Different

7 0 0
                                    

>Emerald POV<

Kemarin adalah hari yang paling bahagia dalam hidupku, sungguh Avan sangat memperlakukanku bak putri.

Sekarang aku berada di kelas, dengan Avan disebelahku sedangkan Niall didepanku tapi bukan dengan Liz melainkan dengan Arnold teman sekelas kami. Entah hanya perasaanku saja atau memang Niall berbeda? Aku dengan Avan bercanda sedari tadi namun Niall hanya membaca buku tanpa menghiraukan kami.

"Ni.. Apa kau sakit?" Tanya ku menyolek punggungnya.

"Nope aku baik baik saja" ujar nya tanpa menengok kebelakang sama sekali, aneh.

"Mungkin dia sedang lapar Em, kau tau sendiri Niall kan food addict" ujar Avan mencoba menggoda Niall, namun Niall diam tak bergeming.

Obrolan kami berhenti ketika guru berpakaian tidak senonoh datang, yap sekarang pelajaran sejarah, come on ini sangat membuat ku mengantuk.... tapi tidak untuk para lelaki

"Princess.. Apa kau ingin ke kantin? Aku lapar" rengek Avan setelah guru sejarah keluar, aku mengantuk sepanjang pelajarannya.

"Kau duluan saja, aku masih harus menyalin rangkuman, ajak saja Niall" ujar ku sembari mengambil buku catatan ku.

"Niall kau ingin ke kantin?" Tanya Avan, Niall hanya menggeleng.

"Yaaa baiklah aku kekantin sendiri, kau ingin menitip apa em?" Tanya Avan dengan nada pasrah

"Aku ingin hotdog extra cheese okay?" Kataku di balas anggukan oleh avan, Avan pun langsung menuju kantin.

"Niall..."

"Hmm"

"Apa kau marah kepadaku?"

"Nope"

"Niall come on! Are you okaay??? You acting weird"

"Im okay... and in not acting weird em"

"Huft yasudah, kalau ada masalah ceritakanlah padaku" ucapku menyerah lalu melanjutkan kegiatan ku menulis

Hanya perasaan ku saja atau niall memang berbeda? Aku takut melakukan hal fatal... aku harap dia baik baik saja

Aku mengkhawatirkannya

>Niall POV<

Hari ini mood ku sedang tidak bagus, ditambah melihat Avan dan Emerald bersama sama terus, sungguh sakit sekali hatiku melihatnya.

"Niall..." Kurasakan dia menusuk punggungku dengan pena

"Hmm" jawab ku hanya bergumam, tak ada semangat berbicara

"Apa kau marah kepadaku?"

"Nope"

"Niall come on! Are you okay??? You acting weird"

"Im okay... and im not acting weird em"

"Huft yasudah, kalau ada masalah ceritakanlah padaku"

Dia peduli padaku... Kenapa dia peduli? Oh ya aku temannya, sampai kapanpun tidak bisa dapat hatinya.

------------------------------------------------------

Jam sudah menunjukan waktu pulang sekolah, semua orang sudah bersiap untuk keluar dari kelas. Begitupun aku.. Membereskan semua barangku, lalu melenggang keluar dari kelas, sebelum hati bertambah panas melihat kedekatan mereka

"Niall tunggu! Kenapa begitu terburu buru?" Sial dewi fortuna tidak berpihak kepadaku...

"Aku harus menjemput theo" ujarku berbohong, maafkan aku em..

"Theo? Kau tidak berbohong padaku kan? Aku merasa ada yang aneh darimu" jelasnya melihat kedalam mataku.

"No aku tidak bebohong" ujarku mengalihkan pandangan

"Ohh baiklah, kalau begitu aku titip lolipop ini untuk Theo"

"Baik akan ku sampaikan"

Aku langsung menggambil lollipop yang ada ditangan Em dan langsung meninggalkannya. Sebenarnya aku tidak tega meninggalkannya tapi terpaksa daripada aku yang tersakiti haha terdengar egois.

----------------------------–--------------------------

"LEEYUUMM !!!" Teriak ku setelah sampai ke basecamp, tak peduli mengganggu yang lain, aku hanya butuh dia sekarang.

"Ni! Kau sangat berisik. Kau mengganggu tidurku! Liam sedang ke supermarket dengan theo, tolong jangan berisik aku butuh istirahat" Kata louis panjang lebar, aku hanya berdecak kesal

"Tapi aku butuh nasihat!" Kataku tak mau kalah.

"Soal apa? Em lagi? Kenapa dengannya? Kau bertengkar?" Tanya zayn yang langsung menghampiriku.

"Arrggghhh its complicated!" Aku meringis

"Take a sit nialler. tell us whats going on?" Ujar harry menepuk kursi di sampingnya, semua mata menuju padaku, hanya mata louis yang fokus ke layar televisi, biarkan lah idiot satu itu...

"Jadi begini..." aku meceritakannya, menceritakan semua kepada mereka

"Come on ni.... kalau sikap kau seperti itu, secara perlahan kau akan kehilangan dia... bukankah kau ingin selalu bersama nya?" Aku hanya mengangguk diam mendengar ucapan zayn

"Aku tau pasti kau gengsi... hilangkan gengsi mu untuk berbicara dengannya"

"But i cant..."

"Come on... aku yakin emerald membutuhkanmu..."

Hilangkan gengsi?

Apa aku bisa?

Aku harap bisa....

Ya tuhan....

Kurasa aku butuh istirahat... setelah diberi nasehat banyak oleh the boys aku memutuskan untuk ke kamar dan merebahkan badan ku.

Tidak hanya ragaku yang lelah, namun hati ku juga.

Aku rasa mulai besok aku tidak boleh bersikap seperti ini kepada em! Aku harus bisa membuatnya nyaman padaku...






Hai lama tidak bejumpa ahaha

Dont forget to VOMMENTS YAA

I wish || n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang