Bagian 1 : Mencoba Peruntungan

20.1K 309 5
                                    

Vano Riantoro namaku, aku adalah anak ketiga dari tiga orang bersaudara. Saat ini aku tinggal didesa berdua dengan ibuku dikarenakan kedua kakak ku ikut tinggal dengan suami mereka masing-masing. Kak imas dengan mas panji kakak ipar pertamaku beda kota dengan rumah ibu sedangkan kak rosa dan mas ijul tinggal berbeda kabupaten dengan kami.

Ibuku adalah seorang petani dan menyambi dengan membuat beberapa kue untuk didagangkan, ayahku sudah meninggal 4 tahun yang lalu ketika aku kelas 2 SMP.

Aku sekarang masih siswa kelas 3 SMA yang dimana kegiatan ku sehari-hari membantu ibuku menyambi membantu mengantar dagangan. Kami tinggal di sebuah desa yang masih asri namun sudah maju dengan beberapa teknologi.

"van tolong antarkan kue ini nanti sebelum sekolah tempat bi narti ya yang warung ujung gang"

aku melihat sekilas dari ruang makan ke arah dapur dimana ibuku sedang sibuk menata kue tersebut.

"iya bu, ketempat uwak tatik ngk lagi bu ?"

"ngk lagi van, tempat uwak tatik kemaren kuenya hampir dipulangin semua, katanya banyak ngk laku" raut wajah ibu tiba-tiba sedih.

"mana bu ? kuenya udah selesai di tata ? sini aku bawa"

aku lansung mengubah topik pembicaraan, aku tidak mau ibuku terlihat sedih terus-terusan

Aku mengeluarkan motor matic ku dan lansung berangkat,setlah mengantarkan kue ke warung bi narti aku melihat sosok yang aku kenali. Tinggi,badan kekar,maskulin dengan wajah ganteng serta aura maskulin yang terpancar.

Siapa lagi kalau bukan mas joni. Mas joni adalah duren desaku, kenapa aku bilang dia duren alias duda keren belum lama ini dia dicerai dan ditinggalkan istrinya untuk merantau ke negeri arab untuk menjadi TKW. Mas joni dan mantannya adalah pasangan yang sangat serasi dan cocok dikampung ini, mantan istrinya pun sangat cantik bisa dibilang kembang desa sebelum menikah dengan mas joni tapi sifatnya yang sangat kekota kotaan dan sangat angkuh sehingga dia tidak tahan dengan kehidupan yang seadanya sehingga dia meniggalkan mas joni.

"pagi mas" sapaku pada mas joni

" pagi juga van, udah mau berangkat ya sekolah ya ?" sahut mas joni

" iya mas, mau mancing kemana mas pagi-pagi gini ? ngk kesawah kah ?" aku sengaja ingin berlama-lama melihat wajahnya pagi ini

"oh ini, mas bukan mau mancing tapi mau anterin pancingan milik tarso kemaren dititip ke mas. Sekalian mas ke sawah pak Burhan mau bantu panen padi"

" oh gitu ya mas, kirain mau mancing hehe"

" eh kamu ngk telat kesekolahnya ? maaf malah tak ajakin ngomong"

"waduh.. iya toh mas " aku pura-pura mengecek jam tangan ku dan dengan berat ati aku harus pergi sekolah sebenarnya aku ngk apa-apa telat sekolah

" duluan ya mas" aku melajukan motor dengan berat hati

" iya van, semangat belajarnya" senyum ganteng dari mas jonipun ngk karu-karuan membuat aku tersentuh hingga Rahim eh aku kan bukan cewek tapi bodo amatlah.

Karena hari ini guru disekolahku mengadakan rapat, kamipun dibolehkan pulang cepat jam 10 pagi. Sudah 2 jam berlalu sejak pulang sekolah saat ini aku aku telah selesai membersihkan seluruh rumah dan mencuci semua perlengkapan ibuku masak dan pakaian kotor aku dan ibu, saat ini ibuku masih dikebun biasanya ibu akan pulang ketika sore nanti. Saat aku buka pintu belakang rumah ingin menjemur pakaian aku melihat mas joni berjalan melewati gang belakang rumahku.

"mau kemana mas joni ? masih siang udah pulang dari sawah ?" tanyaku sambil pandanganku tak lepas dari sosoknya

"oh, van. Bikin kaget saja, ini mau ke kedai bi inah beli makan siang." Jawabnya dengan tampang kaget karena aku panggil tiba-tiba

"loh ngk bawa nasi toh mas, makan sini saja mas. Tadi pagi ibu masak banyak daripada mas beli " otakku sudah tak bisa ku ajak kompromi, aku sudah sangat ingin mas joni.

"nggak usah van, ngerepotin aja nanti hahaha" dia menolak dengan halus.

" yah kan vano niat baik mas, biar mas joni ngk capek-capek ke warung bi inah disini nggk bayar kok. Sudah sini saja mas" aku lansung menarik tangan mas joni melupakan pakaian ku yang belum dijemur

" waduh. Hehe iya iya van pakai sampai di Tarik Tarik segala kayak kambing"

" hehehe ya map, lagian mas joni kelamaan pakai acara nggak enak segala"

Aku masih menarik tangan mas joni keruangan makan, setelah dia duduk aku lansung melayani untuk makan siangnya. Aku sibuk bak istri yang suaminya pulang ingin makan siang. Dengan telaten aku menyajikan makanan untuk mas joni, entah kenapa aku sangat senang dengan kondisi ini.

"waduh van kamu telaten banget, kayak istri ngelayani suaminya aja. Hahaha" aku hanya tersenyum senang mendengar mas joni berkata seperti itu.

" udah mas, ini tinggal dimakan nih, jangan sungkan dan malu-malu ya mas. Anggap aja rumah sendiri"

" wah kalau cewe udah tak lamar kamu van, pinter banget nge jamu nya"

" bisa aja mas joni ini, sering-sering kesini aja mas kalau suka mah." Mas joni sudah mulai makan dan sibuk dengan lauk pauk dan nasinya, aku horny ketika melihat jakun mas joni naik turun saat minum dikala itu kerngat juga membanjiri wajah dan lehernya. Benar-benar sangat gagah

" hehh !! malah bengong liatin mas makan, kamu ngk ikutan makan ?" mas joni mengagetkanku dari memandangi wajahnya

" nggak mah, aku udah makan tadi, masih kenyang" aku maunya makan kamu mas bukan makan nasi. Setelah selesai makan mas joni dibanjiri keringat entah kenapa cuaca saat ini sangat panas sekali.

" panas banget ya van siang ini, ngk kayak biasanya" mas joni sibuk mengelap keringat di dahi dengan punggung tangan.

" iya lo mas, gerah banget. Buka aja bajunya mas udah banjir keringat gitu" aku mencoba peruntungan saat ini haha

" ngk apa apa van ? km ngk risih ? bau keringat lo."

" beneran mas, daripada mas joni kayak orang habis keguyur hujan kuyup gitu" aku sengaja memanas-manasi dan disaat aku sibuk membereskan piring kotornya tiba tiba aku mendapatkan sebuah ide untuk melancarkan rencana terselubungku, aku berbalik mengintip mas joni sudah bertelanjang dada dan aku tersenyum penuh rencana.


Hai Para Pembaca setia dan yang baru..

aku mulai sekarang akan mulai aktif menulis cerita panas, buat kalian yang suka ceritanya jangan lupa di support dan dibagikan ketemen-temennya ya..

jangan lupa dukungan dan komentarnya.

Mas Joni Duda Keren KampungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang