Perang Dingin

621 47 13
                                    


Sejak malam itu baik Geby maupun Elvano tidak saling bicara. Keduanya saling mengabaikan seolah tidak menganggap keberadaan satu sama lain. Jika boleh jujur Geby tersiksa dengan keadaan mereka, situasinya benar-benar sangat canggung. Mereka tetap tidur di kamar yang sama, makan di meja yang sama bahkan Geby tetap memasakan makanan bagi Elvano sebelum pria itu berangkat kerja dan pulang kerja, yang kurang hanya mereka tidak bicara satu sama lain. 

Perang dingin tersebut sudah terjadi berhari-hari dan nampaknya tidak ada satupun dari keduanya yang mau mengalah dan berusaha memperbaiki situasi tersebut. Geby yang keras kepala dan Elvano dengan sikap dinginnya membuat situasi semakin buruk. Beruntungnya karena kesibukan Elvano di perusahaannya, ia hanya akan bertemu Geby saat pagi hari dan malam hari itupun jika Geby belum tidur saat ia pulang. 

"Iya kita baik-baik aja, layaknya pasangan baru lainnya." Geby meringis saat mengucapkan kebohongan pada sahabatnya Clara, melalui video call.

Ia sedang sibuk memasukan pakaian kotor ke dalam mesin cuci ketika mendengar dering dari ponselnya. Ternyata Clara yang menghubunginya. Wanita itu sedang pusing dengan tesisnya dan membutuhkan teman mengobrol jadi ia menghubungi Geby.

"Eh tapi lo nggak ada niat ngundang kita ke rumah lo gitu. Pengen tau gimana keadaan rumah pasangan baru menikah," ucap Clara.

Mendengar itu Geby merasa ngeri, jangan sampai ketiga sahabatnya itu datang ke rumah ini. Tiga manusia itu tidak bisa dibohongi, mau bagaimanapun ia berusaha menutupi apapun dari ketiganya, hal itu hampir tidak pernah berhasil. 

"Kapan-kapan deh ya. Masa ia lo mau ngerecokin pasangan baru. Simpan rasa penasaran lo itu untuk setahun ke depan." 

"Kok harus nunggu setahun dulu?" tanya Clara.

Karena pernikahan ini hanya akan bertahan satu tahun..

Ucap Geby dalam hati, ia sudah memutuskan hanya akan bertahan satu tahun sebelum ia bercerai, tidak mungkin selamanya ia bertahan dengan Elvano dalam pernikahan ini. Apapun yang terjadi ia akan berpisah dari pria itu setelah setahun. Ia tidak ingin hancur untuk kedua kalinya karena pria itu. Ia tahu Elvano tidak tulus dengannya, sejak ia mendadak meminta Geby menikahinya, Geby tahu ada sesuatu yang lain yang diinginkan pria itu dan apa pun itu Geby tidak berniat memberikannya pada Elvano. 

Geby tahu Elvano mencintai wanita lain. Pria itu tidak pernah mencintainya. Geby tahu itu tapi bodohnya ia masih mencintai pria itu sama besarnya dengan saat pertama kali ia sadar ia jatuh cinta padanya. Tidak pernah berkurang sekalipun ia pernah terluka oleh pria itu. 

"Clara telponnya kita lanjut nanti yaa. Kayaknya mas Elvano udah balik deh. Gue belum sempat masak buat makan malam. Kita cerita-cerita lagi pas gue ke rumah lo. Bye. Love you!" Geby buru-buru mematikan telpon itu tanpa mendengarkan balasan sahabatnya, ia bahkan berbohong mengatakan Elvano sudah pulang. Ini baru pukul empat sore. Mustahil pria itu pulang secepat itu. Ia akan pulang di atas jam delapan malam, tidak pernah kurang dari itu. 

Geby kembali ke ruangan cuci dengan mood yang berantakan. Seharunya ia tidak perlu mengangkat video call dari Clara jika tahu moodnya jadi berantakan seperti ini.

Geby kembali melanjutkan memindahkan pakaian kotor dari keranjang pakaian, baju-baju itu sudah ia tampung selama seminggu setelah pernikahan mereka dan memutuskan mencucinya hari ini karena besok sudah weekend dan ia harus segera mencuci baju-baju kotor itu. Namun, saat ia akan memasukan pakaian tersebut, sesuatu terjatuh dari saku celana yang dipakai Elvano di hari pernikahan mereka. Geby mengerutkan dahinya saat melihat benda itu. Ia lantas menunduk dan mengambil benda itu dan seketika ekspresinya berubah kecut saat tahu apa itu.

Make Love To You (Adult!)21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang