun itu. Aku diam-diam menegur diriku sendiri karena memiliki pemikiran yang tidak senonoh.

Seolah-olah dia bisa membaca pikiranku, dia berbalik, bersandar di meja.

"Apa itu, Lisa?"

"Bukan apa-apa"

"Wajahmu menjelaskan semuanya"

"Hm?"

"Kau tahu, aku tidak ingin makan pasta lagi" dia mematikan kompor.

"Kemari lah" mata Roseanne gelap berkilat nakal. Dia pasti mengejekku.

"Bagaimana jika aku tidak mau?" Aku mengumpulkan keberanian untuk menantang wanita yang sangat menggoda di hadapan ku.

Aku terkesiap. Yang di perlukan Roseanne hanyalah satu langkah baginya untuk mencapai ku.

"Kau memainkan permainan yang berbahaya, cintaku. Kau tahu betapa aku benci kalah. Tapi aku akan rela kehilangan apapun untuk memenangkan mu"

Roseanne mengejarku hingga ke kamarnya. Kami berdua terjerat dalam selimutnya, mencoba untuk mengatur napas.

"Apakah kau punya rencana Sabtu depan?"

"Aku harus mengambil cucian mu, lalu membersihkan ruang rahasia,,,"

"Kau tahu aku akan senang hati memperkerjakan asisten rumah tangga untukmu, kan?" Roseanne terkekeh.

"Apa yang kau bicarakan? Aku asisten rumah tangga mu. Apakah kau memecat ku?"

"Yup" dia memunculkan huruf p yang menjengkelkan.

"Kau harus pindah dari kamar tamu dan ke kamar tidurku"

Aku mengerang dan membenamkan wajah ku di dadanya. Dia mencium keningku.

"Aku mau memberitahu mu sesuatu. Ada pesta Sabtu malam dan aku ingin kau menjadi teman kencan ku"

"Bagaimana jika orang tahu,,," aku mulai cemas. Karena biar bagaimanapun Roseanne tetaplah seorang CEO di luar sana.

"Ini adalah tema topeng. Semua orang di sana akan memakai topeng. Tidak akan ada yang mengetahui identitas mu"

"Untuk apa pesta ini?"

"Orangtuaku mengadakan pesta ulang tahun untukku" Roseanne ragu-ragu sedikit.

"Ulang tahun mu Sabtu depan?" Aku menopang diri dan menatapnya kaget.

"Sebenernya aku tidak menyukai pesta seperti ini" dia menghela napas.

"Tapi orangtuamu benar-benar mengadakan pesta untukmu,,,"

"Itulah sebabnya kehadiran mu akan membuatnya jauh lebih menyenangkan" dia meraih tanganku dan mencium punggungnya.

"Kau sangat romantis kadang-kadang" aku mencubit hidung mancungnya dengan pelan.

"Aku punya banyak bahan referensi, Lisa"

"Jadi, seluruh keluarga mu akan hadir di sana?"

"Orangtuaku, ya"

Dan saat itulah aku melihatnya. Roseanne sama gugupnya denganku. Aku tidak terkejut, orangtuanya tidak terdengar seperti orang yang baik.

"Jika kau tidak ingin pesta, mengapa mereka tetap mengadakan nya untukmu?"

WITH THE CEO[CHAELISA]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang