10

223 18 11
                                    

Setelah mendapatkan izin, JJ langsung keluar dan turun menuju lobby apartemen. Ia pun menunggu si cewek cerewet untuk mengembalikan kunci mobilnya.

Fuaiz yang penasaran pun membututi JJ dengan pelan.

"Coy" sapa Alana

"Sopanan dikit gak bisa apa? Cewe loh" Tanya JJ

"Biarin! Udah laku juga" balas Alana cuek

"Huhh si paling laku" balas JJ mengusakkan rambut Alana

"Dah ah berantakan! gua balik" balas Alana menahan tangan JJ

"Hati-hati" ucap JJ yang hanya di angguki Alana

Fuaiz berdiam diri agak jauh di belakang JJ. Ia sudah tidak berminat kepada camilannya, fuaiz bersedekap dada memperhatikan interaksi keduanya.

"Huh.... Kalo sama orang lain aja baik banget sampai di usak gitu" gunam fuaiz cemberut.

Setelah melihat Alana pergi JJ berjalan kembali menuju ke kamarnya. Saat tubuhnya berbalik JJ melihat bocil sedang menatapnya.

"Kok disini? Kenapa gak nyusul aja tadi?" Tanya JJ

"Ayo balik ke kamar" sambungnya

"perhatian banget sampek di usak gitu" ujar fuaiz

"kan sama temen udah biasa kyk gitu cill" balas JJ menggandeng tangan fuaiz yang tak kunjung mengikutinya berjalan

"gua gak pernah tuh digituin" ucap fuaiz yang mengikuti langkah JJ

JJ menghentikan langkahnya dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah fuaiz.

"Digituin aja pengen? Bukannya lu dah dapet lebih ya?" Ucap JJ

"babi gua gampar ya mulut lo... Bisa gak, ga usah menjurus ke situ" ucap fuaiz yang merasa malu.

"menjurus? kemana? emang apa yang gua maksud?" Tanya JJ memicingkan matanya heran.

"menjurus ke itu kan ya lo maksud.. udah aaa mau ke kamar" ucap fuaiz segera berjalan ke kamar JJ karena malu.

"hahhaa! Padahal yang gua maksud pas gua cium di pipi dia tadi" gumam JJ

JJ pun mengikuti langkah cepat si kecil karena takut terjadi sesuatu pada janin yang ada dalam perut si kecil.

"Pelan pelan, kasian baby pusing itu" tegur JJ sedikit berteriak.

Fuaiz menghentikan langkah nya dan berbalik melihat JJ.

"Balik badan..." Perintah fuaiz

"ngapain?" Tanya JJ heran

"nurut aja kenapa sih" balas fuaiz

JJ pun pasrah mengikuti si kecil untuk membalikkan badannya. Saat melihat JJ yang sudah berbalik, fuaiz langsung melompat ke punggung JJ.

"YAAMPUN! Jangan lompat dong, babynya kepentok kan" omel JJ yang langsung memindahkan fuaiz dari gendongan belakang ke gendongan depan.

"hehee... Maaf babi" cengir fuaiz yang mengalungkan tangannya di leher JJ.

"kok babi?" Heran JJ mendekatkan wajahnya ke wajah fuaiz

"terus mau dipanggil apa? Anjing? Monyet?" Tanya fuaiz

"mulutnya! Jangan gitu ihh, ngomongnya jangan yang jelek, gak cocok sama muka imutnya" balas JJ mulai berjalan kembali menuju kamar.

"oke om maaf om" ucap fuaiz

"om om om! Gua masih muda" balas JJ sinis sembari membawa tubuh si kecil ke kasur dan mendudukkannya pelan pelan

"Tadi kenapa nyusul hmm? Takut gua di peluk peluk cewek lagi? Udah bisa cemburu sekarang?" ucap JJ

Happiness Detected || JJFUAIZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang