Nando's

42 2 0
                                    

>Emerald POV<

"Niall apa perut mu cukup menampung ini semua?" Bayangkan saja dia memesan banyak sekali makanan.

"Aksagahdu sangyastdt laupahdar" 

"telan duluuu"

"aku sangat lapar em" aku memutar bola mataku tidak peduli, aku mengambil french fries nya dan..

Plak!

"Ouch! what the fuck Niall?!" Yap dia memukul tangan ku saat aku mengambil kentang gorengnya

"Beli sendiri jika kau mau!" Dia menjauhkan kentangnya dariku

"Ayolah satu saja!" Dia menggeleng

"Pelitnya kau, awas saja kau akan membeli makanan kau tak akan ku beri!" dia menjulurkan lidahnya dan meneruskan makannya

Pelit sekali dia dasar Niall hungry horan!

"Em besok kan hari sabtu, mau temani aku tidak?"

"Temani kemana?"

"Kerumah ku, aku takut sendiri"

"memang mom dad mu kemana? oh iya dan theo juga kemana?"

"Mereka semua akan pergi ke LA"

"Mengapa kau tidak ikut?"

"Aku kan sekolah em"

"Oh iya aku lupa" 

"So? mau kan?"

"hmm" Aku berpura pura berfikir ahaha kau tau aku pasti mau. 

"Ayolah Em" Dia memohon padaku, seperti anak kecil sungguh kau harus tau

"Baiklaahh aku mau yeay!" dia bersorak lalu memelukku, lalu melepasnya

"Tapi jemput aku ya" 

"Sure princess" 

........................................................................................................................................................................

Sekarang masih jam 2, bored! Niall sudah pulang dari jam 1. Dia bilang ada urusan keluarga yang harus ia datangi. Coba Avan ada disini, aku rindu ke idiotannya, ya walaupun Niall lebih lebih dari Avan. tapi ya tetap aja aku merindukan Avan.

aku tidak melakukan apapun, hanya duduk di halaman belakang rumahku. Mom and dad sedang bekerja, Michael kakakku masih bersekolah di Australia. Andai dia tau kalau Avan menyakitiku, pasti dia akan memarahi Avan, seperti dulu.

~Heart heart heart it so jetlag~

Handphone ku berdering, saat melihat nama yang tertera di layar Aku langsung senang

"Hi Barbie" Sapa suara di sebrang sana

"Aaaaa Bear I miss you so bad."

"I miss you too babe" 

"Mengapa kau tiba tiba menelfon?"

"apa tidak boleh seorang kakak menelfon adiknya?" Yap dia kakaku Michael, Aku bingung mengapa bisa pas sekali saat aku membutuhkannya

"Tentu boleh, aku sangat merindukanmu, aku ingin bikin Pancake bersamamu lagi"

"Ahaha Maafkan aku jarang menghubungimu aku sangat sibuk, kau tau kan aku sedang berjuang mengejar cita cita?" aku terkekeh

"ya tentu aku tau tapi kau harus berjanji akan membelikan ku sebungkus permen oke?"

"Janji Barbie! oh iya dimana Avan? Biasa nya dia ada di sampingmu dan ribut kalau aku menelfon mana dia?" mengapa harus menyebut nama Avan? Aaah apa dia tidak tau aku sakit mendengar namanya? 

I wish || n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang